Pandanganku memutih
"Wah tempat apa ini"
Responku melihat tempat disekitarku yang berubah menjadi padang rumput hijau
"Mimpikah?"
Kataku sambil memegangi kepalaku dengan dua tangan
Aku mendengar kepakkan sayap sesuatu dari arah kanan tempatku berada
Terlihat dari jauh sebuah pesawat mengarah kepadaku
"Oh itu bukan pesawat tetapi naga berwarna merah"
Aku lari menjauh
Naga itu terbang tepat diatasku yang hembusan angin dari sayapnya terasa jelas menerpa tubuhku sampai aku terjatuh
Naga itu pun menjauh beberapa puluh meter namun terlihat naga itu berputar arah kembali kearahku
"Lari, lari, lari!!"
Aku berkata seperti itu seakan menyuruh kakiku agar lebih cepat melangkah menjauh dari tempat ku berada
Tak berselang lama naga itu turun dan menapakkan kakinya ketanah (mendarat)
Aku tidak perduli tentang itu aku pun tetap lari
"SAKHITO SABO VAGAK!!"
Teriak naga itu
Aku pun berhenti dan menunduk di balik batu yang cukup besar untuk menutupi tubuhku
"Apakah naga itu bisa bicara?"
Bisikku kediriku sendiri
Aku perhatikan naga dari kejauhan, dan tak lama ada seseorang laki laki berlari kearahku memakai baju besi kerajaan
Dia berhenti di tengah padang rumput dan melambaikan tangannya keatas
"DAK THOIR KOMBINAG!!"
Ternyata yang berteriak tadi dia, bukan naga dan sepertinya dia berteriak kearahku
"AKU TIDAK MENGERTI MAKSUDMU MAS?!!"
dia pun berlari lagi kearahku dan semakin dekat denganku
"Jangan sakiti aku, kumohon!"
Aku melangkah menjauh darinya yang menghampiriku
"Kagohi ra tajika"
Dia menjulurkan tangannya seperti mengisyaratkanku untuk tenang
Dia menutup mata, lalu muncul cahaya hijau melingkar disekitarku
"A-apa yang kau lakukan?"
Aku berlari menjauhinya namun aku terjatuh karena tersandung
"Apa kamu tidak apa-apa?"
Aku mengangguk tanda setuju
"Maafkan aku anak muda karena telah menakutimu!"
"I-iya, jadi paman bisa bahasa Indonesia?"
"Tadi aku melakukan sihir adaptasi bahasa"
"Sihir?"
"Nanti akan aku jelaskan, sekarang kau ikut saja aku!"
Dia menghentikan pembicaraan dan lari kearah naga tadi
"Ikut kemana? Jangan bilang kita akan naik naga raksaksa menyeramkan itu"
"Cepatlah naik atau kau akan diburu segerombolan tentara naga!"
Perintahnya seraya dia naik ke leher naga lalu memegang tali dengan dua tangannya
"Bagaimana caranya naik makhluk ini?"
Dia mengulurkan tangannya
"Pak, tanganmu terlalu tinggi untuk aku raih"
"Kesia ayolah bantu dia naik"
Ucapnya kepada naga merah itu
Sayap naga itu membentang di samping kakiku yang mempermudahku naik ke punggungnya
"Kau terlalu jauh dariku nak, cepat maju dan pegang bajuku agar kau tidak terpental saat kita diangkasa!"
Aku mendekat ke dia lalu memegangi pundaknya
"Pak bolehkah aku bertanya sesuatu sebelum kita pergi?"
"Tanya apa?"
"Apakah bapak ini Homo?"
*bugk
Dia memukul pundakku hingga aku terjatuh ketanah yang berada 4 meter dibawah sana
"Aw tanganku"
Sepertinya keseleo
"Nak ketahuilah, jika tidak ada seseorang yang menyuruhku untuk menjemputmu aku tidak akan pernah mau ada disini"
"Iya maafkan aku!"
Aku naik lagi sambil memegangi tanganku yang masih sakit hingga sekarang
"kau boleh memegang apapun selain tubuhku jika kau keberatan!"
Dia terlihat sedikit agak kesal
Aku lalu memegangi pundaknya karena aku tidak enak hati padanya
"Nak bolehkah aku memastikan sesuatu?"
"Memastikan apa pak?"
"Apakah kau ini Homo?"
*bugk
Aku memukul pundaknya, Anehnya di tidak terjatuh
*bdbagk
Dia menendangku menggunakan sepatu besi hingga aku terjatuh disisi lain
Kini kedua tanganku keseleo
"Kenapa kau memukulku anak muda?"
"Yang pertama memukul itu bapak"
"Kenapa kau membalasnya?"
"Ya... eeh eeh entahlah aku pun tidak tahu"
"Ya sudah naik!"
Aku pun naik sekali lagi ke pundak naga itu dengan tidak memegang apapun karena kedua tanganku sangat sakit bila diangkat ke atas
"Apakah kau siap?"
"Entahlah pak? Bagian siku tangan kananku masih terasa nyeri"
"Baguslah"
😴😴😴😴😴apakah ada yang penasaran siapa yang menyuruh bapak-bapak itu menjemput Rambu? Nantikan nama bapak-bapak itu di bagian selanjutnya ya!! 😪😪😪😪😪
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Hero In My Eyes
FantasyCerita bertemakan fantasi yang di adaptasi dari kehidupan nyata si penulis. Mengikuti alur cerita yang tidak jelas dan banyak lelucon konyol yang tidak masuk akal. Jika kalian bosan dengan cerita fantasi kerajaan dan fantasi pasaran lainnya. Lebih b...