Bertemu

47 7 0
                                    

Dingin...

Disini benar-benar dingin dan hening

Gelap aku juga tidak bisa melihat apa-apa

Bahkan aku tidak bisa melihat tubuhku sendiri namun aku masih bisa merasakannya

Rasanya seperti... melayang

"A-apa itu?"

Aku melihat secercah cahaya kecil melayang menghampiriku

Aku mencoba menyentuhnya

Cahaya itu pecah seketika dan terdengar suara bisik-bisik yang lembut

"Aku tidak terlihat sekarang, bisakah kamu menemukanku?"

Terdengar seperti suara seorang gadis kecil

Aku rasa cahaya tadi ingin bermain bersamaku namun cahaya itu sudah hilang sekarang, yang aku lihat hanyalah gelap

Namun dengan cepat cahaya lebih besar datang dan menabrak tubuhku

Kesadaranku seperti terhisap ke cahaya tadi dan...

....

"Rambu bangun Ram!!"

Terdengar suara lelaki yang sepertinya aku pernah dengar

Aku mencoba membuka mata

"Akhirnya dia sadar"

Didepan mataku terlihat Iwan dan teman-teman lain

"Wan itukah kamu?"

Aku bertanya padanya

"Kamu kenapa bisa tiba-tiba pingsan?"

Dia bertanya balik padahal pertanyaanku belum dijawab

"Entah lah kepalaku terasa pusing"

"Kamu mencatat rekor didalam hidupmu Ram, ini adalah pertama kalinya kamu pingsan kan?"

"Bisa kah pencapaian ini kita rayakan dengan membakar rumahmu?!"

"Hahaha akhirnya kamu bangun, sebentar lagi ibumu kesini, Jupri sekarang kerumahmu"

Jupri? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu

Jupri? Jupri?

Ah kepalaku jadi sakit dan mulai aku  memegangi kepalaku

"Apa kamu baik-baik saja?"

Dia terlihat khawatir

"Iya tapi aku merasa mengenal nama Jupri"

Dia terkejut aku mengatakan itu

"Sepertinya sakitmu ini serius, atau jangan-jangan kamu terkena ANEMIA?!"

Aku tersenyum mendengar kekhawatiran sahabatku itu yang memiliki intelektual yang mungkin hanya sebesar bola baseball

"Tenang saja Wan darahku masih banyak"

"Ha?"

Dia terlihat bingung

Aku berusaha duduk

"RAMBU!"

Terdengar teriakan ibu dari belakang

Ibu kearahku dan memelukku

"Apa kamu tidak kenapa-kenapa nak?"

"Tidak ibu aku tidak apa-apa jangan khawatir"

Aku merasa bersyukur mempunyai Ibu seperti Ibuku ini, aku sangat sering berbuat onar dan aku dimarahi mungkin hampir setiap hari tapi dia tidak pernah memukulku

Nothing Hero In My EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang