Chapter 31

333 16 0
                                    

Hai Guys, Good Malming, bagi yang punya pacar, bagi yang jomblo, bar sabar ya, jodoh itu pasti akan datang.

  hm,,  aku cuman mau bilang, aku nggak tau apakah cerita aku ini di tungguin apa nggak?,  tapi moga aja ada yang nungguin ya 😉

Awalnya aku bingung mau lanjut apa nggak?, karena aku pikirnya ceritanya mulai ngaco, tapi tetangga sebelah bilang, lanjutkan imajinasi mu teman, aku yakin dalam otak mu itu ada ide terbaru jadi jangan berhenti!, hm..jadi karena ucapan dia aku jadi harus mikir lagi mau dibawa kemana cerita aku ini

........................................................................

Selamat membaca
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari terkahir mereka, setelah sarapan mereka semua mulai membereskan barang mereka kecuali Queen yang dari tadi masih belum melihatkan tanda-tanda akan bangun dari tidurnya

" hei.. Bangun kamu lupa hari ini kita akan pulang?" ujar Rain memukul pelan kedua pipi Queen

" kevin aku masih ngantuk" keluh Queen dan hal itu membuat Rain selalu kesal dengan Queen. Setiap dia mencoba membangunkan Queen pasti Kevin yang keluar dari mulut Queen, Rain selalu bertanya seberapa dekat kan mereka?

" kevin kamu apa-apaan sih, sejak kapan gue ngizinin loe nyium mat.. " teriak Queen yang kesal dengan seseorang yang mencium matanya dengan bergantian, namun ucapannya terhenti saat melihat siapa yang ada di depannya

" Rain bukan Kevin" jelas Rain dengan datar setelah itu dia pergi meninggalkan kamar. Queen yang tau salahnya langsung bangun dari tidurnya dan berlari mengejar Rain yang sudah hilang di balik pintu

" Rain.. "

" Rain,, maafin aku" gumam Queen saat dia sudah di samping Rain yang masih berjalan

" Rain, aku,,  Rain dengarin aku dulu"

" kalian ngapain?" tanya Kevin dan di dengarkan oleh semua orang yang berada di ruang tengah

" ah gue mau keluar bentar, kalau kalian udah siap, telpon gue aja" ucap Rain yang berjalan ke arah pintu utama Queen masih setia mengikuti Rain meskipun dia tidak sadar dengan penampilan bangun tidurnya

" Queen loe mau kemana. Hai dengarin loe mau kemana dengan penampilan loe seperti ini?" hadang kevin yang sudah berdiri di hadapan Queen dan itu menyadarkan Queen dengan penampilan

" ambilin cardigan sama ikat rambut gue sekarang" kevin tau ini perintah bukan main-main jadi dengan cepat dia pergi ke kamar Queen, kembali dan memberikan barang yang diinginkan Queen. Setelah memakai kardigan dan mengikat rambutnya, Queen langsung berlari mengejar Rain dan betapa bahagianya dia saat dia masih melihat Rain

" Rain tungguin aku" teriak Queen sambil berlari mengikuti Rain, meskipun Rain mendengar dia tetap mencuekan Queen dia masil kesal dengan apa yang terjadi sebelumnya. Namun Queen tak menyerah dia selalu berjalan dan berbicara kepada Rain meskipun Rain tak menyahutinya. Sedih dengan tindakan Rain yang masih saja mencuekannya, Queen yang berada di belakang Rain berjalan sambil meneteskan air matanya, saat dia tak sanggub lagi menahan isak tangis akhirnya memilih mencokong dan menyembunyikan wajahnya dan menangis

" maaf nak, itu istrinya nangis, kasihan" jelas seorang ibu-ibu yang berjalan berlawanan arah dengan Rain dan menunjuk kearah Queen,  awalnya Rain memang merasakan suara Queen mulai menghilang namun dia tidak menyangka kalau Queen menangis di tengah jalan.  Dengan cepat Rain menghampiri Queen

" hai kamu ngapain di tengah jalan gini?" bukanya nenjawab Queen malah menambah Volume suaranya, membuat Rain jadi tersangka

" jangan nangis sayang, hei malu di lihatin orang" lanjut Rain membujuk Queen namun sia-sia hingga akhirnya Queen mengangkat tubuh Queen dan membawanya ke sebuah tempat duduk setelah mendudukan Queen di bangku tersebut lalu Rain  membawa Queen kepelukannya karena ia tau berbicara akan percuma jadi dia akan membiarkan Queen menangis sepuasnya

Cold CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang