Author POV
Seoul, Oktober 2018.
Tap ... Tap ... Tap ...
Gadis berseragam SMA dengan rompi beserta jas almamater berwarna kuning dan rok pendek berwarna biru gelap itu berjalan mengendap-endap untuk masuk ke area rumahnya sendiri.
Klek!
Perlahan-lahan sekali, dibukanya pagar supaya gak kedengaran orang rumah.
"Semoga udah pada tidur," gumamnya pelan sambil lanjut berjalan jinjit.
Tiba-tiba,
"Kak Eunbin."
"Anjir!" Si pemilik nama terperanjat gara-gara suara Yedam memanggilnya.
Gubrakkk!
Saking kagetnya gadis yang di panggil Eunbin itu sampai kesandung kaki rak jemuran dan akhirnya nyusruk.
"Lah ..." Yedam yang semula berdiri di depan pintu langsung menghampiri untuk membantunya berdiri.
"Aduuhh Yedaaaam, lain kali kalau mau manggil tuh tau sikon napa." Eunbin mengomel tapi berbisik.
"Lagian lo ngapain masuk rumah sendiri ngendap ngendap gitu? Kaya maling aja," ucap Yedam sambil membantu Eunbin bangun.
Sesaat kemudian pintu terbuka. Jisoo muncul sambil berkacak pinggang, membuat Eunbin panik melihat Mamanya itu.
"Bagus ya jam segini baru pulang!"
Eunbin langsung berdiri tegak dengan wajah pasrah. Dirinya berakhir diinterogasi oleh sang Mama.
"Jam berapa ini?"
Eunbin berdiri 1 meter di hadapan sang Mama yang duduk di sofa. Ditatapnya jam dinding—waktu udah menunjukkan pukul 9 malam.
"Jam 9," jawabnya.
"Pulang sekolah jam berapa?" tanya Jisoo lagi.
"Jam 4 sore."
"Terus kenapa baru pulang jam segini? Kata Raesung gak ada kerja kelompok atau kegiatan apa-apa."
Eunbin malah menampakkan cengirannya sebagai respon atas ucapan sang Mama.
"Maaf, Ma," ucapnya sambil cengengesan.
"Marahin aja, Ma, marahin. Kelayapan mulu emang si Eunbin!" Raesung paling semangat mengompori kalau lagi begini. Dia duduk di samping Yedam—nonton Eunbin diinterogasi.
"Diem lo, Sung!" sungut Eunbin sambil melotot.
"Panggil gua abang!" Raesung melotot balik.
"Ogah! Lahir beda beberapa menit doang, ngapain gua manggil lo abang!"
"Rese lo!"
"Bodo!"
"Aduh, ini anak kembar kenapa sih berantem melulu?!" Suara Papa mereka—Choi Seungchol, yang baru keluar dari kamar mandi menghentikan adu mulut antar keduanya.
"Awas ya kamu kalau kelayapan gak jelas sampai malem lagi, Mama potong uang jajan kamu!" ancam Jisoo. "Inget kamu tuh udah kelas 12, bentar lagi ujian. Belajar dong bukannya main melulu!" omelnya.
"Siap grak! Maaf ya, Ma, hehehe..." Eunbin minta maaf satu kali lagi sambil membungkuk, sebelum berlari kecil ke lantai atas menuju kamarnya.
.
Fiuh!
"Aduh! Perih...."
Eunbin meringis waktu Yedam meniupi sikunya yang lecet lumayan lebar gara-gara nyusruk tadi.
"Makanya, Kak, lainkali kalau jalan gak usah ngendap-ngendap, jadi aja nyusruk," kata Yedam sambil nempelin plester ke area sikunya Eunbin yang lecet.
"Sekarang gua tanya, gua nyusruk gara-gara siapa?!"
Yedam cuma menampakkan cengirannya waktu Eunbin menyalahkan dirinya secara gak langsung.
"Thanks," ucap Eunbin waktu Yedam selesai ngobatin sikunya.
"Emang Kakak dari mana aja sih sampai baru pulang jam segini?" tanya Yedam penasaran. Eunbin langsung membisikkan sesuatu ke telinganya.
"Gak usah bisik-bisik lo anjir! Gak menghargai kehadiran gua banget sih!" protes sang pemilik kamar alias Raesung.
Iya, mereka lagi ngumpul di kamarnya Raesung. Eunbin dan Yedam duduk di tepi tempat tidur, sedangkan Raesung duduk di depan PC miliknya.
"Kalau gua gak bisik-bisik nanti lo denger. Kalau lo denger pasti nanti ngadu ke Mama." Eunbin udah males berbagi rahasia sama Raesung gara-gara waktu terakhir kali kembarannya itu mengadukannya ke Mama mereka perihal Eunbin yang diem-diem beli photocard seharga setengah juta.
"Kak, jangan kebanyakan main game online! Gak baik."
"Yedam! Sttttt!" Eunbin tetap membekap mulut laki-laki di hadapannya meski terlambat.
"Ohh gua tau nih ... pasti lo keasikan main game online di warnet kan sampe gak inget waktu?" terka Raesung. Sama sekali gak susah bagi dia untuk nebak apa yang dilakuin Eunbin hari ini.
"Awas aja lo kalau ngadu ke Mama! Nanti gua aduin balik bahwa lo suka deketin cewe-cewe di sekolah!" ancam Eunbin.
"Najis ih cepu!"
"Lo juga samanya!"
"Seriusan kalian tuh apa gak bisa sehari aja gak ribut? pusing dengernya!" rutuk Yedam yang udah sering jadi saksi adu mulut antara anak kembar tak identik itu—lebih tepatnya sejak jaman mereka masih SD.
Mereka udah tetanggaan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Yedam tinggal di rumah sebelah. Buat Raesung dan Eunbin, anak tetangga yang beda dua tahun sama mereka itu udah kaya adik mereka sendiri.
Seperti yang sering Raesung bilang, 'Yedam itu degem kesayangan aku'. Walaupun setelahnya pasti Yedam langsung bergidik ngeri gara-gara ucapan Raesung itu.
Tokoh Eunbin dalam cerita ini adalah tokoh OC yaa, alias tokoh fiksi buatan author^^
Di sini ceritanya dia kembar sama Raesung.
Barangkali ada yang belum tau, Choi Raesung itu mantan trainee YG, dia dan Yedam tuh anggota original tim A bareng Junkyu dan Noa Kazama yang sekarang jadi penyanyi solo di Jepang. Sekarang Raesung jadi produser di YG dan sebagai produser dia pake nama Millennium^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Officially Missing You || Bang Yedam✔
Fanfiction[Silverboys series Book 2] 𝘞𝘦𝘭𝘭, 𝘐 𝘵𝘩𝘰𝘶𝘨𝘩𝘵 𝘐 𝘤𝘰𝘶𝘭𝘥 𝘫𝘶𝘴𝘵 𝘨𝘦𝘵 𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘺𝘰𝘶, 𝘣𝘢𝘣𝘺 𝘉𝘶𝘵 𝘐 𝘴𝘦𝘦 𝘵𝘩𝘢𝘵'𝘴 𝘴𝘰𝘮𝘦𝘵𝘩𝘪𝘯𝘨 𝘐 𝘫𝘶𝘴𝘵 𝘤𝘢𝘯'𝘵 𝘥𝘰 𝘍𝘳𝘰𝘮 𝘵𝘩𝘦 𝘸𝘢𝘺 𝘺𝘰𝘶 𝘸𝘰𝘶𝘭𝘥 𝘩𝘰𝘭𝘥 𝘮𝘦 𝘛𝘰 𝘵�...