Sixteenth [Sudah Direvisi]

1.2K 253 26
                                    

Author POV

Rencana kencan pertama Eunbin dan Yedam nyatanya belum bisa terlaksana gara-gara Yedam disibukkan oleh turnamen futsal dan persiapan lomba debat Bahasa Inggris.

Sebetulnya Eunbin punya keinginan buat main berdua dengan laki-laki itu, tapi terlalu enggan buat bertanya apa Yedam punya sedikit waktu luang untuk main sebentar dengannya.

Lucunya,
Eunbin merasa seperti dirinya kena karma. Karena waktu Yedam masih memiliki banyak waktu luang, dirinya sibuk menghindar. Sekarang di saat Eunbin rindu main berdua dengannya, laki-laki itu malah sibuk sekali.

Setelah selama hampir dua minggu terakhir selalu menghabiskan waktu istirahatnya bersama tim debat bahasa inggris perwakilan sekolah, akhirnya Yedam mengatakan bahwa besok bisa makan siang di kantin. Laki-laki itu juga meminta Eunbin agar makan siang bersamanya.

Entah ada angin apa,
Eunbin tiba-tiba berinisiatif membuat bekal untuk dimakannya bersama Yedam siang nanti. Dia bangun saat hari masih gelap dan segera terjun ke dapur bersama Jisoo yang telah berjanji untuk membantunya membuat bao sandwich.

"Kamu bisa bucin juga ya ternyata," ejek Jisoo. Tanpa Eunbin beri tau pun dia bisa menebak bahwa Eunbin pasti tiba-tiba ingin membuat bekal untuk Yedam.

"Bukan gitu, Ma. Belakangan ini Yedam sibuk banget, sama turnamen lah, persiapan lomba debat Bahasa Inggris lah, sampai dia jarang makan di kantin. Makanya itu Eunbin pengen buatin dia makanan. Lagian biasanya kan dia yang bawain bekel buat Eunbin. Kali ini giliran lah," cerocos Eunbin.

Dia masih diam tanpa tau harus melakukan apa dulu terhadap bao bun, daging ayam, wortel, dan berbagai macam bahan lainnya yang telah disiapkan Jisoo di atas meja.

Setelah membuat Jisoo pusing karena gak bisa melakukan segala macam dengan baik, Eunbin lega akhirnya bao sandwich yang ingin dibuatnya untuk Yedam jadi juga.

Dengan wajah semringah, Eunbin memasukkan beberapa sandwich ke dalam kotak bekal untuk dibawanya ke sekolah.

Jisoo sampai tertegun melihatnya menata sandwich dalam kotak bekal sambil terus tersenyum manis. Penuh pengertian, Jisoo menyuruh Eunbin untuk langsung bersiap ke sekolah dan mengatakan bahwa dirinyalah yang akan membereskan peralatan masak. Karena Eunbin keliatan gak sabar untuk pergi ke sekolah.

Terlalu bersemangat dalam hal apapun memang sering membawa hasil gak baik. Seperti Eunbin contohnya. Dia terlalu bersemangat sejak pagi untuk mengajak Yedam makan siang berdua di rooftop sekolah, tapi sayangnya ...

"Mau ke kantin ya?" tanya Yedam waktu berpapasan dengan Eunbin di jam istirahat.

Eunbin mengangguk dengan sedikit keheranan, "lo?" tanyanya.

"Mau ke perpus. Si Chae minta diajarin materi matematika. Katanya sih abis ini kelasan dia ada ulangan harian," ujar Yedam. Gak lama Chaeyoung muncul di belakangnya.

"Hai, Kak!" Gadis itu menyapa Eunbin, ramah sekali.

Eunbin balas tersenyum sambil melambaikan tangannya, meski ada yang aneh dengan perasaannya.

"Kalau gitu kita duluan ya, mau ke perpus. Makan yang banyak, oke?!" Yedam berpesan, sebelum melangkah pergi bersama Chaeyoung setelah mengusak pelan pucuk kepala Eunbin.

Eunbin mengangguk, lalu berbalik menatap punggung mereka yang semakin menjauh.

Dengan suasana hati berubah 180°, Eunbin kembali ke kelas sambil menenteng kotak bekal berisi sandwich yang semula ingin disantapnya bersama Yedam.

Eunbin berakhir membawa pulang lagi sandwich yang dibawanya ke sekolah tadi. Jisoo sampai terkejut waktu melihat isi kotak bekal Eunbin masih utuh seperti gak tersentuh sedikitpun.

Officially Missing You || Bang Yedam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang