Fifth [Sudah Direvisi]

1.6K 302 4
                                    

Author POV

Huaaaahhhhh~

Entah yang ke berapa kali Eunbin menguap di balik meja kasir. Rompi biru yang dipakainya semenjak sore tadi masih belum dilepasnya karena Jina belum datang juga sampai sekarang.

"Astaga, Jina mana sih ... udah jam 9 malem kok belum balik juga," gumamnya sambil menatap jam di tangannya.

Dia lagi jaga di minimarket milik keluarganya Jina. Sebetulnya, Seojin alias Jina diperintah Mamanya untuk jaga sore ini karena pekerja paruh waktu mereka absen. Tapi berhubung Jina ada janji ngedate sama gebetannya, jadilah Eunbin yang diminta gantiin dia.

Sebetulnya ini bukan pertama kalinya Eunbin menggantikan Jina jaga di sini. Sejak beberapa bulan lalu, gak jarang dia jaga di sini setelah Jina menjanjikan bayaran yang menurutnya lumayan.

Tap!

Seorang pelanggan meletakkan soda kalengan di atas meja kasir, membuat Eunbin yang sempat termenung karena mengantuk langsung tersadar.

Bip!

Segera di-tap nya soda kalengan tersebut sampai harganya muncul di layar monitor kasir.

"Ini aja?" tanya Eunbin.

"Iya," sahut seseorang di depan meja kasir yang langsung membuat Eunbin menoleh dengan mata membelalak, karena dia kenal sekali suara itu.

"Yedam?"

Sesuai dugaannya, yang berdiri di depan meja kasir adalah Yedam. Laki-laki itu menyerahkan selembar uang ke Eunbin.

"Nanti pas pulang mau ngeles kaya gimana lagi?" tanya Yedam gak habis pikir, karena Eunbin masih belum kapok juga meski sering kena omel sang Mama gara-gara pulang malam.

Yedam duduk di dekat jendela menunggu Eunbin selesai dengan pekerjaannya. Lebih tepatnya sampai Jina datang. Gadis itu baru datang hampir pukul 10.

"Kok lo tau gua ada di sini?" tanya Eunbin waktu Yedam melepas jaket yang semula dipakainya dan memerintah Eunbin untuk memakainya. Dia juga mengambil alih tas sekolah Eunbin dan membawakannya.

"Gua udah tau dari berbulan-bulan lalu, bahwa lo suka gantiin Kak Jina atau pegawai di situ sebagai pekerja paruh waktu," ujar Yedam bikin Eunbin bergumam 'haish'.

Mereka pulang naik bus. Karena udah malam, Yedam sengaja gak jemput Eunbin pakai motor supaya Eunbin gak kedinginan.

Belum cukup memberikan jaketnya ke Eunbin, Yedam juga memakaikan syal yang semula melingkar di lehernya ke leher Eunbin. Gak cuma sampai di situ, Eunbin kaget waktu lihat ternyata Yedam bawa kotak makan berisi bekal untuknya.

"Nih."

Eunbin tersentuh waktu Yedam memberikan kotak makan berisi nasi dan ayam suwir beserta sendok.

"Yedam ... lo sengaja jemput gua ke sini dan bawain gua makan malem?" tanya Eunbin kelihatan mau nangis. Entah cuma berlagak atau memang betulan mau nangis.

"Ya iya lah. Lo pikir sekarang jam berapa? Lo tuh lupa apa gimana sih, lo kan cewe. Masa mau kelayapan sampai malem terus."

Eunbin cuma senyum-senyum karena mulutnya penuh.

"Kali ini mau ngeles kaya gimana lagi kalau Tante Jisoo nanya lo dari mana aja?"

"Kali ini gua pasrah. Pasti abis dimarahin Mama," sahut Eunbin yang udah kehabisan ide buat ngeles.

"Lagian ngapain sih Kak pake kerja di minimarket segala? Butuh uang? Gua bisa pinjemin."

"Ish! Bukan gitu!"

Officially Missing You || Bang Yedam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang