05.Dia? aneh!

51 5 0
                                    

Lapar...
Satu kata yang saat ini sedang menyiksa Lala. Sedari pagi ia hanya memakan mie ayam yang dibelinya dikantin.

Pukul 19.25

Lala memperhatikan jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, sesekali ia menatap ke arah luar rumah untuk menunggu penjual makanan yang biasanya akan berkeliling.

Nihil tak ada satupun tukang yang lewat, akhirnya ia berinisiatif mencari makanan diluar komplek dengan berjalan kaki.

"Mana si tukang baso, biasanya mangkal disini." sudah hampir setengah jam ia berada didepan komplek namun tak ada penjual yang lewat juga.

"Loh! Itu bukannya kakel yang tadi pagi diomongin sama Sari ya?" gumam Lala, ia masih bergulat dengan pemikirannya.

Sedangkan Rizal merasa ada yang sedang ditatap dari kejauhan, lantas mempertajam penglihatannya kearah ujung komplek.

"Tuh cewek kenapa ngeliat gue kayak begitu si?! Berasa dia monyet gue pisangnya dah" ujar Rizal di dalam hati nya.

"Besok gue harus bawa Sari periksa mata deh. Masa cowok aneh kayak gitu di bilang ganteng?!" begitulah kira kira isi kepala Lala.

Dengan jurus Langkah kaki seribu Lala pergi meninggalkan Rizal karna merasa Ia sudah tertangkap basah sedang memperhatikan lelaki itu.

----
Rumah Gara.

"Gar," panggil Rizal yang baru saja sampai dikamarnya Gara.

"Apa?" sahut Gara sembari mengupas kulit kacang lalu melemparnya kesembarang arah.

"Jorok banget si lo?! Makan kacang sampahnya tuh disatuin jangan diampar ampar! Kamar lo udah kayak kamar singa kelaperan elah!" Ini lah sifat Rizal yang tak diketahui orang banyak. Dibalik sifatnya yang terkesan cuek dan jutek ia masih menyimpan sejuta kebaikan pada orang yang berada didekatnya.

"Nah 'kan mulai dah lu, ngoceh kayak beo kurang makan." sungut Gara pada Rizal.

"Ckckck, gue aduin tante Vita juga lu bakal bersihin nih kamar 'kan Gar?" penuh sirat ancaman dibalik kata kata yang manis itu.

"Ah ngomul lo! Kesel gue jadinya." gerutu Gara, Ia turun dari kasurnya dan langsung memunguti kulit kacang yang dilempari tadi.

"Nah gitu dong. Kalo lo males malesan, jorok kayak begini yang ada nanti lo dapet istri yang berewokan Gar." gurau Rizal sembari duduk dipinggir ranjang kingsize milik Gara.

"Ah bacot lo Zal! Bantuin kek malah duduk disitu." ketus Gara.

"Bodo amat!!! Kan lu yang berantakin, Jadi lu juga yang harus beresin."

Gara memutar bola matanya jengah lalu mengankat kedua telapak tangannya diudara, " Ya Allah kembalikan Rizal yang dulu ya Allah. Gara gak mau punya temen yang ngocehnya kayak banci ya Allah Gara-,"

PLUK...

Gara mendengus sembari mengusap kepalanya yang dilempar bantal.

"Sifat lo berubah ubah kek bunglon. Gue jadi takut nih, jangan jangan lu berkepribadian ganda!!" sungut Gara.

"Ngomong yang gak berfaedah sekali lagi, bukan bantal yang bakal melayang tapi ini nakas Gar!" ultimatum Rizal mampu membuat nyali Gara menciut.











Kamus byh:

Ngomul =NGOmong MULu

DIA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang