06.Sepenggal kisah anak Tkj

54 5 0
                                    

Warning!!! Part ini mengandung umpatan umpatan kasar. Jadi kalau ada yang kurang suka sama ceritaku, kalian bisa tinggalkan work ini.

----------

"Hah?! Jadi tadi malem lo ketemu sama si Toa?!" pekik Rony. Saat Rizal mengatakan bahwa ia bertemu dengan Lala tadi malam.

Rizal hanya mengangguk lalu mengalihkan pandangan ke Gara.
"Gar? Lo sama tuh anak, satu perumahan ya?"

Gara hanya menjawab dengan dehaman karna sedang asik melahap makanannya yang baru datang.

"Oh iya, hari ini kita disuruh kumpul ke Lab 'kan? denger denger si di lab Tkj, kita bakal digabung sama anak kelas 10 tkj 2." kata Rony sembari menyesap minumannya.

"Ah! Bisa godain dede-dede gemesshh nih gue!" gurau Farhan yang langsung dilempar tempat tissue oleh Rony.

"Dede gemesh pale lo! Kelas 10 sekarang tuh kebanyakan tebar pesona, bedaknya 5 kilo ampe muka kek mochi." celoteh Rony.

Farhan memasang wajah datar, sedatar datarnya, "Heh?! Apa kabar sama pacar lo anak 10 Ap?"

Rony mendelik tajam kearah Farhan "Ya diamah beda. Cantiknya natural lah!!!"

Farhan mengalah,dari pada berdebat dengan congor beo bagitu jargon yang melekat dengan Rony.

"Hayo, lagi pada ngapain nih?" ujar seseorang yang tiba-tiba menggebrak meja.

"Kahfi bangsat! bikin gue mati muda aja!" ketus Gara sembari mengelus dadanya.

"Alah lebay lo pada." sahut Kahfi enteng. Kahfi menatap jam yang melingkar ditangan kirinya, "Hm, Ini belum bell istirahat 'kan ya?"

Rony bangkit dari duduknya, ia menarik Farhan agar ikut bangkit "Woy lo berdua bangun, ayo masuk kelas. Gue udah kenyang nih,"

Gara dan Rizal hanya terkekeh. Senakal nakalnya Rony dan Farhan, nyalinya akan menciut jika sudah berhadapan dengan Kahfi si ketos yang terkenal akan senyum manisnya dan Kata Kata mautnya.

Kahfi berdecak sebal karna mereka semua tak menghiraukannya, "Jangan lupa sama konsekuensi yang harus di terima karna jajan sebelum jam istirahat!"

Rizal memutar tubuhnya sedikit agar bisa menatap Kahfi "Hm." Lalu melenggang pergi bersama 3 cecunguk cecunguk itu.

Mereka menuju lantai 5 dimana ruangan yang sangat gelap atau gudang itu sudah menanti kedatangan ke 4 biang kerok.

"Gila!!! Ini ruangan apa kuburan si? udah Gelap, sempit pula." oceh Farhan yang sedari tadi hanya memandang ruangan itu dari luar tanpa mau membereskannya.

"Masuk jing! Kalo lo gak mau masuk, gue pastikan lo kurang main malam ini." Ancam Rizal.

"Ck! Kalo lo gak mau mabar setidaknya gak usah ngancem bisa 'kan." ketus Farhan, heran ya cowok bisa ketus juga kayak cewek. Ia langsung mengambil alih sapu yang berada di tangan Gara, dan mulai menyapu.

Toa itu si Lala ya. Karna mulutnya yang emang kayak kaleng rongsokan para kakel pun memberinya jargon yaitu Si Toa.

DIA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang