12.Follow

75 2 1
                                    

RIZAL.alana mulai mengikuti anda.

Rizal.alana, Ag.ra_Melv  dan 500 lainnya menyukai postingan Anda.

RIZAL.alana mengomentari : Toa bisa foto juga ya :v

*** 

Gadis itu terkejut bukan main tatkala melihat isi notifikasi yang masuk dari instagramnya. Kembali terputar kejadian beberapa menit yang lalu saat ia dan Rizal berada di dalam perpus.

Lala kembali menggelengkan kepalanya, Is not true! Come on Lala, jangan terpengaruh sama Cowok bule itu.

Hufss...

Lala harus seperti apa sekarang? Mulutnya memang mengatakan tak suka pada cowo bule itu, tapi hatinya? Hatinya malah berkhianat dan malah tertarik pada Bule turki itu.

Srett...

"Eh?!" Lala terkejut saat ada seseorang yang merebut ponselnya, ia mendongak untuk melihat seseorang itu.

"What?!!! Lalaaaaa, ini... Ini kak, " Sari tak dapat mengendalikan suaranya yang jika teriak bisa menyamakan dentuman Bom nagasaki, oke mungkin ini berlebihan.

Lala hanya menampakan wajah polosnya, "Gue juga gak ngerti ama jalan pikirnya tuh Bule turki."

"Bule bulukk... Gue benci Bule buluk bodo amat!" Sari meletakkan ponsel Lala di meja, lalu pergi ke kursinya sendiri.

Hadduh! Matilah kamu La.

***

"Eh, toa!" sapa seseorang dibelakang Lala.

Lala malas memutar tubuhnya, ia tahu yang memanggilnya toa hanya geng Rizal.

"Tunggu ngapa!" lelaki itu, kini sudah sejajar dengan Lala. "Mau balik? Gue anterin. Kita searah dan satu rumah ini."

Lala mendelik tajam, "Gue gak serumah sama lo Gara!"

Lelaki itu terkekeh pelan seraya menarik pergelangan tangan Lala,
"Satu perumahan maksud gue, TOA!"

lala hanya memutar bola matanya tanpa menolak ajakan pulang bareng dari Gara.

Gara menaiki motor Satria biru miliknya, "Lo mau naik atau gue bantu naik?"

"Gue bisa sendiri!"

Mereka pun meninggalkan halaman sekolah yang bisa dibilang sangatlah kecil?

"La, lo lagi dideketin sama Rizal ya? Atau lo yang ngedeketin?" tanya Gara to the point.

Lala mendelik, "Enggak! Gue gak deket sama Bule turki, tapi ya gitu."

"Ya gitu gimana? Lo belibet bener cuma bilang iya sama enggak."

"Ya gitu, sikapnya dia rada beda aja. Jadi lebih manis, eh?! Manis? Enggak deh. Dia gitu juga sama Sari!"

Gara melirik Lala sekilas dari spion, "Jangan bawa kehati apapun perlakuan manis Rizal! Kalo bisa lo yang harus bikin dia baper,"

Lala mengernyit, "Emang kenawhy? Kok lo jadi ngasih masukan yang jelek sih?"

"Lo bakal tahu nanti, makanya jangan sampai lo jatuh, sejatuh jatuhnya orang jatuh sama Rizal. Lo cuma bakal ngerasain sakit, La!" ucap Gara.

"Hm," hanya itu yang mampu Lala ucapkan. Lidahnya kelu, pikirannya kembali menerawang tentang perlakuan manis Rizal hari ini.


















DIA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang