Entah sudah berapa kali Erin selama setengah jam ini Erin menguap. Ia bosan. Saat ini, ia tengah menunggu Rayon yang sedang mengadahkan rapat osis untuk persiapan acara ulang tahun juga pensi yang akan dilaksanakan bulan depan.
Sebenarnya, tadi Rayon sudah menyuruhnya untuk pulang saja dan tidak usah menunggunya karena pasti rapat ini akan sangat lama. Dan benar! Sudah setengah jam Erin berada di depan ruang osis dan Rayon tidak kunjung keluar juga.Erin mendengus pelan. Kalau tau begini, lebih baik tadi ia pulang saja tadi dan tidak usah bersikeras untuk menunggu Rayon hanya untuk pulang bersama.
Tak lama, pintu ruang osis terbuka, menampilkan beberapa siswa-siswi yang berhampuran keluar ruangan. Rayon keluar paling terakhir.
Pemuda berkulit putih pucat tersebut tersenyum tipis melihat gadisnya yang sudah menunggunya dengan wajah yang ditekuk.Rayon berjalan menghampiri Erin. Mengusap pelan rambut hitam pekat Erin sehingga membuat Erin sontak langsung menoleh.
Erin langsung memasang wajah kesal ketika mendapati Rayon yang sudah berdiri disampingnya “Ish, lama banget sih rapatnya. Nggak tau apa, ini nunggunya udah lama banget sampe lumutan,”
Erin terus saja mengomel tanpa henti, melampiaskan kekesalan yang sedari tadi sudah ia tahan.Rayon terkekeh pelan. Menurutnya, Erin yang sedang kesal seperti saat ini sangatlah menggemaskan, sekuat tenaga ia menahan agar tidak memcubit pipi gadis disampingnya ini.
“Yaudah, aku minta maaf. Tadi lama karna tadi bahas pensi dulu, jadinya lama.” Rayon menjelaskan alasannya mengapa rapat tadi sangat lama.
Erin berhenti mengomel, ia menoleh “Iya nggak papa, ayo pulang!” Erin langsung menarik lengan Rayon menuju keparkiran. Rayon yang belum siap pun hanya bisa pasrah saja ditarik oleh Erin.
Sampai di parkiran, Rayon segera memasuki mobilnya diikuti oleh Erin. Memang hari ini Rayon sengaja membawa mobil ke sekolah.
Setelah memasang seatbelt, Rayon segera melajukan mobilnya meninggalkan SMA Gentara.Hening. Tidak ada yang berbicara. Keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing. Erin yang merasa situasi ini tidak baik, berinisiatif untuk memulai percakapan.
“Rayon..”
“Hm?” Rayon menjawab tanpa menoleh, fokus menyetir.
“Aku ... Nyalain lagu boleh?” Erin bertanya dengan ragu-ragu.
Rayon terkekeh pelan menyadari keanehan dalam nada bicara Erin “Ya kalo mau nyalain, nyalain aja. Nggak usah pake nanya,” Rayon menoleh sebentar kepada Erin sebelum kembali menatap jalanan di depannya.
Erin mengagguk sekali, ia menyetel musim dari speakers kecil di mobil Rayon. Suara Ed-Sheeran mengalun menyanyikan lagu shape of you.
Girl, you know i want your love
Your love was handmade for somebady like me
Come on know, follow my lead
I may be crazy, don't mind me
Say, boy, let's not talk too much
Grab on my waist and put that body on me
Come on now, follow my lead
Come, come on now follow my lead
Erin menatap Rayon yang ikut bernyanyi mengikuti musik. Tidak bisa dipungkiri, bahwa pamuda di sampingnya memiliki suara yang enak di dengar, dalam artian bagus. Ia tersenyum kecil menyadari hal itu. Jujur, tadi ia tenggelam dalam suara indah Rayon, apalagi penghayatan yang dalam saat pemuda tersebut menyanyikan lagu yang barusan diputar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Cool Boy [Slow Update]
Novela JuvenilErinna Gisella Kamelo. Seorang bad dan primadona sekolah. Ia tidak percaya apa itu cinta hingga suatu saat Ia merasakannya Rayon Leondra. Most wanted sekolah yang dingin dan cool. Ia sulit sekali beradaptasi dengan makhluk bernam manusia itu di kare...