Semua siwa-siswi berbondong-bondong berlari menuju lapangan basket. Untuk melihat pertandingan basket pagi ini, dimana sekolah mereka akan bertanding dengan sekolah lain.
Erin dan Alya berdiri di barisan paling depan. Erin fokus menatap Rayon yang tengah mengiring bola menuju ring. Wajah pemuda tersebut tampak serius, pelu berjatuhan dari pelipisnya. Semakin menambah ketampanannya.
“Rayonn semangattt!!”
Erin menatap sinis gadis yang baru saja meneriaki nama kekasihnya.
“Cabe murahan.” gumam Erin kembali menatap Rayon.
Alya yang berada disampingnya menoleh “Hah? Lo bilang apa tadi Rin?”
Erin menggeleng sebagai jawaban.
Puitttttttt.
Suara peluit yang ditiup wasit menandakan kalo permainan telah selasai. Siswi SMA Gentara bersorak riang atas kemenangan tim basket sekolah mereka, sementara itu sekolah lain yang menjadi lawan sekolah mereka mendesah sedih.
Gandy, Zhidan, dan Gian sudah bertos ala-ala bersama dengan rekan lainnya. Sementara Rayon mengedarkan pandangannya. Ia tersenyum saat mendapati gadisnya yang tengah tersenyum kearahnya dengan tangan yang melambai-lambai.
Dengan cepat, Erin berlari. Ia terlebih dahulu menuju kantin untuk membeli air mineral. Setelah selesai membeli, ia kembali lagi kelapangan. Erin menghentikan langkahnya saat melihat seorang gadis yang tengah menyodorkan minuman berenegi kepada Rayon yang terduduk di pinggir lapangan.
Rayon hanya menatap gadis tersebut dengan wajah datar sebentar saja, sama sekali tidak memiliki niat sama sekali untuk menerima apa yang gadis itu berikan. Erin yang melihat itu, tersenyum dalam hati. Ia pikir tadi Rayon akan menerima pemberiakan gadis lalu berkata terima kasih. Tapi dugaannya salah. Cemburu? Tentu saja. Siapa yang tidak cemburu jika kekasihnya diberi perhatian oleh gadis lain. Memang niatnya baik, tapi tetap saja hal tersebut membuat Erin jengkel.
Dengan perasaan kesal setengah mati, Erin berjalan cepat menghampiri Rayon. Pandangannya menatap tajam gadis tersebut.
“Sayang, ini buat kamu.” ucap Erin ketika sudah berada di depan Rayon. Nadanya terkesan lembut dan menatap Rayon dengan senyuman. Rayon mendongak. Tersenyum tipis, kemudian bangkit.
“Makasih.” ucapnya sambil menerima air mineral tersebut dan segera meminumnya.
“Sama-sama.” balas Erin di sertai senyuman. Ia melirik gadis di sampingnya yang menatap minuman perberiannya kepada Rayon dengan tidak suka. Dengan sengaja ia menyengol gadis tersebut hingga terjatuh. Kurang ajar memang. Tapi ia tidak peduli, suruh siapa genit sama pacar orang.
“Ups, sorry sengaja.” ucap Erin dengan nada dibicara yang dibuat sebersalah mungkin.
Gadis tersebut memejamkan mata dengan nafas memburu. Ia yakin sekarang ini dirinya sudah menjadi tontonan orang warga sekolah. Ia mengeram kesal, kurang ajar! Adik kelas satunya ini benar-benar mencari masalah.
Dengan emosi, ia segera bangkit dan menatap nyalang Erin yang menunjukan wajah tak berdosanya.
“KURANG AJAR YA LO!” teriak cewek yang di ketahui bernama Aurel tersebut di depan wajah Erin.
“Iya emang, kenapa?” Erin menjawab dengan santai. Sama sekali tidak takut dengan senior di depannya ini. Bahkan sekarang ia sudah menyilangkan tangan di depan dada dengan satu alis yang dinaikkan.
Aurel mengepalkan tangannya kuat-kuat, cewek ini benar-benar membuatnya naik pitam “MAKSUD LO APA HAH?!”
Erin menatap menantang Aurel “Maksud gue? Maksud gue ya itu bikin lo malu.”
“Lo songgong banget ya jadi adek kelas?!”
“Gue gak bakal songgong kalo lo gak kecentilan sama pacar orang!” balas Erin dengan nada tinggi “Ck, cabe murahan.” Erin memutar bola matanya.
Aurel menggepalkan tangannya, nafasnya memburu. Tanggannya terangkat siap untuk melayangkan pukulan tapi sudah di tahan terlebih dahulu oleh Erin.
“Lo mau tampar gue? Cih!” ujar Erin sambil menghempaskan tangan Aurel yang tadi hendak menamparnya, kemudian mendorong Aurel hingga kembali terjatuh.
Erin segera menarik Rayon menjauh dari kerumunan dengan perasaan yang benar-benar dongkol. Tentu saja hal tadi menjadi pembicaraan oleh siswa-siswi yang melihatnya, bahkan sekarang mereka mulai membicarakan aksi Erin yang mempermalukan Aurel yang merupakan seniornya yang terkenal suka membully.
“AWAS LO JALANG!!” teriak Aurel menggema yang tentu saja di tunjukan kepada Erin. Ia masih Emosi, ia tidak terima jika harus dipermalukan seperti ini. Apalagi dengan junior yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengannya. Ia berjanji akan membalas perlakuan Erin kepadanya.
°°°
“Dasar cabe, murahan, nggak tau malu.”
Rayon hanya diam mendengar setiap hinaan yang dilontarkan Erin. Erin menghela napas. Kali ini gadis tersebut tidak lagi mengomel.
“Udah?” tanya Rayon.
Erin menatap Rayon kemudian mengerutkan kening “Apanya?”
“Ngomelnya.”
Erin mengagguk “Oh iya udah.”
“Sekarang makan.” tangan Rayon bergerak menyodorkan sepiring siomay yang sudah dingin.
Erin tidak berkata-kata, lantas langsung mengambil siomay tersebut dan memakannya dengan lahap. Tentu saja ia lapar setelah mengomel tidak jelas sedari tadi.
“Kamu gak makan?“ tanya Erin kepada Rayon yang hanya menatapnya saja.
“Enggak, udah kenyang.”
Erin mengernyit, tidak paham “Kenyang? Emang kamu udah makan?”
Rayon menggeleng.
“Trus? Kok bisa kenyang?”
“Kenyang liatin kamu makan.” Rayon terkekeh setelah mengucapkan itu.
Sementara Erin semakin mengernyit, semakin tidak paham apa maksud ucapan pemuda di depannya ini “Emang bisa gitu?”
Rayon yang tadinya terkekeh langsung diam, setelah mendegar pentanyaan bodoh yang dilontarkan kekasihnya ini. Ia menatap Erin. Sejak kapan Erin menjadi lemot? Begitulah pertayaan di benaknya.
“Ya enggak bisa lah sayang,” jawab Rayon sambil geleng-geleng.
“Terus kenapa bilang 'udah kenyang liat kamu makan?'” cetus Erin dengan nada bicara yang dibuat seperti Rayon. Tampaknya gadis ini bener-benar tidak mengerti.
Rayon menghela napas pelan, gemes dengan dengan kepolosan Erin. Atau ia hanya pura-pura polos?
“Lupakan!” ucap Rayon menjadi pusing sendiri.
~~~
Note: Sorry lama up. Author sibuk uts abis itu uas. Btw, gue juga mau bilang makasih buat kalian udah baca, vote bahkan komen.
Ngegetkah kalian sama part ini?😌
Enggak ya? Tau kok :>Sekali lagi thanks banget buat yang udah vote.
Dan, lo pada yang sider. Jangan keseringan, ntar mati mayat lo cuma di liatin kagak di kubur.Dan buat janji gw di author note part 2 itu, yg gue bilang gue bakal rajin up. Sorry banget, nggak bisa nepetin untuk saat ini. Tapi sekali, gue usahain bakal nepetin janji. Ya gimana, gue berasa aja gitu kayak punya utang :v
Nah kan bacot saia :3
Jangan lupa vote dan komen jika mau.
Bubay
Salam author
Lulungodu♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Cool Boy [Slow Update]
Fiksi RemajaErinna Gisella Kamelo. Seorang bad dan primadona sekolah. Ia tidak percaya apa itu cinta hingga suatu saat Ia merasakannya Rayon Leondra. Most wanted sekolah yang dingin dan cool. Ia sulit sekali beradaptasi dengan makhluk bernam manusia itu di kare...