BG vs CB-28

5.7K 242 2
                                    

“Rin, kantin yuk,” ajak Alya sambil merapikan seragamnya.

Erin mengagguk “Ayo.”

“Erin oi! Ada kak Rayon tuh nyariin!”

Seruan nyaring Tasya, membuat Erin dan Alya saling pandang sebentar sebelum melangkah keluar kelas.

Erin tersenyum melihat Rayon yang sedang bersandar di pintu kelasnya. Tidak hanya Rayon tapi juga sahabat-sahabatnya, Gandy, Gian, dan Zhidan “Hai,”

Rayon hanya merespon dengan senyuman tipis.

“Halo Alya,” ucap Zhidan kepada Alya.

Alya yang sedari tapi memperhatikan Rayon dan Erin, menoleh “Eh iya, halo kak,” ucapnya sambil tersenyum kikuk.

“Ayo.” ajak Rayon seraya merangkul bahu Erin.

Erin mengernyit, tidak mengerti “Ayo kemana?”

“Kantin.”

Erin mengagguk-angguk, ia beralih memandang Alya yang kini menunduk malu karena godaan receh Zhidan. Erin memutar bola matanya malas “Al. Lo mau ikut bareng gue ama Rayon nggak?”

Alya sontak saja langsung mendongak “Ah apa Rin?” tanyanya yang tidak terlalu mendengar Erin berkata apa.

Erin mendengus pelan “Lo mau bareng gue sama Rayon nggak?”

Alya melirik Rayon yang sibuk memperhatikan Erin, sebelum kemudian menggeleng “Nggak ah Rin, ntar gue jadi nyamuk lagi.”

“Beneran?”

Alya mengagguk mantap.

“Trus lo sama siapa dong Al? Sendiri?”

“Iya nanti gue sen-”

“Alya sama kita,”

Alya melirik Gian yang baru saja memotong ucapannya, kemudian kembali melirik Erin “Iya, gue sama mereka aja.”

Erin mengagguk, ia melirik tiga pemuda di belakangnya “Jagain sahabat gue, awas sampe lo pada apa-apain.” ucap Erin sambil melotot galak.

“Waduh, galak banget sih neng.” balas Zhidan yang langsung mendapat tatapan tajam dari Rayon. Zhidan menyengir kuda.

“Tenang aja Rin, abangmu ini yang paling ganteng akan menjaga tuan putri Alya dengan sepenuh hati dan jiwa abang,” sahut Gandy dengan tingkat kepedean di atas rata-rata.

Alya terkekeh geli, sementara Erin mendengus malas “Bacot ah bang.”

Gandy langsung terdiam mendengar itu, sementara Zhidan tertawa puas “Anjir, pedes njir pedes,”

“Tega banget kamu as sama bambang. Sakit hati a'a as.” ucap Gandy seraya memegang dadanya dengan raut wajah yang dibuat se-kasihan  mungkin.

“Najisan lo bang,” ucap Erin, jengah.

Tatapan Erin beralih kepada Alya yang terkekeh geli melihat tingkah sabahat-sabahat Rayon “Al, lo bilang aja sama gue kalo sampe nih curut-curut apa-apain lo.”

Alya menoleh “Tenang aja Rin, kan ada abang gue,” ucap Alya seraya melirik Gian yang sedari tadi diam.

Erin ikut melirik Gian, kemudian mengagguk “Yaudah, kalo gitu gue sama Rayon duluan ya. Bye,

Rayon dan Erin berjalan bersama dengan Rayon yang merangkul bahu Erin, dan jangan lupakan tatapan dari siswa-siswi juga bisik-bisik para gadis.

“Anjir, iri gue ama Rayon. Masa dia udah taken, kita belom,” ujar Zhidan tiba-tiba.

Bad Girl Vs Cool Boy [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang