-Sudat pandang penulis-
Semua pasukan mulai membentuk formasi yang telah di instruksikan oleh ksatria Ayato.
Sedangkan untuk ksatria Ayato, dia menempati posisi paling depan dari pasukannya sambil bersiap dengan kuda-kuda tempurnya dengan meletakan tangan kanan di sebuah gagang pedang yang masih menggantung di pinggangnya itu.
Dari kejauhan, mulai terlihat jelas 6 gigantes yang sedang berjalan cepat mendekat.
Walaupun dibilang berjalan cepat, tapi itu tidak secepat yang dikira, gigantes memang memiliki kekuatan fisik yang kuat namun itu tidak diimbangi dengan kecepatan.
"Para magic caster, serang!." (Ksatria Ayato)
Ksatria Ayato mulai menginstruksikan kepada para magic caster untuk menyerangnya dengan sihir.
<ΔΣΞΫξ> ...
<ζφπΘЉВБ> ...
<ЖЏЮ> ...
<бю∏> ...
...
Puluhan lingaran sihir dengan beragam warna serta dengan simbol-simbol yang rumit mulai tercipta dan mengeluarkan beragam jenis sihir yang diarahkan pada para gigantes.
Suara ledakan mulai terdengar dari lokasi para gigantes.
Ledakan-ledakan itu membuat kabut yang cukup tebal untu menutupi area di sekitar para gigantes itu.
...
Keheningan tercipta sesaat
...
Apabila kita pikirkan sebentar, memang itu terlihat seperti sebuah pembantaian sepihak, namun-
Dua gigantes melompat keluar dari dalam kabut dan mendarat di dalam formasi para ekspedisi.
Mulai terdengar teriakan dari dalam formasi tersebut...
Ada pula orang-orang yang tidak sempat mengeluarkan teriakannya karena giganes itu membunuhnya dengan cara melepaskan kepala mereka.
Disaat keadaan mulai kacau, muncul 2 gigantes lagi dari dalam kabut tersebut dan mulai menyerang ksatria Ayato dan pasukan yang di depan.
-Sudut Pandang Ksatria Ayato-
"Semuanya! Tena-" (Ksatria Ayato)
Sebelum aku menyelesaikan kata-kataku, aku di serang oleh gigantes yang datang dari arah ledakan tadi.
Entah kenapa aku bisa menghindari pukulannya.
"Kalau aku telat sedikit saja, mungkin aku akan bernasib sama dengan batu yang sebelumnya ku tempati"
Sudah kuduga, para gigantes memang memiliki resistensi yang kuat terhadap serangan magic.
"Bodohnya aku!" (Ksatria Ayato)
"Dengarkan semuanya!, bertarunglah dengan kelompok!, jangan biarkan korban berjatuhan lebih banyak lagi! (Ksatria Ayato)
Setelah aku melihat keadaan sekitar, ternyata mereka mendengarkan perkataanku.
Baiklah seharusnya aku sudah tidak perlu khawatir lagi. Mereka pasti mempunyai rencana masing-masing.
"Aku harus fokus pada musuh yang ada di depanku" (Ksatria Ayato)
Ucapku dalam hati sambil melihat satu gigantes yang sedang bertarung dikelilingi para pasukan ekspedisi.
Kalau dilihat-lihat ke empat gigantes yang tersisa masing-masing memiliki luka yang cukup parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinosaur in isekai
FantasySeorang Kolektor action figure dinosaurus mati tertabrak mobil dan jiwanya bereinkarnasi menjadi seekor dinosaurus di dunia parallel. Sebagai info saja, bahwa cerita ini merupakan karya asli saya sendiri. Serta untuk gambar-gambar yang tercantum- it...