CHAPTER 21 Berburu 1

1K 120 3
                                    



"Ibu...! Ibu...! Ib..." (Ariska)

"Jangan bawa anakku! Tolong!" (Kisi)

"....." (...)

"....." (...)

...

"Aduuuh berisik, memang sedang ada acara apa diluar?" (Arthur)

Huuuaaahh...

"Masih ngantuk aku, mungkin lima menit lagi aku bangun" (Arthur)

...

"Bangun tidur terus mandi itu memang sesuatu" (Arthur)

Sekarang aku akan mengambil jatah sarapanku terus meninggalkan desa ini.

Itulah rencanaku pada awalnya. Namun, karena ada sesuatu yang terjadi di desa ini maka jatah sarapanku masih belum ada serta jadwal keberangkatanku pun tertunda.

Beberapa saat yang lalu terjadi kegemparan di desa terutama di penginapan ini. Gadis yang merupakan anak dari penginapan ini dan 4 gadis liannya di desa ini di culik, atau lebih tepatnya di bawa paksa. Pelakunya adalah seorang bangsawan yaitu Baron Hergan Rauyn. Dari cerita tersebut Baron Hergan Rauyn dan beberapa prajurit pribadinya datang ke desa ini dan berbicara kepada beberapa penduduk supaya membiarkan dia membawa beberapa gadis untuk di beri pekerjaan di kota.

Namun sayangnya para penduduk dan kepala desa menolak, alasannya karena reputasi dari Baron Hergan Rauyn sendiri. Desas desus mengenai Baron Hergan Rauyn yang selalu datang ke pelosok desa untuk mencari gadis-gadis untuk di jual dikota sebagai budak dengan iming-iming "memberikan pekerjaan yang layak di kota besar".

Oleh karena itu Baron Hergan Rauyn menyuruh para prajurit pribadinya untuk membawa gadis-gadis secara paksa.

Itu terjadii mungkin sekitar 2 jam yang lalu, walaupun disini tidak ada jam kukira.

Mungkin sekarang bangsawan itu dan para prajuritnya serta gadis-gadis yang dibawanya sedang dalam perjalanan ke kota.

Ngomong-ngomong ini bukan urusanku. Jadi aku tidak punya kewajiban apapun. Tapi gegara ini aku tidak punya jatah untuk makan pagi, walapun sebenarnya aku bisa langsung minta ke mba kisa, tapi agak gimana gitu.

Tapi terserahlah, lebih baik aku segera meninggalkan desa ini sebelum aku terlibat. Untuk makanan, bagiku mudah sebagai seekor dinosaurus. Manusia cukup banyak di desa ini-

"Ah kurasa aku punya ide menarik"

...

...

Terlihat sebuah rombongan yang terdiri dari dua kereta kuda yang dikawal oleh 10 prajurit berkuda.

Dalam sebuah kereta paling depan yang berwarna cokelat terlihat seorang pria gemuk yang berumur kisaran 50 tahun dengan memakai pakaian bangsawan pada umumnya dengan santai duduk menghadap ke arah kereta maju dan di depannya terdapat seorang pemuda, berumur kisaran 20 tahun memakai armor full plate, berwarna abu tanpa mengenakan helm sedang duduk. Pemuda itu memiliki rambut berwarna orange, dan terdapat sebuah luka tebasan yang menyilang dari bawah mata kiri sampai ujung bibir kana di wajahnya.

"Tuan apakah menurut anda ini akan baik-baik saja?" (...)

"Hmm?" (Baron Hergan Rauyn)

"Maksud saya, kita mengambil gadis-gadis itu secara paksa dan juga mereka mengetahui maksud kita?" (...)

"kalau seperti itu, kirimkan beberapa prajurit ke desa itu. serta tugaskan mereka untuk menjaga setiap jalan yang terhubung ke desa itu. Apabila ada yang keluar dari desa untuk melapor, bunuh saja." (Baron Hergan Rauyn)

"Tapi Tuan-" (...)

"Bukankah kamu membutuhkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan adikmu?" (Baron Hergan Rauyn)

"Ah... maaf tuan atas kelancangan saya"(...)

"Oleh karena itu berjanjilah kepadaku, maka aku akan membayar biaya pengobatan adikmu" (Baron Hergan Rauyn)

"Saya Zirari, berjanji akan terus melayani tuan Baron Hergan Rauyn" (Zirari)

"Tuan Baron Hergan Rauyn, kapten zirari" (Prajurit 1)

"Ada apa?" (Zirari)

"Sihir deteksi saya mendeteksi adanya monster yang mendekat" (Prajurit 1)

"Apakah kau tau jelasnya monster apa itu?" (Zirari)

"Maafkan saya kapten, anehnya saya tidak tau monster jenis apa itu. tapi apabila dilihat dari magic power yang dimiliki sepertinya itu bukan monster biasa" (Prajurit 1)

"Bisakah kau perkirakan rank dari monster itu" (Zirari)

"Mudah-mudahan tebakanku salah, monster ini berada di peringkat B" (Ksatria 1)

"Apa? Apa kau serius? Tidak mungkin di daerah ini ada monster perigkat atas" (Zirari)

"Walaupun anda bilang seperti itu, tapi kenyataannya hanya monster tingkat atas yang memiliki magic power sebesar ini" (Prajurit 1)

"Chhh, kita tidak mungkin mengalahkan monster ini. Tidak ada cara lain, kita tahan monster itu supaya Tuan Baron Hergan Rauyn dapat waktu untuk melarikan diri" (Zirari)

"Kapten? Apa anda serius?" (Prajurit 1)

"Apa kita bisa bercanda pada situasi seperti ini?" (Zirari)

"..." (Prajurit 1)

"Baiklah kita semua akan menahan monstr ini untuk memberikan tuan Baron Hergan Rauyn waktu. Kamu beritahu kusir untuk memacu kudanya lebih cepat dan aku akan memberi tahu tuan Baron Hergan Rauyn" (zirari)

"Baik" (Prajuriti 1)

...

" Tuan-" (Zirari)

"Iya, aku sudah mendengar percakapan kalian" (Baron Hergan Rauyn)

"Jadi, oleh karena itu kami semua akan mengulur waktu untuk anda dan tolong tepati janji anda" (Zirari)

"Iya, sekarang pergilah" (Baron Hergan Rauyn)

"Baik" (Zirari)

...

-Sudut Pandang Zirari-

"Kereta Tuan Baron Hergan Rauyn dan kereta budak sudah pergi"

"Zordi, apakah dia sudah mendekat?"

"Ya, kapten. Sebentar lagi kita bisa melihatnya dengan kepala kita" (Zordi/Prajurit 1)

"Baiklah, sesuai rencana! Posisi tempur siap!" (Zirari)

ROOOAAAARRRR...

...

...

"Ap...?" (Zirari)

Apa-apaan ini? Aku belum perna melihat jenis monster seperti ini.

Dan ini bukan lagi monster kelas atas, ini monster dari para monster.

"Kapten perkiraanku ternyata benar meleset" (Zordi)

"Ah... kau benar, kuharap lain kali jangan sampai meleset Zordi" (Zirari)

"A, kapten" (Zordi)

"Magic power ini sudah melebihi rank B, Ahahahah" (Zirari)

"Apa yang akan kita lakukan kapten?" (Zordi)

"Mudah-mudahan para dewa masih menyayangi kita" (Zirari)

"Kau tau kapten? Aku ini tidak percaya dengan dewa. (Zordi)

"Ah kau benar, kalau kita mati disini maka aku akan mengikuti kepercayaanmu. Oleh karena itu, kita buktikan sekarang, Semuanya! Setelah kita pulang dari pertempuran ini, aku akan mentraktir kalian minum sepuasnya!. Jadi..., Maju!"(Zirari)

"Yaaaaa........! Serang...! (Prajurit)

Dinosaur in isekaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang