Jika tidak tau, diamlah.
Jangan bertindak, jika itu akan menyakiti.• • • •
Di lorong sekolah, beberapa kerumunan terbentuk untuk membahas obrolan yang sedang panas sejak tadi malam. Yeah, akibat aksi seorang pria bernama radit ini, topik hangat SMA ANGIN sekarang adalah membahas soal itu, entah bisa dinamakan sikap pria yang gentle, atau pria nekat.
"Kalo gue jadi Yuza sih ya.. Gak perlu deh mikir dua kali, seorang radit gitu loh. Siapa yang gak mau sama dia? "
Perempuan lainnya mengangguk setuju, "Emang dasar Yuza nya aja sok kecakepan. Keitung gak sih dia udah nolak berapa cowok? Ngerasa secakep Ariana grande kali ya. "
Yuza melangkahkan kakinya lunglai. cowok itu, Radit. Dia seakan mau balas dendam dan menyiksa dirinya seperti ini.
"YUZAAA!! "
Langkah Yuza terhenti karena mendengar suara yang dia kenali. Tanpa menoleh, ia pun tau Tika pasti langsung menghampirinya begitu ia sampai disekolah.
Tika menepuk-nepuk bahu Yuza setelah berada disampingnya, "hoshhh hoshh"
"Napas dulu, tik"ejek nya. Tika punya kebiasaan selalu berlari seperti itu setiap ingin menghampirinya.
Tika nampak tak acuh dengan nafasnya yang belum beraturan itu, "Are you okay? "
Yuza menghela nafas kemudian menyunggingkan senyum tipis, im okay, tik.
Tapi kalimat itu justru tertahan di tenggorokannya. Bibirnya seakan terbungkam oleh sesuatu yang ia sendiri tidak tau itu apa.
Tika merangkul bahu Yuza dan menariknya menuju kelas, "lo segitu stress nya ya? Rambut lo jadi gak keurus gitu tuh. "Ejeknya sambil menerpa ujung rambut Yuza yang dicepol asal-asal an.
Yuza memutarkan kedua bola matanya, lalu tangan kanannya menjitak kening Tika gemas.
"Aish. Apaan sih, yuz!! Rusuh bener dah"
"Loh? " Yuza pura pura kaget, "bukannya elo ya, tik? Tukang rusuhnya. "
Tika mengumpat berkali kali dan itu justru membuat Yuza tertawa. Yeah, terkadang punya teman yang bisa dirusuhin balik itu, bisa menaikkan mood yang tadinya berada didalam jurang.
• • • •
Yuza mematikan handphone nya, gadis yang rambutnya dicepol itu menghela nafasnya kasar. "Radit kemana sih? Disaat kaya gini, dia malah ngilang. Dasar cowo pengecut! "Umpat nya
Tika mengelus-elus punggung Yuza, "Dia emang kurang ajar, Yuz. Berani bertindak, tapi gak berani nerima resiko." tika mendecak sebal, "Dia gak bakalan gue restuin sih, buat dapetin lo. "
Yuza memukul tangan Tika sebal, "gue juga ogah! "
Tika tertawa lalu berlagak seperti memohon maaf, "Iya iya! Gue tau kok, cowok impian lo gak mungkin ada di Radit"
* * *
Dari layar laptop, pria itu membenarkan letak topi nya kemudian berdeham sebentar.
"Hai guys? Balik lagi ketemu gue, Raditya alderald,"sapa nya sambil menyunggingkan senyumnya yang manis.
"So, apa yang mau gue bahas kali ini? Yeah.. Sesuai dengan judul video kali ini! Gue bakalan talking about that girl. " dia tertawa pelan, "Gak perlu gue sebutin kali ya, siapa namanya. Toh kalian pasti udah tau. "
Radit menghela nafas lalu menatap kamera dengan ekspresi serius, "buat kamu. Iya, kamu yang sedaridulu bahkan tidak mengetahui keberadaan ku. kamu, yang terlalu sibuk mengurusi dunia mu, sehingga tidak bisa menoleh sedikit ke dunia ku. "
Radit tertawa pelan, "kalian pasti kenal banget ya sama puisi yang sempat viral itu. Yeah, gue akui puisi itu emang wew banget sih, dan gue sendiri pun setuju sama isi dari puisi itu ,"
"Gue yakin 100% kalo isi puisi itu adalah curahan hati sebagian besar cowo yang pernah ditolak sama cewek ini. "
"Tapi gue mau umumin satu hal aja sih, guys. Bahwa gue tau betul kalo cewek ini bener-bener ga tertarik sama status pacaran. So? Buat lo man, yang masih nembak dia buat jadi pacar, stop it! "Ujarnya serius.
"Karena... Gue, Raditya Alderald. Gue bakalan jadi cowo pertama yang ngajak dia serius. Bukan semata buat jadi pacar or something like that, "
Radit menatap layar dengan wajah serius, dengan wajah yang.... aagh! Bahkan perempuan mana pun yang melihatnya pasti bakalan meleleh abis sih!
"Za, tunggu gue ya. Tunggu gue untuk jadi cowok yang lebih baik, yang bakal bimbing lo, yang bakal jadi teman lo. Ya, teman hidup yang akan lo liat setelah buka mata dan yang terakhir lo liat sebelum lo menutup mata. " Radit mengucapkan kalimat itu dengan mantap.
• • • •
Kalo lo ada diposisi Yuza, gimana tuh reaksi lo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Whats Wrong With Om-Om?
Teen FictionJika ada yang bilang hidup lumayan membosankan, maka Yuza akan berteriak setuju dengan kencang. Namun ketika ada seorang om-om yang hadir dihidup Yuza, semuanya kian berubah. Siapa sangka kalau hidupnya akan berputar 180° menjadi lebih berwarna se...