"Lah,udah minum lu?"Tanya Tika yang baru aja kembali dari kantin. Sedangkan Yuza udah duduk dipinggir lapangan sambil meluruskan kakinya. Disebelahnya sudah ada botol minum yang udah kandas tak bersisa.
"Iye. Kelamaan sih lu. Beli minum dimana si? Jerman?!"Sarkas Yuza.
Tika memukul punggung Yuza dengan botol yang dipegangnya. "Gak tau diri! Udah bagus gue beliin aer."
Kendati seperti itu, Yuza tetap mengambil botol minum dari Tika kemudian menegaknya lagi.
"Katanya udah minuuum"Cibir Tika.
Yuza mengelap air disudut bibirnya. "Masih aus lah, gila! Bayangin aja gue abis muterin ni lapangan siang bolong gini."Celetuknya.
Tika cuma ngangguk ngangguk tapi langsung melirik botol minum yang udah abis itu dengan bingung. "Btw itu minum darimana dah?"
Glek.
Yuza terdiam jemudian menatap Tika yang lagi memperhatikannya. Ya mampuse. bilang jangan kalau ini dari Pak Alan?
Ah lagian kenapa juga harus diturupin sih?! batin Yuza kesal sendiri.
"Dari cogan elu."Singkatnya.
Tika membelakakan matanya. "IH MASAA?!!"
Yuza melirik Tika malas. "Ya serah kalo gak percaya. Gue gak ngibul kok,"ujarnya.
Tika berdehem panjang. kedua alisnya hampir menyambung sanking lamanya cewek itu mengerutkan keningnya. "Apa jangan-jangan Pak Alan suka sama lu, ya?"Celetuknya tiba-tiba.
"Uhuk- " Air yang berada dimulut yuza sontak tersembur kesembarang arah. Mantap. Itu adalah bentuk refleks yang mampu membuat orang disekitar kita 100% sadar ahahaha.
"Najis. punya temen kok jorok amat, Ya Allah." Umpat Tika sambil mengelap lengannya yang terkena semburan maut Yuza.
Sedangkan Yuza masih menetralkan nafasnya akibat tersedak tadi. "Lagian lo ngomong apa sih?! Ngaco amat. Yakali Pak Alan suka sama gue. Baru juga ketemu hari ini."
Tika memicingkan matanya. "Lo lupa kasus cowok-cowok yang pernah nembak lo? Mereka bisa baper bahkan karena lo senyumin doang loh, Yuz!"
Yuza tetap menggeleng yakin. "Pak Alan gak mungkin sama lah kaya cowo-cowo gadanta itu."
• • • •
Ting!
Sayang Papah💚
Pulang dijemput [11.25]Yuza menarik senyumnya lalu mulai mengetik balasan ke papah tercintahnya.
Yuza cantek
Iye. Nanti aku tunggu
dilorong yaa [11.27]Sayang Papah💚
Jangan ngabur kemana2 ya! [11.28]Yuza tergelak. Papahnya ini seakan bilang kalo yuza anak yang suka ngabur-ngaburan. Padahal itu kelakuan ia sendiri. Dasar emang, ya.
"Yuz! Duluan ya?" Kata Tika menyadarkan Yuza yang tadi sibuk dengan hpnya.
"Eh. Naek apaan lu?"tanya baliknya.
"Tuh. mamang beb-jek udah dateng,"ujarnya sambil menunjukkan seorang pria didepan dengan dagu.
Yuza menoleh kearah jalan kemudian memperhatikan babang yang akan nganterin Tika itu. "Bang! Tiati ya bawa temen saya. Kecil-kecil gini beratnya kaya babon loh, bang!"Kata Yuza agak teriak.
Sedangkan abang beb-jek itu melirik Yuza lalu tertawa. Ia mengacungkan kedua jempolnya kearah Yuza, tanpa bicara sedikitpun.
"Kok dia gak ngomong si, Tik. Jangan-jangan anak buahnya Limbad?"Tanya Yuza ngaco. Matanya sesekali menatap abang itu dengan waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whats Wrong With Om-Om?
Teen FictionJika ada yang bilang hidup lumayan membosankan, maka Yuza akan berteriak setuju dengan kencang. Namun ketika ada seorang om-om yang hadir dihidup Yuza, semuanya kian berubah. Siapa sangka kalau hidupnya akan berputar 180° menjadi lebih berwarna se...