Tiga puluh satu

2.9K 158 11
                                    

I wish, kalian bisa ninggalin komentar setiap baca ceritaku, ya. Apapun itu komentarnya.

Soalnya zuzur, happy bangettt kalo baca komenan-komenan dari kalian 😋 btw, happy reading!

• •

"Ampunn deh, Tik. Kenapa labil banget sihh jadi orang?!" Yuza jadi gemas sendiri setelah mendengar cerita Tika barusan.

Malem ini Tika menginap dirumah Yuza. Niatnya mau cerita soal kejadian tadi pagi.

Tapi baru ngomong beberapa menit aja, Yuza udah banyak nyela soal ini-itu.

"DUHH YUZA!!" Teriak Tika pada akhirnya.

Yuza terperangah sebentar. Agak kaget melihat temannya itu tiba-tiba berteriak. "Apa sih?!"

Kedua mata Tika memincing sebal. Gadis itu mendengus panjang. Temannya ini kalo salah gak akan pernah ngerasa salah.

Ya gimana mau ngerasa? Perasaannya udah habis dikasih ke Putra sih.

"Diem dulu bisa gak sih? Biarin gue cerita sampe abis. Bisa?!" Tekan Tika diakhir ucapannya.

Mendengar gertakan Tika, Yuza jadi sadar kalau daritadi dia memang kebanyakan memotong cerita Tika.

Akhirnya gadis itu tertawa. "Yaampun iya-iya hahahah, maap elah woi. Lanjut atuh, sok,"

Beberapa menit berlalu dengan Yuza yang kini anteng mendengarkan Tika bercerita. Dalam lubuk hatinya, Yuza bergumam ... "ini Alan beneran udah ngelirik Tika atau ngelampiasin doang sih?"

"So? " Tanya Tika diakhir ceritanya.

"Ape?" Yuza tanya balik.

Tika berdecak sembari membenarkan posisi duduknya. "Ya gue harus gimana? Tetep jaga jarak kaya kemarin, atau .. memulai semuanya dari awal?"

Yuza menggeleng keras. "Ngapain lo lagi yang mulai?" Sinisnya. "Udah gini aje dah, Tik. Menurut gue .. lo tetep kaya kemarin, jaga jarak sama dia, masa cuma gara-gara kejadian tadi lo jadi luluh?!"

Pandangan mata Tika jadi menurun kebawah. "Menurut lo kejadian tadi emang cuma, Yuz. Tapi enggak buat gue." Ujar Tika dengan suara yang jadi mengecil.

Mata Yuza melirik Tika yang tiba-tiba jadi galau gitu. Alan gila, ya? Make pelet apa sih tuh cowo sampe berhasil ngebuat temennya yang cuek sejagat raya jadi kaya begini?

"Yah ... Tik. Gak gituu njir. Lo ngerti kan maksud gue gimana?"

"AHILAH!" Teriak Tika, lagi. Gadis itu mengacak-acak rambutnya sebal. "Oke! Gue tetep harus ngebangun tembok gede. Enak aja Alan seenak jidat mau nerobos pintu masuk." Ujarnya penuh tekad.

"Kali ini, ia, gak akan bisa nerobos masuk, tanpa, izin, gue!"

• • • •

Senin, 23 Agustus 2019.
Pukul 06.30

Dua gadis yang berada disatu sekolah yang sama ini cukup kebablasan semalam. Mereka terlalu asik ngobrol sampai akhirnya baru terlelap sekitar pukul setengah tiga pagi.

Yang pertama sadar tentu saja Tika. Fyi, Yuza ini kan kebo banget. Walau tadi alarm sudah berdering berkali-kali, dengan suara yang memekak telinga, gak akan tuh kedengeran sampai alam bawah sadarnya.

"YUZZZ, BANGUN ANJIRRR!!" Teriak Tika panik. Dia berlari kearah kamar mandi untuk mandi bebek sejenak.

Sedang Yuza masih asik bergelut diranjang, bahkan gadis itu masih sempatnya untuk menarik selimut.

Whats Wrong With Om-Om?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang