Satu

3.3K 416 124
                                    

"Lihat siapa yang sedang berteriak disana.."

Yuta berjalan mendekati winwin. Winwin sendiri tampaknya tidak merasa ketakutan sama sekali. Orang tuanya bilang jika ia tidak salah kenapa harus takut?

Kebenaran harus di perjuangkan.

Yuta memegang pundak winwin kasar. Sedikit terhentak karena terkejut tapi tidak mengalihkan matanya dari pemuda di depannya.

"Lo lagi ya rupanya, ga bosen hm?"

"Maaf kak saya tidak bermaksud apa apa tetapi tingkah laku kakak tadi berlebihan"

"Berlebihan?"

Bough

"Akhhh.."

"Ini berlebihan"

Boughh

"AAKKHH.."

"Atau ini?"

Winwin memegangi perutnya yang terasa sangat nyeri. Ia menatap ke arah yuta yang menatapnya dengan senyuman licik.

"Anak baru dengar, seberapapun lo pinter atau berpengaruh ya jelas.. Yang paling berpengaruh disini itu gw!"

"Kalo lo berani macem macem inget, gw bisa utak atik nyawa lo!"

Dan..

Boughh

Satu tonjokan kecil berhasil mendarat sempurna di pipi winwin. Tentu saja ia langsung tergeletak di lapangan dengan darah yang mengalur di sela bibirnya.

Semua orang hanya memandangi winwin dan kepergian yuta.

Sesaat setelahnya mereka menolong winwin yang masih tergeletak di lapangan dan membawanya ke uks.

••Di UKS••

Winwin dibantu oleh anak pmr lainnya membersihkan luka luka agar tidak infeksi. Tetapi yuta dengan brutalnya masuk ke dalan uks dan menatap winwin penuh amarah.

"Lihat disini, siapa yang sok jadi pahlawan..."

lalu ia pergi meninggalkan winwin bersama gengnya.

Taeyong dan Johnny.

Winwin menatap rombongan tadi kesal. Siapa juga ga yang emosi liat orang kayak gitu. Belagu sok mendewa dan seenaknya.

"Amit-amit ketemu mereka lagi ihhhhh"

"udah enakan?" tanya anak yang tiduran di sebelah dia.

"Iya nih lumayan lah, btw namanya siapa?"

"Qian kun, panggil kun aja"

"Wah kita kayaknya satu negara deh hahaha, oh iya kenapa disini? Ga ikut mos?"

"Eumm gak, tadi sempet ga kuat karena kena ka yuta itu"

"Hah? Kok bisa?"

"Tadi kamu sempet bantuin aku loh, trus malah kena serangan dia"

"OH! KAMU! KA YUTA?"

Kun mengangguk.

"Jadi yang tadi itu namanya yuta? Emang kurang ajar senior kayak gitu tuh!"

"Eh jangan kenceng-kenceng ngomongnya, dia punya banyak antek nanti kamu kena lagi"

Winwin mengangguk lalu beranjak dari kasur nya. Dia gak boleh ketinggalan materi dong.

Maklum anak ambis pinter pula.

Belum nyampe kelas dia udah di tarik sama geng gengannya yuta. Di tarik ke halaman belakang  sekolah.

Ya sama siapa lagi sih? Sama geng gengannya yuta lah.

Ngikut aja dia doalnya berontak juga ga bisa. Tangannya di kekepin ke ketek sama mereka.

Bruk

"Akkhhh, sakit kali!"

Winwin udah ngegeletak aja di lantai halaman belakang. Sambil di pelototun dia berusaha bangun tapi langsung di tendang dan bikin kepalanya kepentok batu.

Untung cuman nge gores doang, ya berdarah sih. Tapi ga banyak banyak banget kok.

"Selamat datang di neraka, pecundang"

Itu tadi yuta yang ngomong.

"Pecundang? Bukannya kakak ya? Narik saya aja nyuruh temennya, kalo kakak bukan pecundang ya narik sendiri aja kan bisa?!" Winwin ngelawan dong.

"anjir ni anak berani! Abisin ta!" taeyong manas manasin.

"Apa perlu gw duluan ta?" Johnny nambahin.

"Gaperlu, anak ini dipukul dikit juga tepar"

Mereka tertawa sedangkan winwin cuman natep mereka sinis.

"Yaudah pukul!" si winwin pea malah di tantangin coba.

"Oh, oke"

Bough

Satu tinju berhasil melayang di kepalanya, mendarat sempurna di pelipis. Terlihat darah ngalir dari sana sedetik setelah yuta mukul dia.

Tapi anehnya winwin masih sadar dan masih ngeliatin mereka sefokus mungkin.

"Anjir ni anak!"

Johnny nyoba nendang dia di bagian perut dan sekali lagi dia cuma batuk dan tetep fokus ngeliatin mereka bertiga.

Giliran taeyong, anak taekwondo terkenal pastinya. Dia nyoba nendang perut winwin sekali lagi. Dan bener aja. Winwin batuk samoe ngeluarin darah dari mulutnya tapi dia tetep ga goyah.

Yuta ga habis pikir. Dia ini tolol apa gimana? Ko sakit dilawan. Sok kuat banget ih.

"Ku...kkuu..kurang..akh.."

yuta nyerah, dia ga mau tanggung jawab kalo ni anak sampe mati. Lagipula dia masih mau nyiksa ni anak gimana kalo dia mati?

"HAJAR LAGI SIAL! INI KASIH BELUM APA APA!"

Bruk.

Munafik emang, minta dihajar tapi udah tepar duluan.

"Sial" umpat yuta.

"Halo.. Angkat ni anak ya"

TBC

Allahuakbar ternyata belum ke post dong.. Yaudah iya akutu minta maaf..

Dimaapin gak?

Yaudah iya double update iya.

Sabar ya🤗🤗🤗

[ Black Apple  ] - E N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang