Warn: semi-baku
Jungwoo POV
Aku melihat sebuah mawar yang dipegang lelaki yang dapatku panggil senior. Laki-laki tampak sedang menembak seorang perempuan? Entahlah aku tak peduli. Seniorku yang ini memang selalu tergila-gila dengan perempuan. Huh! Kami semua, para mahasiswa teknik selalu melihat drama yang di perankan seniorku ini setiap minggu.
Jujur tidak ada yang dapat menolak pesona Lucas hyung. Nama senior yang baru saja aku ceritakan. Namun melihat kelakuannya yang seperti ini membuatku muak.
"apakah kau serius?" tanya perempuan tadi. Lucas hyung menganggukkan kepalanya. Perempuan murahan itu tersenyum lebar, kemudian ia memeluk seniorku. Okay, i'm out.
*sebulan kemudian
Hari ini kami mendapatkan sebuah kabar yang sangat mengejutkan untuk satu Univ ini. Lucas hyung yang dapat kita sebut playboy jurusan teknik, dikatakan bahwa memiliki penyimpangan seksualitas. Ini benar-benar mengejutkan. Sebagian dari kita bertanya-tanya apakah ia telah ditinggal orang seorang perempuan yang sangat ia cintai? Apakah perempuan tidak cukup untuk memuaskan nafsunya, hingga melakukan penyimpangan ini? Atau bahkan ia mulai gila? Itulah yang mereka lontarkan.
Kemudian aku bertanya pada diriku sendiri.
Tapi apakah penyimpangan itu salah?
Apakah mencintai sesama jenis itu tidak benar?
Aku ragu, jika itu salah. Lalu untuk apa negara America dan sekitarnya memperbolehkan?
Bukankah itu aneh? Atau hanya sebatas penyalah-artian peratutaran lama yang tertulis pada bahasa yang sudah lama?
Tapi menurutku apapun keputusan yang mereka ambil, aku yakin itu adalah yang terbaik bagi mereka. Jadi kita tidak berhak untuk menentang mereka melakukan penyimpangan.
Dalam kata lain, aku men-support-nya. Atau bisa saja aku termasuk dari mereka.
Baiklah aku mulai melakukan penyimpangan sejak aku bertemu seorang anak yang seumuran dengan ku. Pada saat aku berumur 8 tahun. Dia anak yang lucu, ceria, hyperactive, dan juga satu-satunya anak laki-laki yang dapat membuatku bahagia ditengah masalah yang kualami.
Hingga sekarang aku masih mencarinya. Dia menghilang bagai ditelan bumi. Dia pergi tanpa adanya ucapan perpisahan. Meninggalkanku yang terpuruk atas keadaan.
Aku sadar hanya dialah kebahagiaanku. Dialah yang membuatku melihat sisi indah kehidupan. Dia juga yang mengajarkanku untuk tegar menghadapi seluruh masalah. Dialah bagian dari hidupku.
Aku ingat masa dimana pertama kali pertemuanku dengannya. Aku menangis layaknya anak perempuan, duduk didepan teras, mengisak tangisku. Dialah yang datang padaku, melepaskan genggaman ibunya dan berlari kearahku.
Ia menatapku bingung. "kamu kenapa?" tanyanya. Aku menatapnya, air mata ku terus menetes tak berhenti. Aku bisa melihat mata bulatnya menatapku intens. Tangan lembutnya menghapus air mata yang mengalir di pipiku.
Kemudian aku menatapnya, isakanku masih belum berhenti. Dia tersenyum lebar, dia menangkup pipiku dengan tangan besarnya. Dia menundukkan kepalanya sebab ia benar-benar jangkung. Tak kusangka dia menempelkan dahinya kedahiku.
Ia mengucapkan suatu hal "jangan menangis, mulai hari ini aku akan menemanimu. Kita akan bersama selamanya, kamu takan lagi kesepian" setelah itu ia menarikku kedalah bahunya yang lumayan lebar untuk anak seumurannya. Dengan cara ini aku berhenti menangis. Dia membisikan namanya di telingaku, kemudian berlari meninggalkanku dengan lambaian dan senyum yang takkan pernah ku lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshots NCT | ✓
Fanfictionkumpulan oneshot/twoshot. Warn: typo(s) everywhere Semoga suka!! . . . ⚠warn!⚠ YAOI! HOMOPHOBIC? STAY AWAY! Ships: •jaeyong •markhyuck •nomin •yuwin •caswoo •ilyoung •johnten •renle