Karena ini last Chap utk cerita ini, sengaja aku bikin Cover sendiri khusus utk kalian, readers. Aku mau bilang makasih atas vote dan Comment kalian selama ini. Udh g usah banyak ngomong, silahkan menikmati..
btw, nyalakan data untuk eps terakhir ini karena akan ada banyak foto.
Dikala hati memiliki rasa egois,
dan mengubah semuanya..Win-ah, jangan terlalu larut pada rasa cinta, sebab mereka selalu memberikan perpisahan yang menyakitkan- Yuta
.
.
.
.
.Pagi ini, Winwin bersiap menuju makam ibunya yang terletak tak jauh dari Seoul. Pada dasarnya, Winwin atau pria bernama asli Dong Sicheng ini berdarah China namun, kecelakaan yang menimpa ayah dan ibunya terjadi ketika pesawat yang terbang ke Seoul oleng sebab sambaran petir yang tidak tahu dari mana asalnya, abu sang ayah di taburkan di tepi laut, sedangkan sang ibu dimakamkan.
Winwin bukan orang yang terlarut dalam kesedihan, ia hanya akan menyimpannya sebagai kenangan atau bahkan menukarnya dengan memori kebahagiaan lain.
"Mama, lihat aku datang. Aku juga bawa bunga kesayangan mama. Mama, aku boleh kan bercerita sedikit?" Winwin duduk di sebelah makam ibunya. Sekaligus mencabuti rumput liar yang mulai tumbuh disana.
"Aku baru saja lulus dari kuliahku. Kau tahu? Itu benar-benar indah, namun aku tetap merasa kesepian. Seandainya saja kalian bisa menemaniku." Winwin tersenyum miris. "Aku sebenarnya masih mau bercerita banyak hal, tapi hari ini aku punya urusan, ma. Lain kali aku akan datang ya, wo ai ni ,Baba he mama." Winwin mengelus batu dengan ukiran indah nama ibunya, seraya berdiri dan mengambil tasnya bersiap pergi menuju reuni SMA di sebuah ballroom megah.
.
.
."Hei, Winwin-ie, kesini" teriak Taeyong dengan segelas minuman ditangannya. Winwin langsung menuju arah suara tersebut.
"ah sudah lama, SMA kita sudah tutup seperti kutukan Taeyong belum yah?" ucap doyoung di tepat sebelah pria kecil itu.
Jitakan tak terhindar menuju kepala Doyoung. Ia pun meringis kesakitan, ya siapa lagi pelakunya jika bukan Taeyong.
Winwin hanya terkekeh melihat kelakuan mereka yang masih seperti bocah. Bulir minuman segar dihadapannya mulai turun, Winwin mulai meminum cairan segar itu.
"Win-ah! kau sudah punya pacar?" seketika Winwin tersedak minumannya sendiri, ia terbatuk. Sigap, Doyoung mengambilkannya tissue.
"-ah, belum ya. Maafkan perkataan Taeyong, pasti agak sulit bagimu, bukan? kamu pemilih, bukan seperti Taeyong yang ia suka ia jadikan pasangan tanpa berpikir kalau ia benar-benar cinta atau bukan." ucap Doyoung sadis, sedangkan pria kecil yang dibawa-bawa namanya hanya mengendus.
"Enak saja! Itu dulu! Sekarang aku sudah bertemu orang yang tepat" Taeyong membuang muka.
"Hahaha, tidak kok. Aku hanya belum pasti saja." Bohong Winwin bahkan belum menyukai siapapun.
"Hei! Liat itu Yuta bukan?" teriakan tidak terlelakan milik Taeyong menguar. Dengan cepat tangan Doyoung membekapnya.
"Hei, bocah bodoh! Berpikirlah sedikit, kau lupa Yuta meninggal sebulan yang lalu?" balas Doyoung sedikit berbisik. Winwin yang belum tahu apa-apa tentang teman-teman angkatannya setelah lost contact hanya heran setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshots NCT | ✓
Fanfictionkumpulan oneshot/twoshot. Warn: typo(s) everywhere Semoga suka!! . . . ⚠warn!⚠ YAOI! HOMOPHOBIC? STAY AWAY! Ships: •jaeyong •markhyuck •nomin •yuwin •caswoo •ilyoung •johnten •renle