My Future from past 2 - caswoo

6.7K 423 31
                                    

Mahasiswa penganut matkul pada sesi 2 yaitu jam 13.40, berkumpul dikelas 10 menit lebih cepat, hari ini pelajaran dosen killer. Jika telat, lebih baik titip absen, daripada harus bertemu dosen itu? Cari mati namanya.

"Kim Jungwoo" panggil dosen, "kerjakan soal ini, kemudian jelaskan pada murid yang tadi belum mengerti"lanjut dosen ber-nametag Do Kyungsoo. Tanpa bicara lagi pria yang tampil dengan balutan sweater tebal orange soft ini maju dan melakukan perintah.

Selesai berbicara hingga berbusa, Jungwoo kembali mempertemukan tubuhnya dengan bangku, bagaimana tidak lelah, ia mengerjakan soal saja sudah memakan 10 menit, sedangkan menjelaskannya selama 25 menit, maklum namanya juga bolot.

Jungwoo yang mendapat julukan murid terpintar satu kelas, mau tidak mau harus membantu teman-temannya. Jika bisa menolak, sudah ia lakukan sejak dulu, namun ia tidak senekat itu dan membiarkan beasiswanya dicabut, tanpa beasiswa itu, Jungwoo tidak akan bisa kuliah, ia tidak punya uang sebanyak itu.

Walau sudah mengambil part time- job, gajinya tidak akan cukup.

Seperti biasa, Jungwoo dan sahabat sehidup-sematinya, berjalan menuju kantin. Kali ini, Ten yang membawakan makanan, sebab luka melepuh di tangan Jungwoo tidak kunjung hilang. Mereka berdua duduk di meja kosong.

"Jungwoo, apa perlu aku suapi?" tanya Ten penuh perhatian.

Jungwoo terkekeh, "tentu saja tidak, aku masih mampu makan sendiri" jawabnya.

'BRAKK' seseorang menggebrak meja mereka, kedua sahabat yang sedang asyik berbincang juga ikut terlonjak.

Jungwoo spontan menoleh keasal suara itu.

"Permisi? Bolehkah aku bergabung?" tanya orang yang membuat keributan itu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Jungwoo kaget sekaligus terpesona dengan ciptaan Tuhan yang sedang ia tatap. "boleh, Lucas hyung" kata Jungwoo, ini adalah pertamakalinya ia berbicara dengan senior yang ia kagumi di hadapannya.

Lucas tersenyum manis, mengisi tempat di hadapan Jungwoo. Jujur ia sangat senang, namun mengingat kelakuan Lucas, ia harus berpikir duakali, untuk benar-benar jatuh cinta.

"Jungwoo-ya? Ini untuk mu, kau menyukainya bukan?" Lucas memberikan segelas jus favorit Jungwoo. Rona merah muncul di pipi manis Jungwoo

Ten yang melihat Lucas menggoda sahabat tersayangnya itu, mendelik " Kau tidak membelikan sesuatu untukku?" tanya Ten. Jangan tanya mengapa Ten selancang itu, Ten memang anak yang benar-benar mudah bergaul.

"Hahah, tentu saja tidak, aku hanya membelikannya untuk Jungwooku tersayang" Lucas mengedipkan sebelah matanya untuk pria manis didepannya ini.

Untung saja Jungwoo bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu terbawa perasaan, padahal dalam hatinya ia sudah melayang ke langit ke 7.

( iyala cuk, bayangin aja lu digituin sm doi, yg selalu lo dambakan, baper kgk? – zxvj)

Dengan mental kuat Jungwoo tersenyum, kemudian menyuapkan makanan yang sejak tadi ingin ia makan, namun ada halangan. Contohnya seperti manusia didepannya ini.

Suapan ketiga, Jungwoo mulai merasa tidak nyaman, sebab Lucas tidak berhenti menatapnya. Hal ini membuatnya risih. "Kau tidak makan?" tanya Jungwoo berharap Lucas berhenti melihatnya dengan intens. "tidak, aku sudah kenyang melihatmu" ucap Lucas manis dengan rayuan basinya.

Jungwoo hanya terseyum tipis dan menghabiskan makanannya.

Katakanlah jika sistem regenerasi tubuh Jungwoo sangat kuat. Tangan yang sempat melepuh itu, mulai membaik, lebih tepatnya sudah hampir sembuh dalam waktu singkat.

oneshots NCT | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang