Meaningless Punch

735 55 6
                                    

Jimin mengelap keringat di dahi Jungkook. Matanya menatap Yoongi yang tengah berbaring di sisi lain sofa. Meskipun matanya terpejam, Yoongi dapat merasakan seseorang tengah menatapnya.

Wae?” tanya Yoongi malas tanpa membuka matanya.

Jimin tersenyum kecil.

Aniya~” balas Jimin sambil terus mengelap tubuh Jungkook.
Yoongi menghembuskan napasnya kasar dan menatap Jimin malas.

YA~ michyeosseo~ Kau akan membunuhnya jika kau mengelap seperti itu” balas Yoongi yang kemudian merubah posisinya menjadi duduk.

Jimin seketika menghentikan aktivitasnya ketika menyadari usapannya terlalu kuat. Bahkan ekspresi wajah Jungkook terlihat sedikit kesakitan meskipun ia belum membuka matanya.

YA, Neo, tokbaro malhae!” ucap Yoongi. (be honest with me).

Aniya~… Geunyang…” Jimin menundukkan kepalanya, “Nan mollayo. Semua kejadian terasa seperti mimpi dan anehnya lagi, mimpiku akhir-akhir ini terus terulang. Mimpi yang sangat menyiksa seakan pernah kualami.”

Yoongi sedikit tersentak. Ia menghembuskan napas kasar dan memberikan tatapan sedikit seriusnya. Ia berniat untuk menjelaskan segalanya secara perlahan, namun Jungkook tiba-tiba tersadar dan menggagalkannya.

Eodi.. ” ucap Jungkook singkat sambil memeluk tubuhnya dan mengedarkan pandangan. (Dimana..).

Yoongi mendapat tatapan serius dari Jungkook untuk pertama kalinya. Ia kemudian menolehkan kepalanya sebentar ke arah kamar Nami. Jungkook pun langsung pergi menuju kamar Nami.

Mwo? YA! Jeon Jungkook?!” Teriak Jimin kesal.

Yoongi berpikir sejenak dan segera bangkit dari duduknya. Ia hendak menyusul Jungkook namun Jimin segera menahannya.

Yoongi pun memberikan lirikan tajamnya. Jimin menatap ke arah lain secara perlahan menghindari tatapan tajam Yoongi yang tak kunjung hilang.

“Diamlah!” ucap Yoongi serius kemudian menepis pelan tangan Jimin.

“Tapi Hyung.. Akh!” pekik Jimin karena tiba-tiba kepalanya terasa tersengat.

Yoongi segera berbalik mendekat “ gwaenchanha?”

YA!” teriak Nami dari dalam kamar.

Yoongi langsung menoleh ke arah kamar Nami yang pintunya tertutup. Ada rasa khawatir jika Jungkook melakukan sesuatu. Detik berikutnya, sebuah pukulan cukup keras mendarat di wajahnya ketika Ia kembali menatap Jimin.

Yoongi mengusap pipi kirinya sejenak dan menatap Jimin tajam.
" YA! " bentak Yoongi.

     Jimin mengabaikan bentakan Yoongi dan kembali memukulnya.

“Sial!” ucap Yoongi dan menangkis serangan Jimin berikutnya.

Jimin terus melayangkan pukulan penuhnya pada Yoongi. Yoongi hanya menghidar dan menepis serangan Jimin. Sesekali ia juga mendapat pukulan karena tidak sempat menghindar.

Nami tiba-tiba keluar sambil berlari menghampiri Jimin dan Yoongi diikuti Jungkook. Nami hampir masuk dalam perkelahian tersebut namun segera ditarik Jungkook.

Jungkook membawa Yoongi sedikit mudur dari posisinya, sedangkan Nami segera menarik Jimin dan mendorongnya ke belakang namun kalah kuat dengan Jimin. Jimin yang sepertinya sudah hilang kesadaran, langsung menghempaskan tubuh Nami ke samping hingga terjatuh.

“NAMI!” teriak Jungkook dan Yoongi bersamaan.

Jungkook langsung melayangkan pukulannya pada Jimin dan langsung dibalas oleh Jimin. Jungkook langsung limbung karena kondisinya yang masih belum benar-benar baik. Ia terjatuh kebelakang dan luka jahitannya membentur sisi sofa.

Suspected Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang