Run Again

1.1K 103 2
                                    

   " Ya!,  be-berandal!  Ani,  Gangster! "

   Jimin hanya bisa menyipitkan matanya dan memiringkan kepalanya.

   " Ah..  Begitu " Jimin menganggukkan kepalanya dan berjalan mendekat.

   " Baguslah!  Tugas kita selesai,  dan kita bisa kembali "

   Nami,  Hoseok,  dan Jungkook saling bertatapan. 

   " Ada apa?  Bukankah benar yang kukatakan? " tuntut Jimin.

   " Bukan it-"

Brak!

   " Boo! " seru seorang pria sangar yang mengejutkan kelima pasang mata.

   Yoongi tahu jelas siapa pria itu.  Ia mengumpat dengan jelas kemudian berdiri dengan tiba-tiba.

   " Naga " Lirih Yoongi. (keluar)

   " Nde? " ucap keempatnya bersamaan-*JiNaHoJu.

   " Eyy.. apa kalian sedang bermain pesan berantai? Kalau begitu bolehkah aku menjadi yang terakhir? " sinis pria sangar itu.

   " Oppa " lirih Nami.

   " Aish!  Kalian ingin mati?  Silahkan ! " ucap Yoongi dingin kemudian beranjak pergi.

   Belum genap satu langkah Yoongi berhenti.  Di depannya kini sudah ada empat orang dengan pemukulnya masing-masing. Yoongi hanya bisa mengumpat dan mengumpat.

   " Kau mau kemana saekkia!  Kau pikir kau bisa?  Cih!  Kau harus ikut denganku! " ketus pria sangar itu.

    Yoongi berbalik dan menatap Hoseok.

   " Kau seorang polisi? "

   Hoseok hanya menganggukkan kepalanya.

   " Kau tahu apa yang harus kau lakukan? "

    Hoseok hanya mengangguk.

   " Baguslah "

   Yoongi mengalihkan pandangannya pada Nami. Belum sempat ia mengucapkan sesuatu Nami sudah menganggukkan kepalanya. Tatapannya beralih pada Jungkook. 

   " Tenang saja!  Dia handal! " ucap Nami.

   " Mwo?  Apanya? " tanya Jungkook bingung.

   Yoongi tidak berniat mendengar perdebatan mereka. Ia kini menatap Jimin yang masih terlihat belum baik.

   " Kau bisa? "

   Jimin hanya menggangguk pelan.

   " Ya!  Apa yang kalian lakukan? " ucap pria sangar itu.

   " Dalam hitungan ketiga,  Hana.. " ucap Yoongi lirih.

   " Apa kau merencanakan sesuatu? " ucap pria sangar lagi.

   " Dul.. "

   " Arasseo " ucap pria sangar itu sambil mengisyaratkan pada anak buahnya.

   " SET! "

Bugh,  bugh,  bugh, bugh

   Dalam satu pukulan dari setiap orang, keempat pria itu tersungkur dengan baik. Bahkan seorang Nami mampu melakukannya.

   Detik berikutnya mereka dikejutkan oleh seseorang yang melintas dengan cepat mendahului mereka.  Siapa lagi kalau bukan Jimin. Bukannya membantu ia hanya diam sambil menutup telinganya dan berlari setelah aman.

Suspected Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang