20

11.7K 1K 59
                                    

Yeay, up!
Vote dong biar aku semangat up

---

"Jadi, kamu udah dijodohin?" tanya Jennie pelan dan bergetar.

"Maaf, aku-"

"Kamu nggak perlu minta maaf," potong Jennie menatap Sehun. "Mama sama Papa kamu pasti tau yang terbaik buat kamu. Dan bukan aku orangnya. Tapi gapapa, aku percaya Tuhan kasih yang terbaik buat kita masing-masing."

"Tapi aku cintanya cuma ke kamu," lirih Sehun menunduk lesu.

Tangan Jennie terangkat untuk menyentuh pundak Sehun. "Aku tau. Tapi cinta bisa tumbuh kapan aja asal kamu mau buka hati buat orang itu," ujar Jennie bijak.

Dan Sehun cuma diam. Semilir angin menerpa kulit mereka di atas rooftop itu menemani keheningan di situ.

"Susah buat jadi dewasa di masalah kayak gini," Jennie kembali bersuara.

"Hm," balas Sehun seadanya.

Jennie menatap Sehun lekat. Meski dari samping, ia bisa melihat sempurnanya wajah Sehun. "Walaupun kamu nggak sama aku lagi, aku harap kamu jangan nyakitin hati siapapun."

Sehun menolehkan kepalanya ke arah Jennie, dan tatapan mereka bertemu.

"Aku nggak mau kalo nggak sama kamu," ujar Sehun lemah.

"Dih, dasar alay!" ejek Jennie dengan tawa. Walau sebenarnya air matanya ikut jatuh di setiap tawa yang keluar dari mulutnya.

"Meskipun orang tua aku udah nyariin jodoh buat aku, aku bakal berusaha semampu aku buat buktiin kalo kamu jodoh aku. Sampe waktu itu datang, aku harap kamu tetep jaga hati kamu buat aku," ujar Sehun menatap Jennie tepat di bola matanya.

"Aku gabisa janji," ujar Jennie jujur.

"Aku nggak perlu janji, aku cuma berharap, dan harapan aku itu aku letakin ke kamu. Sekarang, semua ada di kamu," ujar Sehun menghapus air mata di wajah Jennie.

Jennie ngangguk, "I will try."

***

5 tahun kemudian...

Changi Airport

"Halo, ini aku baru sampe di bandara. Di parkiran sebelah pintu masuk sebelah barat," ujar seorang wanita melalui telepon. Ia berjalan terburu-buru tak lupa dengan tangan kirinya yang memegang erat koper berwarna biru langit.

"Iya, entar nyampenya kira kira jam 2.30."

"Can i check your passport?" ujar petugas bandara.

"Oh, sure.." ujar Jennie menyerahkan paspornya.

"Entar suruh aja bang Kai yang jemput," ujar Jennie pada orang di telepon itu.

"Males bilang ke bang Kai."

"Yong..." rengek Jennie.

Taeyong ketawa, "Iya, aku yang jemput."

Jennie menerima passport dari petugas bandara, "Thank you, sir" ujarnya.

"Jangan lama!" bentak Jennie ke Taeyong .

Terdengar kekehan dari seberang sana membuat Jennie kesal bukan main. Dia sedang lelah dan tidak ingin bercanda dulu.

"Kalo nggak bisa jemput yaudah! Jangan main main gini! Dipikir aku ga capek apa?!" ujar Jennie tak mampu menahan emosinya.

"Jen, aku cuma beberapa meter dibelakang kamu"

Jennie spontan membalikkan badannya, dan menatap kesal pria yang dengan santainya justru nyengir kuda ke arahnya.

"I hate you!" ujarnya mendatangi Taeyong. Namun bukan memukulnya, ia malah memeluk Taeyong erat.

"I miss you too..."
























"Sehun, kamu ngeliatin apaan?"

Sehun lantas menoleh dan melihat wanita yang memanggil namanya itu.

"Nggak ada. Aku cuma kayak kenal sama 2 orang yang di sana itu"








.tbc.

Aku kira ini Sehun, eh ternyata member The Boyz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kira ini Sehun, eh ternyata member The Boyz

My Cold Boyfriend | Complete (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang