Jennie duduk menunggu kedatangan Rose dengan sedikit bosan."Dia ngerjain gue ya?" ujarnya mulai kesal.
Tak lama, ponselnya tiba-tiba berbunyi, itu Rose.
"Halo?"
"Halo Jen, gue udah deket. Lo keluar deh sekarang"
Lalu sambungan dimatikan.
Jennie memeriksa penampilannya, "Ga lebay banget ni gue pake beginian?"
Tin!
"Cepet baget si Rose." Jennie melihat kembali penampilannya. "Auh ah, bodo amat!" dia buru-buru keluar dari rumah sebelum Rose ngomel ke dia.
"Makin cantik ya lo," kata Rose sambil senyum ke dia.
Jennie senyum tipis. Sejujurnya masih agak canggung.
"Yuk lah kita berangkat!" Rose menarik Jennie ke mobilnya.
Jennie menatap tangan Rose. Sepertinya hanya dia yang merasa canggung. Ia tanpa sadar tersenyun lebar. Dia, Rose, Lisa, dan Jisoo masih sama, masih sahabat meskipun mereka bertengkar hebat.
Selamat di mobil Rose terus menerus menanyakan tentang kesibukan Jennie selama lima tahun terakhir.
"Jadi lo sendiri ngapain di sini?" tanya Jennie ke Rose.
"Biasa, bokap sama nyokap ada keperluan bisnis. Nah gatau kenapa kali ini gue diajak. Katanya penting," jawab Rose. "Kalo lo?"
"Gue tinggal di rumah bang Kai sekarang. Ga lama sih, mungkin cuma sekitar 2 mingguan gitu. Habis itu gue balik ke Jakarta."
Rose mengangguk paham.
"Lo deg-degan gak?" Rose tiba-tiba bertanya.
Jennie mengangguk, "Dikit. Eh tapi bentar, kok lo bisa tau?"
Rose senyum, "Nebak aja."
Jennie memandang Rose bingung. Tapi lebih bingung lagi soal perasaannya. Kenapa dia ngerasa deg-degan tanpa sebab?
"Udah siap?" tanya Rose. Jennie membalas dengan memandang Rose bingung.
Mereka baru saja berhenti di semacam Convention Hall.
"Kita ngapain ke sini?" tanya Jennie bingung. "Trus kenapa juga gue mesti pake baju-"
Jennie melotot kaget, "Jangan bilang... Lo mau nikah?!"
Rose ketawa, "Lo tuh yang bentar lagi nikah. Ah iya-soal kita... Kita bicarain itu nanti. Intinya gue sama yang lain minta maaf karna udah-"
"Gue yang minta maaf Rose. Gue terlalu kekanakan waktu itu," jawab Jennie menundukkan kepalanya.
Rose langsung megang tangan Jennie. "Udah ah, ngapa jadi sedih gini? Lo harus happy, bentar lagi lo ketemu kebahagiaan lo. Nah, ayok turun!" Rose pun turun dari mobil itu.
"Ketemu kebahagiaan gue?" gumam Jennie bingung. Kemudian dia dengan segera turun dari mobil dan menyusul Rose yang sudah mulai berjalan masuk menuju gedung tersebut.
Ceklek!
Mereka masuk. Seketika perhatian semua orang terarah ke mereka karena mereka menimbulkan bunyi ketika membuka pintu masuk yang besar itu.
---
"Gue ga ngerti," kata Sehun natap Lisa bingung.
"Astaga, ngapa lu jad bolot gini sih Kak?" kata Lisa sedikit sebal.
Sehun cuma diam.
'Ngeselin anjir' -Lisa
"Jadi lo sama Jennie itu pacaran kak. Tapi lo dijodohin sama orangtua lo trus kalian putus. Tapi kalian buat janji kalo kakak bakalan bikin perjodohan itu batal, dan lo juga janji bakalan balik lagi ke dia kak. Masa lo ga inget sih?"
"Jennie yang mana orangnya?"
"Dia-"
Ceklek!
Lisa dan Sehun kompak menoleh ke arah sumber suara. Di sana, berdiri dua orang gadis, tampak baru saja sampai.
Pandangan Sehun langsung tertuju ke arah Jennie.
'Cantik,' batinnya dalam hati.
"Nah itu dia! Yang pake baju putih!" seru Lisa bersemangat.
Sehun menoleh ke arah Lisa lalu kembali melihat Jennie.
"Jennie!" Lisa teriak memanggil Jennie.
Jennie langsung mencari sumber suara yang memanggilnya. Dia terseyum lebar lalu berjalan menuju Lisa.
Namun langkahnya terhenti ketika melihat orang di sebelah Lisa. Orang yang juga tengah melihat ke arahnya.
"K-kak Sehun??
Di tempatnya Jennie masih mematung. Apa benar itu dia?
Dia, satu-satunya pria yang menjadi alasan mengapa Jennie menutup hatinya untuk pria manapun. Satu-satunya pria yang berhasil membuat Jennie menangis hampir setiap malam karena rasa rindu.
Dia, satu-satunya pria yang berhasil memberikan sejuta kebahagiaan meski hanya dengan hal-hal kecil biasa yang diberikan olehnya untuk Jennie. Satu-satunya pria yang berhasil membuat Jennie merasa putus asa dengan sikap dingin pria itu padanya dulu.
Dia yang menjadi satu-satunya pria yang masih tetap ada di hati Jennie meski sudah pergi jauh darinya bertahun-tahun lamanya.
Jennie menolehkan kepalanya menatap Rose yang kini tersenyum ke arahnya. Dan kini dia tau maksud Rose di mobil tadi.
--tbc
Ciee ketemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend | Complete (✔)
أدب الهواة[non-baku] -Jenhun- Sehun itu most wanted idaman siswi sekolahan. Udah ganteng, kapten basket lagi. Orang pada bilang kalo yang jadi pacar Sehun itu beruntung banget karna bisa dapat Sehun dengan paket komplitnya. Tapi menurut pacarnya Sehun; "Apan...