Play Mulmed
(Crying Alone -» Piano Instrumental)Jangan lupa tekan bintangnya gengs
Udah bab terakhir loh😚....
Jennie menatap pantulan wajahnya yang kini terlihat sangat cantik dengan riasan yang tidak terlalu menor namun tetap terkesan mewah.
"Kamu udah siap, sayang?"
Jennie menolehkan kepalanya dan menatap sang Papa yang tampak gagah dengan balutan tuxedo hitamnya.
"Anak Papa bakal jadi istri orang sebentar lagi," kata Haechul sambil natap Jennie lamat-lamat. "Janji sama Papa harus bisa jadi istri yang baik ya?"
Wanita itu tersenyum lalu mengangguk pelan. Kini ia berdiri tepat di sebelah sang Papa dengan menggandeng lengan pria paruh baya yang telah merawatnya sejak kecil itu. Keduanya berjalan dengan pelan menuju pintu masuk gereja.
Tepat ketika pintu masuk dibuka, nampaklah seluruh tamu undangan yang mendatangi pemberkatan pernikahan itu di sisi kiri dan kanan jalan menuju altar.
Dan tepat di depan sana, Sehun berdiri gagah dengan balutan tuxedo putih yang senada dengan gaun yang Jennie kenakan. Pria bertubuh tinggi itu tersenyum hangat ke arahnya, memancarkan kebahagiaan yang ia rasakan hari ini.
Jennie dan Haechul berjalan pelan menuju altar dengan seluruh mata yang terfokus pada Jennie yang terlihat sangat anggun hari itu. Jennie bisa melihat ada ketiga sahabatnya yang menatapnya dengan senyum kebahagiaan. Di sisi lain, dia dapat melihat Kai dan anak-anak ekso yang juga natap dia terkagum-kagum dan sorot bahagia yang ikut terpancar. Lalu dia melihat ibunya yang tampak menangis haru menatap dirinya, serta pula calon ibu mertuanya yang juga menangis haru.
Kini Jennie tiba di altar gereja. Sehun lantas mengulurkan tangannya ke depan gadis itu dan Jennie menerimanya dengan seulas senyum.
Dalam upacara pernikahan ini, sang pendeta mengajukan beberapa pertanyaan kepada kedua mempelai. Baik Jennie dan Sehun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pendeta secara bergantian dengan tujuan agar mereka saling mengetahui kesungguhan masing-masing untuk menjalin bahtera rumah tangga.
Usai menjawab pertanyaan peneguhan dari pendeta, Jennie dan Sehun berdiri dan saling berhadapan. Kemudian mereka mengucapkan janji nikah secara bergantian, dipandu oleh pendeta dan disaksikan oleh semua orang yang hadir di gereja. Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan itu ketika mereka berdua selesai bertukar cincin.
"Ayo kalo mau cium, silahkan," kata pak Pendeta. Jennie sama Sehun liat-liatan lalu menunduk malu. "Loh kok malu? Ini udah suami istri, udah sah," kata pak Pendetanya lalu ketawa. Para hadirin juga banyak yang ikut tertawa melihat tingkah dua pasangan baru di depan sana.
Sehun akhirnya natap Jennie teduh, cukup lama sampai akhirnya dia narik Jennie lebih dekat ke arahnya dan mendaratkan sebuah ciuman sempurna pada kening Jennie.
"KOK GA DI BIBIR AJA SIH?" teriak Chanyeol rusuh. Anak-anak ekso bahkam tamu undangan yang lain ikutan gemes dan nyorakin Sehun buat cium Jennie di bibir.
"Itu pada minta ciumnya di bibir. Kenapa? Takut kebablasan di gereja?" pak Pendetanya ternyata doyan ngelawak.
Sehun menggaruk tengkuknya kikuk. Dengan sedikit canggung, akhirnya Sehun menahan tengkuk Jennie ketika dan perlahan maju hingga akhirnya dia menempelkan bibirnya tepat dipermukaan bibir Jennie, melumatnya lembut penuh kehati-hatian.
Tentu saja terasa kaku karena ini memang first kiss untuk mereka berdua, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa ada perasaan menggetarkan hati keduanya karena ciuman ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend | Complete (✔)
Fanfic[non-baku] -Jenhun- Sehun itu most wanted idaman siswi sekolahan. Udah ganteng, kapten basket lagi. Orang pada bilang kalo yang jadi pacar Sehun itu beruntung banget karna bisa dapat Sehun dengan paket komplitnya. Tapi menurut pacarnya Sehun; "Apan...