dua

12.4K 617 2
                                    

"Pak! Pak! Pak! Tolong pak!?" Ucapnya dengan penuh kepanikan sembari mengetuk ngetuk kaca mobil milik ayah dan anak itu.

Herman dan manda kemudian keluar dari mobil.
"ada apa pak?" tanya herman lembut.

"itu pak, didepan ada mobil yang dikendarai wanita, dia sedang hamil besar dan sepertinya dia akan melahirkan.

saya dari tadi sudah mencari bantuan tapi jam segini masih sangat sepi jarang ada pengemudi mobil yang lewat, saya dari desa pak dan sudah tua saya ingin membantu tapi saya tidak bisa menyetir mobil" jelas pria paruh baya itu.

"Ba-" ucapan herman terpotong dan langsung disambar oleh manda. "saya akan menolong nya". Ujar manda lembut tapi tegas "Aku akan membawa ibu itu kerumah sakit, ayah susul manda dibelakang ya" titah manda yang dibalas anggukan oleh herman.

Manda berjalan ke arah mobil yang dimaksud kan oleh pak tua tadi, dan ternyata benar disana terdapat wanita yang sedang hamil besar, Manda membuka pintu mobil ia dapat melihat wanita dengan kerudung ungu tua. Wanita itu terlihat tenang tapi manda tau ia sedang menahan rasa sakit.

"Bu, saya bantu antarkan kerumah sakit ya?" Wanita itu mengangguk pelan, Manda mengambil alih kemudi dan menjalankan mobil ke rumah sakit.

Setibanya dirumah sakit dan sudah menyerahkan ibu hamil tersebut kepada pihak rumah sakit, manda melihat ke arah pelataran depan rumah sakit ia tak melihat ada ayahnya disana bahkan mobilnya saja tidak ada dijajaran parkir rumah sakit, Manda tidak ambil pusing soal herman ia tau ayahnya akan baik² saja.

Manda sedang menunggu di kursi yang tidak jauh dari ruang oprasi, ayahnya sudah menelponnya tadi bahwa ban mobil yang ia naiki pecah. Ia tidak bisa datang kerumah sakit, dan manda pun sudah menghubungi keluarga wanita itu.

Tidak lama kemudian. Datang seorang pria yang terlihat seperti dokter berlari ke arah manda.

"Dimana istri saya?" tanya pria itu panik, manda tidak menjawab ia hanya mengarahkan wajahnya ke ruang oprasi.

Seakan mengerti dengan arah pandangan manda, ia pun terduduk lesu disamping manda. Tidak ada perbincangan diantara keduanya hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka.

Tidak lama, lampu ruang oprasi mati dan keluar salah satu dokter. Pria yang tadi duduk disamping manda kemudian bangkit dan menghampiri dokter yang tengah berdiri didepan pintu ruang oprasi.

"Maaf, dokter Reihan, kami sudah berusaha dengan sekuat tenaga yang kami bisa, Namun Allah berkata lain. Anak bapak selamat tapi istri bapak tidak", tutur dokter itu dengan taut wajah sedih.

Manda yang mendengar penuturan itu bungkam seribu bahasa. Entah mengapa hatinya terasa perih, sesak dan sedih, itulah yang manda rasakan saat ini.

Reihan langsung masuk kedalam untuk menemui istrinya, kemudian keluar seorang perawat dengan membawa bayi mungil di gendongannya untuk dibawa ke ruang inkubator, manda mengikuti perawat itu dari belakang.

Setelah meletakan bayi, perawat itu kemudian keluar.
"Ah, sus? Saya tantenya apa saya boleh masuk?",
"Ah iya sialahkan".

Manda kemudian masuk keruangan dimana tempat malaikat malaikat kecil berada, dilihatnya bayi mungil berjenis kelamin perempuan itu tengah tertidur pulas, Manda menatap bayi itu diam. Satu tetes air mata berhasil lolos dari pelupuk matanya.

Di gendongnya bayi mungil itu oleh manda, ia mencuim pipi kanan dan kiri bayi itu tulus.

"kenapa? Kenapa, anak manis sepertimu, sudah diberikan ujian, yang bahkan orang dewasa saja tidak bisa menerimanya". Ujar manda terisak.

Manda tau bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang telah melahirkan kita. Ya, karna ia pun begitu. Monika meninggal usai melahirkan manda. Sungguh hebat perjuangan seorang ibu bagi anak dan keluarganya, bahkan terkadang ibu tidak memikirkan nyawanya demi melihat anak dan keluarganya bahagia.

Sebelum beranjak pergi dan kembali ke rumah manda kembali memeluk dan mencium pipi kanan dan kiri bayi mungil itu. Kemudian letakkanya kembali bayi itu di tempat semula.

"Bila besar nanti, jadilah wanita yang kuat dan tangguh ya sayang, kakak pergi dulu" molonognya pada diri sendiri. Sebelum pergi untuk ketiga kalinya manda mencium pipi dan kening bayi itu kemudian pergi dengan langkah kakinya pelan.

*Flashback on

*bersambung deng hehe
Jangan lupa vote ya gratiskok.
Assalamualaikum 😚

THE DOCTOR is MY IMAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang