duasatu

8.5K 389 7
                                    

Assalamualaikum man?


Wa'alaikumussalam nab? Apakabar?


Alhamdulillah baik, eh sekarang lo kerja dimana? Jadi disemarang yang lo maksud dulu itu?


Iya alhamdulillah jadi, alhamdulillah betah.


Kenapa lo? Dapet gebtan baru yaaa??? Hayoo siapa? Kasih tau gua dong man


Apaansih nab, gak ada. Lagian tau gak? Irfan udah balik ke indo. Dan sekarang kerja bareng aku


Ih seriuuus? Wah beruntung parah loo man, kok gak kabarin gue siihhh.


Ihhh aku udah coba hubungin kamu tau, kamunya aja yang sok ngartis, ditlp gak diangkat dichat juga ga dibls. Boro boro dibls diread aja enggk.

Wkwkwk sorry deeh, lupa jarang pegang hp. Oh iya man, gue mau kasih kabar gembira neeeh

Kabar apaan? Jangan yang aneh aneh lo ya?


Soudzon aja ibu manda inii huu, kabar gembiranya ada 2 yang pertama, aku lagi ada disemarang dan kabar ke duanya, besok kita ketemu yaaaa hihihi

Ihhh kok gitu curaaang.


Biarin makanya besok kita ketemu, nanti gue kasih tau alamatnya ketemu dimana oke? Udah gue mau mandi dulu babaaaaayyyyy!

Tut!
Nabila mematikan telpnnya.
"Dasaar Nabila, belom berubah juga" gumannya tersenyum.

"suster manda?" panggil suster lain.

"Ah, iya ada apa sus?"

"Anda dipanggil dokter fandi, ke ruangan dokter reihan"

"Dokter fandi? Ada apa ya sus? Hari ini kan tidak ada jadwal oprasi sampai besok"

"Saya tidak tau, saya hanya diperintahkan untuk memberi tahu anda, kalau begitu saya permisi dulu"

Manda mengangguk "Makasih sus"
Dipanggil dokter fandi? Diruangan dokter songong? Ah, maksudnya reihan. Ada apa? Apakah aku membuat kesalahan? Kesalahan apa yang aku perbuat? Oh ya ampun manda. Batin banda.

Ia menghela napasnya panjang. Ia berjalan kearah ruangan reihan. Aneh? Rumah sakit nampak sepi? Tadi sepertinya ramai? Manda melirik arloji, ah astaga! Sudah tengah hari pantas saja sepi! Manda menggelengkan kepalanya.

Tok! tok! tok!
"masuk" ujar dokter fandi dari dalam ruangan.

"dokter memanggil saya?" tanyanya.

"Ah iya silahkan duduk" dokter fandi mempersilahkan manda untuk duduk disamping reihan.

"Jadi begini, nona manda. Minggu depan ada jadwal oprasi bersalin di Singapura, disini dicatat akan ada 4 orang yang akan dioprasi dan masing masing oprasi ada 2 tahapan. Ini adalah penanganan yang serius.

Dan ada 1 pasien yang akan melakukan tanam bayi tabung, dan akan ada 8 bayi yang akan anda rawat, saya menugaskan anda dan dokter reihan. Saya harap anda dan dokter reihan dapat bekerja sama dengan sangat baik, kalian berdua akan ditemani oleh dokter vivi, kurang lebih kalian akan bersama selama 2 minggu" tutur dokter fandi panjang lebar.

"tp dokter, saya masih pemula? Saya masih muda? Apakah itu bisa?" tanya manda terkejut.

"nona manda, saya rasa anda sudah cukup berpengalaman dalam hal ini, jadi tidak ada yang perlu diragukan lagi, ada pertanyaan?"

"Ah, tidak dok terimakasih"

"Baik kalau begitu, saya permisi dulu" pamit dokter fandi yang dibalas anggukan oleh keduanya.

"bersama anda dokter?" tanya manda sedikit mengejek. "Ya tentu saja. Anda keberatan?" Manda menghela napasnya panjang ia menggeleng. Lalu tangannya ia lipas keatas meja dan kepalanya ia sandarkan disana.

"Hari hari burukku akan dimulai" ujar manda pelan namun masih terdengar oleh reihan.

"Anda berbicara sesuatu nona?" tanya reihan. Manda mengangkat kepalanya lalu mendongak ke arah reihan, ia tidak menjawab namun ia malah memelototi dokter itu.

Reihan bingung. Ia memundurkan wajahnya sedikit menjauh dari manda. "okeee okee" ujar reihan kikuk. Sungguh menyeramkan manda jika seperti itu. Tp walau seperti itu tidak bisa dipungkiri bahwa manda tetep cantik.

"mau makan siang bersama?" ajak reihan. Manda melirik perutnya. Ah tidak bisa bohong! Perutnya memang sedari tadi sudah berdering memanggilnya untuk segera mengisi ulang asupan gizi.

"traktiirr" Reihan terpekik. Bisa bisanya disaat seperti ini? Ia membuat lawakan. Reihan tertawa kecil membuat manda memelototi nya lagi. Reihan langsung menghentikan tawanya. "Iyaa iyaaa" ujarnya pasrah. "Makasih" jawab manda dengan senyum Sumringahny membuat reihan tersenyum salah tingkah.

Tunggu? Jantungnya? Oh ada apa dengan jantungnya? Kenapa jantungnya berdetak begitu cepat? Ada apa dengan nya?. Pikir reihan.

Mereka keluar dari ruangan. Tp langkah mereka terhenti didepan pintu. "Anda, mau naek gojek atau? Naik mobil bersamaku?" Ah jengkel sekali dirinya dengan dokter satu ini.

Diinjaknya kaki reihan kuat kuat, dan segera ia berjalan ke Parkiran. "Naik becak roda empat!" celetuk manda.

Apa? Memang ada becak roda empat? Siapa penemu nya? Haha. Reihan menggeleng setelah mendengan ucapan manda ia tersenyum geli sekaligus senang karna berhasil mejahilinya.

"Nona tungguuu" ujar dokter reihan. Berlari mengejar manda.


*Tbc yeey.

Maafya kalau banyak typonya hehe. Jangan lupa vote ceritanya. Gratis kok 👍

THE DOCTOR is MY IMAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang