OBSESSION OF POSSESSIVE BOYFRIEND [TAMAT]

[ OOPB - 14 ]

This not new story.
Bagi kalian pembaca 2019.

Ini adalah versi revisi total.

Sebelum membaca jangan lupa Vote.
Dan tinggalkan jejak dikomentarr❤❤

- OBSESSION OF POSSESSIVE BOYFRIEND -

[ The surprise - 14 ]

Hari kamis, cuaca cerah nampak menghiasi langit. Adinda menekan knop pintu salah satu ruangan di rumah sakit yang menjadi pusat kota. Ia tersenyum tipis begitu disambut oleh seseorang yang tengah duduk di tempat tidur.

Pakaian rumah sakit yang dikenakan lelaki tersebut tak sepenuhnya menutupi bekas memar dikulit. Adinda menghela nafas, lalu melangkahkan kakinya duduk di kursi.

"Lu ngasih buah lagi? Gue belom bisa makan sih." Ujar Rehan. Melirik tangan Adinda.

Adinda menunduk, meletakkan kotak parsel berisi buah-buahan.

"Udah siuman? Ibu lu kemana?"

"Jam segini mah masih dikantor." Jawab Rehan. Ia menatap lekat pada Adinda. Mengerti raut sedih dari air wajah Adinda. Ia mengulurkan tangan meraih tangan Adinda dan menggenggamnya.

"Gue nggak apa-apa, Dinda."

"Maaf."

"Luka segini itu nggak berarti."

"Hm? Harusnya emang Gue matiin Lo aja waktu itu."

Adinda dan Rehan menoleh, ketika sebuah suara berat mengintrupsi kegiatan mereka. Leonard, kenapa pria itu berada disini? Tolong katakan, bahwa ini hanya halusinasi Adinda semata.

"Adinda, ini yang namanya istrahat? Ngunjungin selingkuhan Lo kali yang bener." Desis Leonard. Ia berjalan dan menarik pergelangan tangan Adinda.

Menarik tubuh kekasihnya hingga berdiri tepat disisinya.

"Rehan, Gue ingetin terakhir kali. Jauhin cewek Gue."

"Leo.. Sakittt.." Adinda meringis, pergelangan tangannya memang sakit karena perbuatan Leo.

"Lo nyakitin, dia Bro." Ucap Rehan.

"Terserah Gue."

Leonard membawa Adinda ke parkiran rumah sakit. Mobil merah terparkir mewah. Satu-satunya mobil yang akan menjadi pusat perhatian. Mobil sport megah dan mengkilat.

"Lo itu kepala batu atau gimana sih? Gue udah bilang jangan bantah apa yang kata Gue."

"Kita udah putus." Ujar Adinda. Jengah.

"Adinda.. Adinda, yang berhak nentuin itu cuma Gue." Ucap Leo, ditelinga Adinda. Ia, mendorong paksa tubuh Adinda agar masuk ke dalam mobil.

- oOo -

Adinda menghela nafas berat. Leonard membawanya pulang, lalu memerintahkan Adinda agar berganti baju. Tak suka, dengan penampilan Adinda.