Happy reading
Budidayakan vote & komen
------
Terlihat seorang gadis yang tengah sibuk berkutat dengan laptop dan berkas-berkas pekerjaan. Membuka lembar demi lembar untuk melihat isi file tersebut.
Ia menghela nafas. Capek dengan semua seperti ini, ia kesepian hidup bersama dengan perusahaan dan sahabatnya yang sudah ia anggap adiknya sendiri.
Gadis itu menutup laptopnya dan menata berkas-berkas pada rak buku. Mengambil earphone dan handpone, berjalan menuju balkon kamarnya untuk menghirup udara segar. Tak sengaja ia melihat sepasang kakak beradik yang tengah bermain di halaman rumah mereka. Mungkin tetangga baru pikir gadis itu. Ia melihat mereka nampak bahagia, dan tertawa bersama. Setelah itu muncul sepasang suami istri yang mengajak kedua anak itu untuk menuju ke dalam rumah karena sebentar lagi akan turun hujan.
Kilatan masa lalu kembali terputar apik di memori otak gadis itu, tentang keluarganya yang dulu. Keluarga yang awalnya harmonis, keluarga yang menumbuhkan rasa kehangatan tersendiri, ia rindu bersenda gurau dengan kakak kembarnya. Tapi semua itu hancur ketika ia tidak sengaja menumpahkan air panas pada sang kakak. Semua orang salah paham hingga akhirnya ia dibuang terlantar, miris bukan!
***
Mobil honda jazz facelift warna putih memasuki halaman rumah, gadis dengan rambut dikuncir satu itupun keluar dari mobil memasuki rumah. Ia mencari keberadaan kakaknya, tapi entah dimana. Ia berlari menuju arah dapur menemui bi lastri, pekerja rumah tangga yang sudah lama mengurus kedua anak perempuan itu, seperti anaknya sendiri. Aurel berjalan menuju kulkas, mengambil ice cream yang kemarin ia beli.Bi lastri yang tengah memotong sayuran pun tersenyum melihat tingkah gadis remaja itu.
"Bi, kakak mana ?" Tanya Aurel sambil menuju meja makan
"Oh kakak ada di kamarnya mungkin non, mengurus berkas-berkas kafe" ucap bi lastri sedikit melihat ke arah Aurel
"Huh kakak sibuk sekali, pasti dia kesepian" Aurel lesu membayangkan kakaknya itu
"Yaudah bi, Aurel pergi ke kamar kakak dulu ya"
Bi Lastri memberi anggukan tanda 'iya'
***
Aurel membuka knop pintu, ia masuk kedalam kamar Rhea. Ia melihat Rhea di balkon kamar dengan tatapan kosong.
"Kak, masuk gih mau hujan. Kakak nanti kedinginan" Aurel memanggil Rhea tapi tak di indahkan oleh Rhea
Aurel mendekat kearah Rhea, ternyata telinga Rhea terdapat earphone. Aurel mengeleng-gelengkan kepalanya menatap kakaknya ini. Ia mendapat ide, ingin menjahili kakaknya ini, terlintas di pikiran Aurel untuk mengejutkan Rhea.
Aurel pun menghitung dalam hati
1
2
"DORRRRRRR!!!!!!!!!!!!"
"EHHHH MANTANNNN SETANNNN" Rhea terkejut sempurnaRhea mengelus dadanya, menormalkan detak jantung yang berlari marathon
Rhea mendelik. Yang ditatap hanya menyengir kuda seraya mengangkat jarinya membentuk huruf 'V'. Sedetik kemudian Aurel tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rhealt
Teen FictionHatiku bukan layang-layang yang hanya terbang dengan sebatas bantuan temali. Bukan pula kupu-kupu yang hanya terbang mengitari keindahan bunga tanpa mau melihat keindahan lain. Tapi hatiku bak elang dengan sayap lebar nan kuat, tak ada keraguan untu...