Langkah kaki Rhea berhenti mendadak saat matanya memandang sebuah ruangan yang biasanya tertutup jika pagi hari seperti ini, tapi kini terbuka lebar.
'Music Room'
Dahinya mengernyit saat melihat papan kecil yang tergantung di atas ruangan itu.
Tidak dikunci ?
Keadaan disana kosong, hanya ada beberapa alat musik. Mungkin ia bisa melampiaskan kekesalannya disini.
Lalu pandangannya jatuh pada gitar yang berada di dekat kursi. Ia mengambil dan duduk dikursi tersebut.
Jari-jari lentiknya mulai memetik senar hingga menimbulkan alunan melodi yang indah.
Every night in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go on
Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go onS
uaranya menyatu hingga menciptakan perpaduan yang indah dengan melodi itu.
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and onTiba-tiba ia teringat pada Alta. Laki-laki itu kembali di pikirannya. Seakan lagu ini mencurahkan perasaannya.
Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never let go till we're gone
Love was when I loved you
One true time I hold to
In my life we'll always go onKejadian-kejadian bersama Alta berputar di otaknya, sifat manis, perhatian, baik semuanya terputar disana.
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and onSelama ini Rhea tidak pernah membukakan pintu hatinya untuk siapa pun, namun saat ia mengenal Alta entah kenapa Alta singgah dihatinya.
You're here, there's nothing I fear
And I know that my heart will go on
We'll stay forever this way
You are safe in my heart and
My heart will go on and onMy Heart Will Go On-Céline Dion
Prok-prok.
Suara tepuk tangan terdengar dari belakang.
Ia menoleh ke belakang pada seseorang yang menggangu kesendirian nya ini.
"Udah selesai ? Suara lo bagus ternyata" ujarnya
"Makasih" balas Rhea dengan tersenyum.
"Ngapain lo disini sendirian?"
"Cuma mau em...ini cuma iseng-iseng doang" bohong, Rhea berucap bohong. Nyatanya ia kesini ingin melampiaskan kesedihannya melalui musik. Melalui lirik-lirik lagu yang ia nyanyikan tadi.
Laki-laki itu menaikkan satu alisnya.
"Lo bohong, gue tau itu"
"Eh, enggak kok gue enggak bohong" Rhea berusaha meyakinkan laki-laki itu.
"Lho bohong, mata lo menyiratkan kalau lo lagi terluka. Lagu yang lo bawa menyiratkan curahan hati lo. Gue tau itu, lo gak bisa ngelak" ujarnya.
Rhea menghembuskan napas nya, iya dia memang terluka, dan luka yang itu berasal dari dirinya sendiri. Sebesar apapun ia menyembunyikan nyatanya laki-laki ini tetap mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rhealt
Teen FictionHatiku bukan layang-layang yang hanya terbang dengan sebatas bantuan temali. Bukan pula kupu-kupu yang hanya terbang mengitari keindahan bunga tanpa mau melihat keindahan lain. Tapi hatiku bak elang dengan sayap lebar nan kuat, tak ada keraguan untu...