"DELLLLL" Elia mengeluarkan suara cempreng khasnya untuk memanggil seseorang yang sudah jauh di depan sana.
Adelyn pun menghentikan kayuhannyaan dan melihat ke belakang, ada apa sampai Elia seperti itu. Ia pun menaikkan satu alisnya entah Elia dapat melihatnya atau tidak.
"JANGAN CEPET-CEPET GEBLEK! GUE CAPEK!"
Adelyn terkekeh, ada-ada saja sahabatnya itu. Sekarang mereka tengah bersepeda di sore hari, memutari komplek dengan sepeda adalah suatu hal menyenangkan bagi Adelyn.
"HEH! GUEHH CAHPEKH HUH LUH JAHHHAT HUH" Ujar Elia dengan nafas terengah.
"Makanya jangan lelet gitu"
"Yewww gue mah ga lelet ya, ingat tuh!" Sarkas Elia.
"Iya kok, gue paham. Lu kan gemuk gitu makanya gak kuat"
"Sekate-kate! Berat badan gue 50 ya, ingat tuh!" Ucap Elia dengan nada sedikit membentak.
Adelyn pun terkekeh, 50 katanya ? 50 itu berat, berat badan adelyn pun hanya sampai 47.
Elia menatap Adelyn dengan horor, Adelyn gelagapan ditatap seperti itu. Ia memalingkan mukanya, dan menghindari tatapan itu.
"Del, gimana kalo kita kerumah Rhea. Kan deket nih"
Huh gue kira nih anak tau apa yang gue pikir batin Adelyn.
"Kuy lah kerumahnya" Adelyn pun mulai mengayuh sepedanya, meninggalkan Elia yang masih terbengong di belakang akibat ulah Adelyn.
"Astagfirullah"
"HEH DEL TUNGGU GUE!!!"Elia mulai menaiki sepedanya, mengatur pedal dan mengayuh sepeda itu dengan semangat. Mengejar seseorang yang sudah jauh disana.
Adelyn dan Elia terlihat bersemangat mengayuh sepedanya. Mereka mengayuh sepeda mereka masing-masing yang kini telah berjalan beriringan. Terlihat beberapa kali mereka melontarkan candaan disepanjang jalan. Tujuan mereka adalah pergi kerumah Rhea, sahabat barunya.
Kini mereka telah sampai setelah beberapa Kilometer mengayuh sepeda menuju rumah Rhea.
Beberapa saat kemudian, seorang satpam rumah sedang mebukakan pagar.
Setelah meletakkan sepeda mereka di depan garasi mobil, Elia dan Adelyn pun berjalan menuju pintu utama.
Rumah yang terlihat minimalis ini terlihat begitu indah setelah memasukinya. Terdapat taman yang tak terlalu besar dengan bunga-bunga terawat rapih. Terdapat ayunan kecil dibagian sebelah taman, ada juga gazebo kecil disamping kolam, di gazebo itu terdapat sofa, dan juga beberapa tumbuhan yang berada disampingnya.
"HEI!!!" Teriak seseorang yang mengagetkan mereka berdua.
Adelyn dan Elia terlonjak kaget, saat ada tangan yang menepuk bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rhealt
Teen FictionHatiku bukan layang-layang yang hanya terbang dengan sebatas bantuan temali. Bukan pula kupu-kupu yang hanya terbang mengitari keindahan bunga tanpa mau melihat keindahan lain. Tapi hatiku bak elang dengan sayap lebar nan kuat, tak ada keraguan untu...