"Kamu kenal tadi, Rel?"
"Iya, kak. Dia anak baru di kelas"
"Cantik ya"
"Banget, Aurel saja sampai kalah" Aurel terkekeh melihat penampilan dirinya sendiri. Dulu mungkin dia yang menjadi primadona di angkatannya. Namun sekarang mungkin posisinya di geser oleh anak baru.
"Gak usah minder gitu, semua perempuan itu cantik" Rhea mencolek hidung Aurel dengan tangan yang kotor akibat tepung.
Aurel pun mendengus tak suka. Dan mengusir Rhea dari dapur.
🍁🍁
Langit berwarna biru dengan perpaduan warna jingga yang mengumpal seperti taburan-taburan makanan permen kapas.
Lampu-lampu jalan benderang menerangi sekitar perumahan. Orang-orang berlalu lalang pulang menuju rumah masing-masing, ada yang pulang dari kerja, ataupun dari kegiatan belajar.
Seorang Gadis dengan rambut yang di kuncir satu, memakai baju rumahan berjalan menuju salah satu rumah tetangganya.
Tepat ketika di depan pintu ia menekan beberapa kali tombol bel.
"Assalamualaikum, mbak"
"Eh, Waalaikumsalam. Ayo masuk, mau nyusul Zeze kan??"
Mereka masuk menuju dalam rumah. Pandangan gadis itu jatuh pada dua gadis kecil dan satu anak laki-laki. Mereka terlihat akrab padahal baru kenal benerapa minggu.
"Zeze, coba liat siapa yang datang?" ucap wanita paruh baya.
Zeze menoleh dengan santai, tak ada raut penasaran diwajahnya.
"Kak, Lea" ucapnya sumringah dan berlalu memeluk kaki Rhea.
"Aku tinggal dulu ya, Rhe. Tadi mas Andi baru pulang kerja" pamit Nisa.
"Oh, iya mbak"
Selepas Nisa meninggalkan mereka, Rhea begitu terlihat seperti anak kecil. Berbaur dan bermain bersama.
"Kami pulang dulu ya sayang, udah mau magrib nih" ucap Rhea pada kedua anak itu. Kedua anak itu pun mengangguk dan menyalami Rhea.
"Nanti biar Rafa yang bilang ke bunda kalo kakak sudah pulang" ucap anak laki-laki itu.
Rhea pun mengangguk dan pamit.
🍁🍁🍁
Selepas makan malam dan membacakan Zeze dongen hingga tertidur, Rhea menuju kamar, mengambil benda pipih yang tergeletak di atas nakas.Pertama yang ia buka adalah aplikasi chatting. Berkali-kali ia memfokuskan mata, apakah benar Alta mengiriminya pesan, atau ia hanya berhalusinasi semata.
Ia pun membuka pesan itu.
AltaRz : Rhendra ?
AltaRz : Assalamualaikum, permisi.
RheaFaNe : Waalaikumsalam, iya ada apa, Ta?
AltaRz : Oh Gpp, lg ngapain btw?
RheaFaNe : Santai-santai aja di kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
Rhealt
Teen FictionHatiku bukan layang-layang yang hanya terbang dengan sebatas bantuan temali. Bukan pula kupu-kupu yang hanya terbang mengitari keindahan bunga tanpa mau melihat keindahan lain. Tapi hatiku bak elang dengan sayap lebar nan kuat, tak ada keraguan untu...