"Sekali lagi, aku ingin kita memiliki perasaan yang sama sebelum aku merelakan kita berpisah."
(Jung Seung hwan - The Snowman)
#Yeri pov.
"Yerim-ah, maafkan aku. Setelah jauh darimu aku menyadari kalau kau adalah sahabat terbaikku. Maaf karena membuatmu terluka padahal luka yang ku alami adalah luka yang kubuat sendiri, sekali lagi maafkan aku. Setelah mempertimbangkan semuanya, aku terlalu malu untuk bertemu denganmu. Jadi, aku memutuskan untuk pergi dari hidupmu. Semoga saja kau bisa mendapatkan hati Jungkook oppa, selama ini dia tak pernah mencintaiku. Dia hanya kumanfaatkan agar kau merasa sakit hati. Sekali lagi maafkan aku, dan berbahagialah Kim Yerim."
Son Chaeyoung.
Aku beralih melihat isi dari kotak hadiah yang Chaeyoung titipkan pada Taehyung oppa, kudapati sebuah kalung persahabatan kami berdua disana. Kalung yang sama denganku, kalung milikku yang sempat hilang dan ditemukan oleh Jungkook oppa.
Tak hanya kalung, Chaeyoung juga memberikan sebuah album foto yang di tempeli secarik kertas kecil. "Aku ingin kau menyimpannya sebagai kenang-kenangan dariku."
Perlahan aku membuka satu persatu lembar album foto yang Chaeyoung tinggalkan untukku, isinya adalah foto-foto kami sejak kecil hingga saat ini.
Aku memeluk album tersebut, air mata tak kuasa kubendung lagi. "Chaeyoung-ahhh.." lirihku saat mengingat momen-momen kebersamaan kami berdua.
Tak lama aku merasakan seseorang merengkuh tubuhku ke dalam pelukannya, membuatku lebih nyaman dalam meluapkan kesedihanku saat ini.
Aku mencengkram pakaian yang ia kenakan sembari terus menangis keras, dapat kurasakan tangannya menyentuh punggungku dan mengusap-usapnya.
Setelah merasa lebih tenang, aku melepaskan pelukannya lalu ku hapus airmata yang mengalir di kedua pipiku. Kemudian mendongkak untuk melihat sosok yang tadi memelukku.
Aku mendapati Jungkook oppa tengah duduk di sampingku. "Oppa, kapan kau masuk ke kamarku?" tanyaku sembari menunduk karena malu setelah menangis di hadapannya.
"Baguslah Chaeyoung pergi, dia wanita yang jahat." bukannya menjawab pertanyaanku, Jungkook oppa justru menjelek-jelekkan Chaeyoung.
Aku menggeleng tak terima. "Dia sahabatku oppa dan selamanya akan seperti itu." timpalku dengan penuh penekanan.
"Meskipun dia sudah menyakitimu?" tanya Jungkook oppa membuatku kembali teringat pada perbuatannya waktu itu. Tapi aku sudah memaafkannya, jauh sebelum dia meminta maaf kepadaku.
Aku beralih memandang fotoku dengan Chaeyoung. "Dia akan tetap menjadi sahabatku, aku dengan senang hati akan melupakan apa yang telah ia perbuat kepadaku dan jika suatu hari nanti Chaeyoung kembali. Kami akan tetap bersahabat." jawabku sembari tersenyum ke arah foto Chaeyoung.
Aku menyimpan barang dari Chaeyoung di laci lalu kembali pada Jungkook oppa, dia malah tertidur di atas ranjangku. "Ckk...dasar tukang tidur! Pantas saja kau suka sekali tidur di perpustakaan."
Kubuka kedua sepatu miliknya, lalu kutarik selimut untuk menyelimuti tubuhnya. "Kita belum menikah bahkan belum bertunangan, tapi aku sudah merasa seperti istrimu oppa."
Setelah itu, aku memutuskan duduk di sisi ranjang untuk mengamati wajah tertidur Jungkook oppa yang sangat tampan dan polos.
Ini mungkin pertama kalinya tapi nanti setiap hari aku akan melihat wajah tertidur Jungkook oppa dan melihat wajah tampannya sebelum dan sesudah bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Love
FanfictionIni bukan kisah cinta sepasang insan yang saling mencintai, bukan pula kisah cinta romantis seperti dalam ekspektasi. Melainkan kisah cinta yang hanya melibatkan satu hati sesuai dengan realita yang ada. Kim Yerim gadis yang hidup serba berkecukupa...