"Kamu satu-satunya yang aku cintai, aku tak akan membiarkanmu pergi. Kamu akan menjadi milikku selamanya."
(KARD - You in Me)
#Jungkook pov."Ne, aku akan menemuinya." jawabku kemudian memastikan Mingyu telah pergi dan tak berada di sekitar sini agar dia tak tau kalau aku baru saja menangis.
Setelah membasuh wajahku, aku menuju ke ruang dosen untuk menemui dosen Yoon sesuai dengan info dari Mingyu, sampai disana aku diminta untuk menjadi asistennya.
Dosen Yoon bilang, dia akan memberiku uang setelah mengajarkan mata kuliah untuk kelas Akuntasi semester 4 menggantikan dirinya besok, jadi kuputuskan untuk menerimanya karena uang yang di tawarkan lumayan besar.
###
Sepulang kuliah, aku seperti biasa mengantarkan Yeri pulang tapi kali ini aku sedikit diam mengingat pertemuan rahasia antara dirinya dengan Cha Eunwoo.
"Aku mau ke apartemenmu dulu oppa." pintanya sembari tersenyum, aku melirik ke arahnya dengan senyum yang terpaksa ku ukir di bibirku.
Karena itu keinginan Yerim, aku memutuskan untuk membawanya ke apartemenku lebih dulu. Dia terlihat sangat bahagia, mungkin karena Cha Eunwoo.
Aku membiarkannya melakukan apapun yang dia mau di apartemenku, sementara aku membersihkan tubuhku karena merasa butuh merefresh tubuhku yang terasa lengket ini.
Seusai mandi dan keluar dari dalam kamar mandi sembari mengeringkan rambut basahku dengan handuk kecil, aku sedikit terkejut mendapati Yerim telah berada di dalam kamarku dan membereskan semua yang tampak berantakan menurutnya.
"Kau baru selesai mandi ya?" tegurnya lalu menghampiriku. Dia sudah tau aku sehabis mandi, malah bertanya demikian.
Yerim lalu mengarahkanku untuk duduk di atas ranjang, ia lalu mengambil handuk yang tengah ku genggam lalu ia mulai mengeringkan rambutku dengan handuk tersebut.
Aku dapat merasakan aroma lembut dari Kim Yerim dari jarak sedekat ini, apalagi posisi kami yang rasanya begitu ambigu. Dimana aku melebarkan kedua pahaku dan tubuh mungil Yerim berada di antara keduanya.
Yerim berhenti dengan mengangkup wajahku, spontan saja aku mendongkak melihat wajahnya yang kini tengah di hiasi senyuman manis. "Tampan sekali, namjachinguku."
Aku tersenyum lebar setelah mendengar ucapan langka yang ia ucapkan selama ini, yaitu ucapan Namjachinguku. Rasanya hatiku melambung tinggi.
Ku rengkuh tubuh mungilnya, memeluknya dengan posesif sembari menenggelamkan wajahku yang berada di perutnya. Mengirup aroma manis Kim Yerim begitu banyak.
"Hey, ayo selesaikan ini. Aku juga mau mandi." ucapnya melepas paksa pelukanku untuk kembali mengeringkan rambutku.
Setelah selesai, Yerim kemudian pergi mengambil kimono mandi dan menghilang di balik pintu kamar mandi.
Aku terus memandang pintu itu sembari terus memikirkan soal hubunganku dengan Yerim yang makin membaik tapi diam-diam dia juga menemui Eunwoo.
Apa kubiarkan saja mereka berdua bertemu asalkan Yerim tetap bersikap seperti ini kepadaku? Jika suatu hari nanti dia ingin pergi, aku akan kembali mengancamnya.
Karena aku begitu mencintainya dan terlalu takut kehilangan dia, dia akan menjadi milikku. Selamanya.
Setelah berganti pakaian, kulihat Yerim telah keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan kimono mandiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Love
FanfictionIni bukan kisah cinta sepasang insan yang saling mencintai, bukan pula kisah cinta romantis seperti dalam ekspektasi. Melainkan kisah cinta yang hanya melibatkan satu hati sesuai dengan realita yang ada. Kim Yerim gadis yang hidup serba berkecukupa...