Rendi yang lebih memilih menemani Bella tiba tiba saja merasa tidak enak hati karna telah membentak Mauren. Sementara itu Mauren terlihat kesal dia pun pergi menuju rooftop sekolah untuk menenangkan pikirannya. Setelah sampai di rooftop, Mauren langsung berteriak sekencang mungkin berharap dia tidak kesal lagi.
"Aaarrrggghhhhhh. " teriak Mauren
"Kenapa si Di lo jahat banget ke gua, kenapa lo lebih milih Bella dibanding gua. KENAPA RENDI!!!!" teriak Mauren
"Benar kata orang, kita jangan pernah menyia nyiakan orang yang sudah sayang kepada kita, yah nanti jadinya kayak gua gini, merasa sedih dan sepi bila tak berada disampingnya. Ucap Mauren
"Lah kenapa gua jadi sedih gini pas dengar Rendi bentak gua tadi ya. Harusnya gua tuh biasa aja kan biasanya juga begitu selalu berantem. Tau ah gua jadi bingung lebih baik gua disini aja nenangin diri. " ucap Mauren sambil duduk di salah satu sofa yang ada di rooftop
****
Sementara itu Rendi merasa gelisah dan sudah tidak tahan lagi. Dia harus menyusul Mauren dan meminta maaf kepadanya. Tanpa pamit Rendi langsung pergi meninggalkan Bella. Bella yang tiba tiba ditinggal Rendi merasa kesal, dia berpikir pasti Rendi akan menyusul Mauren lagi.
"Kenapa harus Mauren terus sih bosan gua lama lama."ucap Bella
Rendi pun segera menyusul Mauren ke kelas tetapi saat dia sampai kelas dia sama sekali tidak melihat Mauren. Rendi merasa makin bersalah akhirnya dia pergi mencari Mauren ke penjuru sekolah.
****
Katanya cinta tak pernah salah
Tak akan pernah berubah
Walau kadang hati
Disakiti oleh salahKatanya cinta gagal
Gagal tuk memaafkan
Karna cinta tak pernah salah
Tapi mengapa cintaku kecewa****
Setelah menyanyikan lagu tersebut tanpa sadar Mauren menitikan air mata. Entah kenapa dia merasa benar benar sedih, dia merasa cinta dia itu benar benar salah. Selama ini Mauren mengira Rendi benar benar sudah berubah, dia tidak lagi Playboy dan Bad Boy. Tapi nyatanya apa? Selama ini dia salah mengira, Rendi yang dikenalnya nggak pernah berubah masih tetap aja nyebelin suka mainin perasaan perempuan.
"Rendi asal lo tahu gua benar benar kecewa sama lo. Selama ini gua kira lo udah berubah, tapi apa ternyata lo masih sama aja kayak Rendi yang gua kenal."ucap Mauren sambil menangis
"Di, sebenarnya gua sedang mencoba merubah benci gua jadi cinta Di, tapi setelah gua mulai mencintai lo, lo malah buat cinta gua itu jadi kecewa sama lo Di. Gua benci lo Di. " sambung Mauren
****
"Cewek cantik kayak lo tuh nggak pantes nangis kayak gitu. Apalagi nangisin cowok. " ucap seseorang sambil memberikan sebuah tisu kepada Mauren
"Apaan sih lo, sok tahu banget. Ngapain juga gua nangisin cowok, nggak penting banget."ucap Mauren sambil mengambil tisu tersebut
"Nggak usah ngelak gitu deh, buktinya gua dengar lo nyebut nyebut nama cowok."ucap Laki laki tersebut sambil duduk disebelah Mauren
"Udah deh nggak usah bahas Rendi lagi, malas gua dengar namanya."kesal Mauren
"Iya deh kalau itu mau lo, sebelumnya kenalin nama gua Riko."ucap Riko sambil mengulurkan tangannya
"Gua Mauren, salken ya."ucap Mauren menjabat tangan Riko
"Oh iya ngomong ngomong lo ngapain disini?"tanya Mauren
"Gua lagi gabut aja, ya udah gua kesini aja eh ternyata pas gua kesini gua lihat cewek lagi nangis ya udah gua samperin aja."jawab Riko
"Oh gitu, kayaknya lo orangnya asik juga ya."ucap Mauren
"Iya dong, siapa sih yang nggak kenal Riko di sekolah ini. Cowok yang paling tampan dan kece ini."ucap Riko ke pedean
"Apaan sih lo pede amat ngomong kayak gitu."ledek Mauren
"Lah ngapain harus malu, kita tuh nggak usah sok jaim. Kita harus apa adanya."ucap Riko
"Benar tuh Rik, apalagi sok jaim demi pencitraan, nggak banget tuh." ucap Mauren
"Yoai benar tuh, tos dulu dong my friend."ucap Riko
****
Rendi sudah sangat lelah mencari Mauren. Dia pun berencana beristirahat di rooftop sekolah. Saat sedang menuju rooftop, Rendi tidak sengaja bertemu Bella. Bella pun menyapa Rendi, tapi sama sekali tidak dibalas sapaannya. Rendi malah berlari meninggalkan Bella, Bella tidak terima diperlakukan seperti itu untuk kedua kalinya oleh Rendi dia pun mengejar Rendi dan mengikutinya. Rendi pun segera menaiki tangga menuju rooftop sementara itu Bella masih setia mengejar Rendi. Saat Rendi sudah tiba di depan pintu rooftop, dia pun segera membuka pintu tersebut dan sangat terkejut dengan apa yang ada dihadapannya. Dia melihat Mauren sedang asik mengobrol dengan cowok yang sangat dikenalnya yup siapa lagi kalau bukan Riko. Riko dan Rendi adalah seorang sahabat dari kecil tapi sekarang mereka berdua sudah agak jaga jarak tidak tahu apa alasannya. Bella yang sedari tadi mengejar Rendi tiba tiba saja berhenti dan berdiri dibelakang Rendi. Bella pun mempunyai ide licik, dia akan mencoba menghasut Rendi supaya Rendi dan Mauren tidak lagi dekat dekat.
"Riko, kenapa lo tega sama gua. Kenapa lo nikung gua Rik, salah gua apa sampai lo tega kayak gitu dan gua juga kecewa sama lo Ren, kenapa lo tega bohongin gua. Gua kecewa sama lo Mauren."batin Rendi
"Di, lihat deh kayaknya Mauren udah punya pacar. Lo masih mau dekat dekat dia Di, nggak takut disangka PHO."hasut Bella
"Diem deh lo."ucap Rendi sambil pergi meninggalkan Bella
"Di, dengar dulu gua tuh ngomong kayak gini biar lo sadar bahwa Mauren bukan yang terbaik buat lo."ucap Bella sambil mengejar Rendi
"Bel dengar ya jangan sekali kali lo ngerendahin Mauren di depan gua karna itu juga nggak akan mempan buat gua menjauh dari Mauren."bentak Rendi sambil menghentikan langkahnya
"Rendi, apa sih yang istimewa dari Mauren. Lo tahu kan dia udah punya pacar kenapa lo masih mau ngedekatin dia?" tanya Bella
"KARNA MAUREN ADALAH SAHABAT GUA, DIA JUGA CINTA PERTAMA DAN TERAKHIR GUA. JADI SAMPAI KAPAN PUN GUA NGGAK AKAN NGELEPASIN MAUREN SEMUDAH ITU. TOLONG INGAT ITU."jawab Rendi
"Gua nggak maksud ngerendahin Mauren Di. Gua cuma nggak mau liat lo terluka dan galau. Udah gitu aja kok."ucap Bella
"Iya Bel gua ngerti maksud lo itu baik, tapi untuk saat ini biarkan gua sendiri dulu Bel. Gua lagi nggak mau diganggu."ucap Rendi
"Ya udah kalau gitu gua pergi dulu."ucap Bella sambil membalikan badan
"Lihat aja Ren sebentar lagi Rendi bakal jadi milik gua tunggu aja." batin Bella
Bella benar benar licik. Semoga aja Rendi nggak jadian sama Bella. Semoga mauren dan Rendi bisa bersama.
Jangan lupa
Vote
And
Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart [END]
RomanceCinta apakah itu? Benci apakah itu? Bisakah seseorang yang bermula dari kebencian bisa menjadi cinta inilah kisah cinta yang dialami oleh Mauren dan Rendi. Mereka bermula dari kebencian hingga mereka menyukai satu sama lain dan akhirnya mereka ber...