46

15 6 0
                                    

Keesokkan Harinya

"Hy Rik."Sapa Bella

"Hy Bel."jawab Riko

"Boleh ngomong sebentar nggak?"tanya Bella

"Boleh."jawab Riko

"Gua tunggu di rooftop ya."ucap Bella lalu berlari meninggalkan Riko

"Ada apa ya kira kira?"pikir Riko

Di rooftop
"Rik gua mau minta bantuan lo boleh nggak?"tanya Bella

"Ya boleh dong apa sih yang nggak buat lo."jawab Riko

"Oke gua mau minta tolong sama lo, bantuin gua mutusin Rendi sama Mauren."ucap Bella

"Kenapa lo pengen banget mereka putus?"tanya Riko

"Karena gua suka sama Rendi Rik, masa lo nggak tau itu sih."ucap Bella

"Tapi cara lo licik tau nggak Bel."jawab Riko

"Licik apanya coba."ucap Bella sebal

"Kali ini gua nggak mau nolongin lo."ucap Riko

"Kenapa?"tanya Bella

"Bella gua nggak suka cuma dijadiin pelarian lo doang."ucap Riko

"Maksudnya?"tanya Bella

"Selama ini lo kenapa dekatin gua? buat apa lo dekatin gua? KENAPA waktu gua mau berobat ke luar negeri lo nangis nangis supaya gua nggak pergi dan waktu gua diluar negeri juga lo sering ngechat gua, nelepon gua apa itu namanya bukan pelarian."ucap Riko yang membuat Bella menitikan air mata

"Riko gua nggak pernah ada maksud buat jadiin lo pelarian."ucap Bella sambil menangis

"Udah lah Bel, lebih baik mulai sekarang gua ngejauh dari lo daripada gua sakit hati."ucap Riko sambil beranjak dari tempat duduk

"Riko tunggu."tahan Bella

"Lebih baik lo selesain masalah lo sendiri, jangan bawa nama gua lagi."ucap Riko sambil membelakangi Bella lalu pergi berlari meninggalkan rooftoop

"Riko gua nggak pernah ngejadiin lo pelarian."ucap Bella

"Lo salah paham Rik."sambung Bella

Bella pun kembali ke kelas, ketika sampai di kelas, Bella melihat Riko sedang asik mengobrol bersama teman temannya. Bella ingin menghampiri Riko tapi Bella takut, akhirnya Bella pun duduk ditempat duduknya. Pelajaran dimulai Bella pun mengikuti pelajaran dengan  muka yang sangat murung. Ketika jam pulang sekolah tiba, Bella bertemu Riko di parkiran tapi Riko sama sekali tidak menyapa Bella.

Malam hari pun tiba Bella berniatan untuk menelepon Riko, Bella pun menelepon Riko tapi hasilnya nihil Riko tidak menjawab telepon Bella tersebut. Bella mencoba sampai 10 kali tapi tetap tidak di angkat, Bella pun mencoba mengechat Riko tapi Riko tidak kunjung membalasnya, Bella jadi bingung harus berbuat apa sekarang.

Sudah seminggu Riko tidak menyapa Bella, Bella pun jadi murung. Mauren yang melihat Bella murung pun langsung menghampiri Bella.

"Bella lo kenapa kok diam aja?"tanya Mauren

"Lo nggak usah ikut campur urusan gua deh."jawab Bella

"Kalau lo ada masalah lo ngomong aja sama gua."ucap Mauren

"Sebenarnya gua ada masalah nih Ren tapi gua nggak bisa ngomong disini. Hmm lo bisa nggak nanti sore kerumah gua?"tanya Bella

"Bisa aja sih, tapi kalau gua bawa teman teman gua boleh kan?"tanya Mauren

"Terserah lo aja lah."jawab Bella

"Oke deh."ucap Mauren

Sore hari tiba, Mauren pun mengajak teman temannya untuk berkunjung ke rumah Bella.

"Ren kita ngapain sih kerumah nenek lampir ini?"tanya Keyla

"Keyla lo nggak boleh ngomong gitu mau bagaimana pun juga Bella kan tetap teman kita, oh iya kalian semua gua ajak kesini karena Bella tuh kayaknya lagi ada masalah makannya gua pengen banget bantuin dia."jawab Mauren

"Lo kok antusias banget sih Ren, padahal kan si Bella udah sering jahatin lo."ucap Bunga

"Gua bukan tipe orang pendendam Nga, buktinya gua aja bisa maafin lo padahal kan lo juga dulu sering jahatin gua."ucap Mauren

"Iya juga sih."jawab Bunga

"Gua salut punya teman kayak lo."ucap Sabrina

"Gua juga."ucap Siska

"Yaudah yuk masuk."ucap Mauren

"Ayo."jawab semuanya

Di dalam rumah Bella
"Lo ada masalah apa sih Bel?"tanya Mauren

"Mauren, Riko salah paham sama gua."jawab Bella

"Salah paham gimana?"tanya Mauren

"Dia nganggap gua cuma jadiin dia pelarian doang."jawab Bella

"Loh kok bisa?"tanya Mauren

"Ren sebenarnya kalau boleh jujur gua suka sama Riko tapi gua masih tetap berusaha buat dapatin Rendi. Gua emang cewek jahat Ren."ucap Bella

"Bella dengerin gua lo itu nggak jahat tapi ego lo yang buat lo jadi sejahat ini."jawab Mauren

"Gua bakal bantuin lo biar lo bisa baikan sama Riko."ucap Bunga

"Gua juga."ucap Sabrina

"Kita juga."ucap Keyla dan Siska

"Tuh Bel liat masih ada orang yang peduli sama lo disini jadi lo nggak usah khawatir ya."ucap Mauren sambil memeluk Bella

"Mauren gua mau minta maaf ke lo, maafin gua kalau gua udah jahat banget sama lo."ucap Bella sambil membalas pelukan Mauren

"Gua mau maafin lo, tapi dengan satu syarat."ucap Mauren sambil melepas pelukannya

"Apa syaratnya?"tanya Bella

"Lo harus jadi sahabat gua lagi, gimana mau nggak?"tanya Mauren

"Gua mau Ren gua mau banget, makasih ya Ren lo masih mau sahabatan sama gua."ucap Bella

"Gua juga mau minta maaf ke kalian semua, maaf banget kalau selama ini gua suka bikin ulah sama kalian semua."ucap Bella

"Kita juga minta maaf ya Bel."ucap Sabrina

"Mulai sekarang Bella adalah sahabat baru kita."teriak Mauren

"Best Friend Forever."ucap Semuanya

"Ren lo malam ini nginap disini ya."ucap Bella

"Kalian juga nginap disini ya."sambung Bella

"Boleh boleh aja tapi kita pulang dulu ya."ucap Bunga

"Nanti malam kita kesini lagi."ucap Mauren

"Aku tunggu ya."ucap Bella

Mauren dan yang lain pun pulang kerumah masing masing dulu, waktu malam menjelang mereka sudah berada dijalan untuk menuju rumah Bella. Tapi Mauren menyuruh Sabrina untuk mengendarai mobilnya ke sebuah mall dulu.

"Sab kita mampir ke mall dulu ya."ucap Mauren

"Mau ngapain dulu Ren?"tanya Sabrina

"Gua mau nyari kue sama kado."jawab Mauren

"Buat siapa?"tanya Bunga

"Buat Bella Nga, nanti malam kan Bella ultah ke 18."jawab Mauren

"Gua juga mau nyari kado ah buat Bella, Bella kan udah gua anggap sahabat juga."ucap Siska

"Gua juga."ucap Bunga

"Kita juga."ucap Keyla dan Sabrina

"Yaudah ayo kita cari, nah nanti tengah malam kita kasih suprise buat dia."ucap Mauren

"Oke."jawab Semuanya

Vote
And
Comment

Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang