39

19 6 0
                                    

Skip Malam hari

"Kapan ya gua bisa bebas dari penderitaan ini, gua pengen hidup bahagia tanpa ada kebohongan."ucap Mauren pelan sambil berjalan santai di sebuah taman

"Dan kapan juga waktu yang tepat buat gua ngomong ke Rendi? Apa biarin aja Rendi mengetahui penyakit gua sendiri."pikir Mauren

"Tapi gua takut Rendi akan marah."sambung Mauren

Ketika Mauren sedang berjalan santai di sebuah taman, Mauren melihat seorang anak kecil perempuan sedang duduk sendirian disebuah kursi di taman. Perkiraan umur anak itu sih seperti nya 12 tahun.

"Hy dek."sapa Mauren

"Hy kak."jawab anak kecil tersebut

"Kakak boleh duduk di samping kamu nggak?"tanya Mauren

"Boleh kak duduk aja."jawab anak kecil tersebut

"Oh iya nama kamu siapa?"tanya Mauren

"Iren kak."

"Kamu ngapain sendirian di taman ini, emangnya orangtua kamu kemana?"tanya Mauren

"Orangtua aku sibuk kak, aku dirumah cuma ditemanin sama pembantu dan supir doang. Itu rumah aku disana."jawab Iren sambil menunjuk sebuah rumah besar di dekat taman tersebut

"Kamu kenapa kok kayak lagi sedih, kamu ada masalah ya?"tanya Mauren

"Kak rambut kakak bagus deh."puji Iren

"Makasih dek, emangnya rambut kamu kenapa dek?"tanya Mauren

"Rambut aku."Iren melepas kupluk yang dia pake

"Rambut kamu."tunjuk Mauren

"Kenapa rambut kamu botak dek?"tanya Mauren

"Karena penyakit kanker otak rambut aku jadi rontok, terus botak kak."jawab Iren dengan nada sedih

"Kasian banget sih kamu dek, apakah nanti aku akan bernasib sama seperti dia? Apakah rambut aku akan rontok dan aku menjadi botak."batin Mauren sambil menangis

"Kakak kenapa nangis? Aku nggak apa apa kok."ucap Iren

"Nggak kakak tadi cuma kelilipan doang."jawab Mauren bohong

"Oh iya Iren boleh nggak kak Mauren jadi teman Iren?"tanya Mauren

"Boleh banget kak soalnya aku juga kesepian disini."jawab Iren

"Besok kan libur kakak mau ngajak kamu jalan jalan boleh nggak?"tanya Mauren

"Aku harus izin dulu ke orangtua aku."jawab Iren

"Sekarang orangtua kamu ada dirumah nggak?"tanya Mauren

"Kayaknya ada kak, soalnya biasanya jam segini mereka udah pulang kerja."jawab Iren

"Yaudah anterin kakak izin ke orangtua kamu yuk."ajak Mauren

"Ayo kak."jawab Iren

Mauren pun berjalan ke rumah Iren, saat dirumah Iren Mauren meminta izin kepada orangtua Iren untuk mengajak Iren jalan jalan besok. Awalnya sih mereka nggak setuju karena mereka tidak kenal dengan Mauren tapi Mauren berusaha meyakinkan orangtua Iren, akhirnya mereka pun menyetujuinya. Orangtua Iren meminta no HP Mauren untuk menghubungi Iren besok kalau ada apa apa.

"Dek besok kamu kakak jemput ya pagi."ucap Mauren

"Iya kak."jawab Iren

"Kalau gitu kakak pulang dulu ya."ucap Mauren

"Iya kak."jawab Iren

Saat diperjalanan pulang, Mauren berniatan untuk mengirim sebuah pesan ke teman temannya lewat grup WA.

"Sekarang gua bilang di grup ah."ucap Mauren sambil mengetik sesuatu di HPnya

Saat Mauren selesai mengirim sebuah pesan di HPnya, Mauren melihat sebuah salon Mauren pun beniat untuk membeli wig untuk Iren di salon tersebut. Saat Mauren sedang membeli sebuah wig, Mauren mendapat sebuah telepon dari orangtuanya.

Via telepon on

"Halo mah."

"Halo dek kamu ada dimana?"

"Aku lagi ada disalon yang deket taman biasa ma."

"Yaudah kamu tunggu disana ya mama sama papa mau jemput kamu."

"Iya mah."

Via telepon off

"Mbak saya mau beli wig yang ini dong."ucap Mauren sambil menunjuk sebuah wig rambut panjang

"Yang ini dek?"tanya pelayan

"Iya mbak."jawab Mauren

"Mauren."panggil mama

"Mama."jawab Mauren

"Kamu ngapain disini dek?"tanya mama

"Ini Mauren lagi beli wig mah."jawab Mauren

"Wig buat siapa dek?"tanya mama

"Jadi gini mah tadi aku ketemu anak kecil nah dia itu namanya Iren, aku mau beliin wig ini buat Iren mah"jawab Mauren

"Emang nya Iren kenapa?"tanya mama

"Iren kepalanya botak karena dia kena penyakit kanker otak mah."jawab Mauren

"Mah apakah Mauren nanti akan botak juga?"tanya Mauren

"Kamu jangan ngomong gitu sayang kamu pasti sembuh kok, yaudah sini wig nya biar mama yang bayar."jawab Mama

"Iya mah."ucap Mauren

Keesokkan Harinya

"Gimana Iren kamu suka nggak?"tanya Mauren

"Suka banget kak."jawab Iren

"Kamu tambah cantik dek kalau pake wig ini."puji Bunga

"Makasih kak, kakak kakak juga cantik kok."puji Iren

"Yaudah yuk kita turun pasti udah pada nunggu dibawah."ajak Sabrina

Mereka semua pun menuju sebuah tempat bermain yaitu Dufan, mereka semua bersenang senang disana. Mauren sangat bahagia karena melihat Iren sangat bahagia mereka pun bermain sampai sore, saat sore menjelang Mauren dan Rendi mengantar pulang Iren kerumahnya. Setelah mengantar pulang Iren Rendi mengajak Mauren mampir sebentar ke sebuah taman.

"Nih Ren es krim kesukaan lo."ucap Rendi

"Lo tau aja kalau gua lagi pengen es krim."ucap Mauren

"Tau dong, apa sih yang nggak gua tau tentang lo."jawab Rendi

"Iya deh."ucap Mauren

"Di lo tau nggak gua bahagia banget tau hari ini."ucap Mauren

"Kenapa lo bahagia?"tanya Rendi

"Gua bahagia karena gua bisa ngebahagiain Iren, gua kalau ngedengar ceritanya sedih tau dia itu udah kena penyakit ganas tapi orangtuanya sibuk banget jadi dia kesepian."jawab Mauren

"Gua juga sedih Ren, yaudah yuk balik udah sore nih nanti gua kena omel kak Deka gara gara bawa lo pulang malam."ucap Rendi

"Wkwkwk nggak apa apa kali lo kena omel lo kan laki."jawab Mauren

"Yee nih bocah ya gua ngomong serius malah di bercandain."ucap Rendi

"Hehehe jangan marah dong kan gua cuma bercanda."ucap Mauren

"Iya iya yaudah ayo pulang."ajak Rendi

"Ayo."jawab Mauren

Vote
And
Comment

Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang