Part7(Pertemuan Kedua)

2.3K 89 0
                                    


***

Entah apa yang ingin malik sampaikan ia mengajak ku bertemu lagi disebuah cafe yang bernama Queen Cafe, Aku pun mengiyakan ajakan itu. Pagi berganti siang, siang berganti sore, sore berganti Malam. Aku pun bergegas mandi dan memilih" baju yang cocok untukku. Sebelum berangkat aku melaksanakan ibadah terlebih dahulu karna itu yg lebih penting dari pada pertemuanku dg malik.

Waktu sudah menunjukan jam 20:00 berarti aku harus segera pergi tak lupa aku meminta izin kepada mama karna izin dari orang tua lebih baik demi keselamatan kita diperjalanan.

"Ma aku minta izin yaa mau keluar sebentar ketemu temen"

"Iyaa put, kamu jangan pulang malem² yaa"

"Siap ma"tak lupa aku selalu berpamitan sebelum pergi.

Aku pun bergegas menaiki motor kesayangan ku itu, dan melaju supaya aku tidak terlambat, Sesampainya dilokasi aku memakirkan motor ku ambil ponsel dan segera aku mengabari simalik bahwa aku sudah datang dilokasi yang ia perintahkan.

Aku pun memasuki cafe tersebut begitu ramai anak remaja disana, aku pun memilih meja bernomor 12 karna aku suka angka 12 kebetulan juga hari ini tanggal 12, Aku pun memesan minum dan makanan terlebih dahulu karna dari tadi simalik belum juga datang aku pun tak henti hentinya mengecek pesan Wa yg aku kirim ke malik hanya centang satu, Kemana dia ucapku? Kenapa sudah jam segini belum juga datang, aku pun berfikir positif thinking mudah mudahan simalik tidak membohongiku

Sudah 1jam aku menunggu, malik pun tak kunjung datang ingin rasanya aku pulang saja dari pada berlama lama ditempat ini, sendirian. Tak beberapa lama kemudian ada yang datang dan kulihat ternyata malik aku pun sangat bahagia ternyata dia menepati janjinya itu.

"Udah lama nunggu? Maaf ya mas telat tadi habis main kerumah nenek dulu"

"Gak juga, Iya gpp mas"ucapku

"Kamu udah pesen makan belum?"

"Ini udh mas, klo mas mau pesen aku pesenin yaa"

Aku pun memanggil pelayan cafe dan memesan cappucino dingin untuk malik.Aku pun asik memainkan ponselku tanpa sadar bahwa malik sedang menatapku,Aku pun menatap balik malik kami saling menatap dan tiba tiba pelayan cafe menghamburkan tatapan kami berdua.

"Mbak ini pesenannya"ucap pelayan cafe

"Ehh iyaa mbak taruh disitu aja"

Ternyata malik masih menatapku, aku pun semangkin malu aku menundukkan wajahku supaya malik tidak menatapku begitu

"Kenapa menatapku begitu?"

"Ehh gak kok dek heheh, Btw mas boleh nanya gak?"

"Boleh mau nanya apa?"

"Emm kamu,, kamu udah punya pacar belum dek?"

"Mas klo aku punya pacar gak mungkin aku ketemu sama mas"

"Alhamdulillah peluang"ucap siMalik dg nada gembira.

"Teruss emangnya kenapa nanya gitu mas?"

Muka malik pum berubah yang tadinya gembira menjadi serius, apakah aku salah bicara

"Ehh maaf mas aku salah bicara yaa?"

"Gak kok. Sebenarnya mas suka sama kamu dek, dari pertama kali kita ketemu sampai hari ini"

Aku hanya terdiam apa yang harus aku lakukan.

"Alasan mas ngajak kamu ketemuan disini, mas mau nembak kamu, kamu mau kan jadi pacar mas?"sambil memegang tanganku

Dengan sigap aku melepaskan tanganku dari genggaman malik karna terlalu ramai Dicafe ini, aku pun semangkin gugup ada rasa bahagia tapi ada juga rasa takut, takut malik hanya mempermainkan aku.

"Maaf sebelumnya mas, bukan saya ingin menyakiti hati mas tapi kita baru dua kli ketemu dan juga mas gak tau bagaimana sifat saya sebenarnya"

"Mas tahu pasti kamu nolakkan,gpp kok yang penting bagi mas kamu baik"

"Aku kan belum kasih mas jawaban, saya mau jadi pacar mas tapi ada satu syarat"

"Apa syaratnya?"

"Mas gak main mainkan atau manfaatkan aku"

"Ya allah dek yaa gaklah, mas serius ini"

"Hmm okey deh awas aja bohong"

"Iyaa iya bawel"

Akhirnya pun aku dan malik sudah menjadi sepasang kekasih, aku sangat bahagia dan aku berdoa kepada Allah semoga apa yang malik katakan tidak main main.

My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang