dua

71 11 0
                                    


Kim Dira menatap cowok di hapannya dengan sebal. Pasalnya,cowok itu terus menganggu dia yang sedang belajar di perpus.

"Kamu siapa sih? Maaf,saya tidak kenal! Dan tolong! Jangan mengganggu konsentrasi saya yang sedang belajar!!"geram gadis itu dengan mata yang nyaris keluar. Terlihat jelas,kalau ia sangatlah terganggu.

Jaemin cengengesan,cowok itu menatap Kim Dira dengan putus asa. Tapi dia gak boleh menyerah! Demi mobil mahal,Jaemin harus berjuang.

"Judes banget sih? Gue kan cuman nanya,lo punya pacar atau enggak? Gitu doang ko marah?"tanya Jaemin dengan senyumannya yang terlihat centil. Di mata Dira.

Dira tidak menggubris,dia hanya terfokuskan pada tumpukan buku yang ada di hadapannya. Menjelajah setiap kata yang menurutnya sangat menarik.

Dengan tidak sopan,Jaemin menarik buku yang sedang Dira baca. Dan berhasil membuat gadis itu kian emosi dengan perlakuannya yang kurang ajar.

Dira berdiri dari duduknya,mendongak menatap Na Jaemin yang lebih tinggi darinya dengan pandangan tidak suka"Kamu apaansi?!"tanyanya memekik tertahan. Masih ingat,jika ia berada di perpustakaan.

Jaemin lagi-lagi tersenyum,remaja itu kini terlihat sedang mempermainkan Kim Dira.

"Hari minggu,gue tunggu lo di taman kenangan. Kalo lo gak dateng,gue gak akan balikin buku ini"suara Jaemin menunjuk buku yang ada di tangan kanannya dengan dagu.

Jaemin rasa,rencananya akan berhasil. Karena buku yang ada di tangannya itu adalah salah satu buku Kim Dira yang di namakan PR. Dan Jaemin yakin,jika di dalamnya ada sejumlah tugas yang telah di isi oleh Kim Dira,dan harus di kumpulkan senin depan. Karena Jaemin sedari tadi memperhatikan apa yang gadis itu lakukan,jadi dia tahu tentang ini.

Kim Dira mematung. Dia tidak bisa berkata apa-apa,karena terlalu kesal dan bingung harus menjawab seperti apa.

Melihat Dira yang diam saja,Jaemin menepuk pundak wanita beramput sebahu itu dengan ringan.

"Selamat bertemu di hari minggu"ucap remaja itu dan berlalu,meninggalkan Kim Dira yang menahan kekesalannya.





"Kamu kenapa? Mukanya di tekuk kayak gitu?"tanya seorang pria berambut pirang dengan kaca mata bulat yang selalu membuat orang-orang tertarik dengan penampilan pria ini.

Dira menoleh,masih dengan wajah kusutnya"aku sedang kesal"jawabnya dengan tangan mengepal.

Jae Wook mengerutkan keningnya"kesal kenapa?"lagi-lagi remaja itu bertanya,dan membuat Kim Dira tambah kesal.

"Buku Pekerjaan Rumahku,di curi Jae. Dan anak laki-laki itu meminta bertemu jika aku ingin bukuku kembali"jelasnya dengan pandangan lurus kedepan. Menatap Lee Jae Wook yang juga menatapnya.

"Siapa anak laki-laki itu? Apakah kau kenal?"Jae Wook mengalihkan pandangannya menatap seorang gadis cantik yang ada di lapangan. Mungkin gebetannya?

Dira menghela,gadis itu menggeleng samar"tidak"jawab gadis itu jujur. Pandangannya ikut menatap gadis asal jepang yang sedari tadi telah di perhatikan oleh sahabatnya"apakah dia gadis yang kau suka?"tanyanya dengan tiba-tiba,dan berhasil membuat Jae Wook tersedak dengan air lieurnya sendiri.

"Apa! Bukan... Aku hanya,,sedang mengagumi tariannya yang sangat bagus dan baik. Kenapa memangnya?"tanya remaja itu mengintimidasi.

Dira melipat kedua tangannya di dada"Tidak ada. Aku hanya... Tidak pernah melihatmu memandang seorang gadis seperti itu"ujarnya dengan wajah yang serius.

Still BangsatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang