Dira menggertakan giginya saat rasa dingin menusuk tulang punggungnya.
Meskipun ia mengenakan pakaian yang pas untuk musin dingin,tetapi tetap saja hal itu tidak berguna karena dia lupa membawa syalnya.
Sebuah tangan melingkari perutnya yang langsing,dan berhasil membuat dirinya terkejut.
Di balikan badannya kearah orang yang memeluknya dari belakang"lama"gerutunya saat mengetahui kalau itu adalah Jaemin.
Jaemin yang melihat pacarnya merajuk hanya tersenyum lebar tanpa merasa bersalah barang sedikitpun"ululutu.. Jangan marah dong~"bujuknya sambil menoel-noel pipi Dira yang tembem.
"Habisnya kamu di tungguin dari tadi! Gak dateng-dateng!"ucapnya masih cemberut.
Jaemin mencubit pipi Dira dengan gemas"iyah maafin dong sayang~"ucapnya dengan gemas.
Dira mendelik sambil melepaskan cubitan yang Jaemin berikan dengan paksa"ih sakit tahu!"pekiknya ketus.
Jaemin terkekeh kembali dengan tingkah pacarnya yang imut"sebagai gantinya.. Aku bawa kamu ke foto box"ujarnya.
Mata Dira langsung berbinar,mengingat dia sangat ingin pergi ke foto box sejak mereka pacaran,namun Jaemin selalu menolak dengan alasan'norak!'ngeselin banget kan?
Di sodorkannya jari kelingking lentik itu kehadapan Jaemin yang menatapnya tidak mengerti"janji ya? Awas kalo boong!"ujar Dira dengan sedikit ketus.
Jaemin menyambut uluran tangan itu dengan tersenyum"iya janji"
"Eh tunggu dulu"sambung Jaemin.
Dira yang awalnya berjalan,menghentikan langkahnya sambil menatap Jaemin dengan tatapan bertanya'kenapa?'
Jaemin mengikis jaraknya dengan Dira,lalu di lepaskannya lilitan syal yang dia kenakan,dan melilitkannya ke leher putih milik pacarnya itu.
Jaemin mengusap surai milik pacarnya itu dengan lembut"Jangan sampe sakit karena kedinginan"ucapnya.
Dira mengangguk bahagia sambil tersenyum senang"makasih"ucapnya dengan tulus.
Jaemin hanya menanggapinya dengan senyuman yang tak pernah luput dari bibirnya.
"Jaemin yang bener dong gayanya!"omel Dira sambil mencubiti Jaemin dengan kesal.
Yang di marahi malah tertawa lepas. Merasa puas karena telah membuat Dira terus mengomel.
"Kalo gini caranya aku pulang aja deh!"putus Dira sambil melangkah menuju keluar,namun belum sampai dia di daun pintu,Jaemin terlebih dulu menariknya.
"Jangan dong! Yaudah aku minta maaf,sekarang beneran deh gak akan kayak tadi"ujarnya sambil memelas.
Dira menghela nafas,lalu dirinya menuruti yang Jaemin katakan"yaudah! Tapi jangan kayak tadi!"pekiknya kesal.
Jaemin hanya menganguk sebagai jawaban.
Mata Dira berbinar saat melihat hasil foto box tadi sangatlah bagus. Senyumannya terus terpatri jelas di bibirnya yang merah alami.
Pandangannya teralihkan saat ponselnya bergetar lama,yang menandakan ada panggilan masuk.
"Iyah kenapa Jen?"tanya Dira kepada Jennie di seberang sana.
"-"
"Emangnya ada apaan?"lagi-lagi Dira bertanya yang membuat Jennie mendengus.
"-"
"Ok ok"saut Dira saat setelahnya panggilan terputus.
Dira melihata isi grup Chat yang barusan Jennie suruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Bangsat
FanfictionTugasku hanya untuk menarikmu dari dunia malam,dan menjadikanmu anak yang baik. Itu saja tidak lebih!! Cas:NaJaemin