Kesalahan 13: Riset Itu Penting!

1.2K 108 3
                                    

Alhamdulillah karena antusias teman-teman, preorder akan dibuka kembali. Masih edisi terbatas, ya. Buku ini hanya bisa dipesan online. TIDAK ADA di toko buku dan hanya bisa dibeli saat preorder. Jadi, buruan beli! Jangan sampai ketinggalan lagi, ya. Yang sudah membeli buku ini saat preorder pertama bilang PUAS dengan buku ini. 

Preorder kedua ini sampai dengan tanggal 30 November. Ditunggu pesanan kamu. Dijamin nggak akan rugi!

Oh ya, ada GIVEAWAY, loh. Cek posting-an terbaru di Instagram saya (at)just_gita. Akan ada WRITING GUIDE dan WRITING CLINIC juga (info menyusul). Follow Instagram saya untuk info-info terbaru atau sharing soal kepenulisan, ya.

***

Siapa bilang cerita fiksi hanya cukup mengandalkan imajinasi untuk mengarang bebas? Siapa bilang cerita fiksi tidak butuh riset? Meski cerita yang ditulis merupakan fiksi, cerita tersebut harus masuk akal bagi pembaca. Tidak perlu meyakinkan pembaca jika cerita yang kamu angkat memang terjadi di kehidupan nyata, pembaca hanya perlu percaya jika adegan dalam cerita itu bisa saja terjadi. Menurut kamu, mengapa sampai ada kutipan "Ah, itu cuma terjadi di Wattpad aja."?

Jika begitu, apa saja yang perlu diriset? Tentunya hampir seluruh elemen dalam cerita membutuhkan riset. Termasuk karakter, latar tempat, waktu, konflik, dan hal-hal lainnya yang keakurasian detailnya selalu dipertanyakan. Seperti misalnya, cerita yang kamu tulis melibatkan hal-hal medis. Si tokoh terbaring koma di rumah sakit. Lalu, si dokter menginformasikan alasan mengapa si tokoh ini mengalami koma, bagaimana pengobatannya agar membuat dia sadar, apa dampaknya terhadap si tokoh yang koma, dan sebagainya. Ini perlu riset yang akurat, apalagi jika bidang itu tidak kamu kuasai.

Riset memang sepenting itu. Riset juga tidak bisa sembarangan dan sumbernya harus benar-benar akurat. Ernest Hemingway pernah berkata, "Penulis harus membangun sebuah alat pendeteksi kebohongan di kepalanya." Kenapa harus? Karena pembaca yang teliti mudah mengetahui dengan pasti kapan kamu memasukkan omong kosong dalam cerita yang kamu tulis.

Apa pun genre cerita yang kamu tulis, melakukanriset adalah suatu keharusan. Meriset cerita fiksi bisa jadi mem-butuhkanbanyak sumber. Pastikan kamu sebagai penulisnya tahu segala hal yang berkaitandengan ceritamu secara detail dan akurat. Meski cerita yang kamu tulis adalahfiksi, kamu harus mempertanggungjawabkan apa yang kamu bagikan dalam cerita.Selain itu, pembaca tidak akan nyaman apabila menemukan kesalahan yangmeruntuhkan logika. Buku yang bagus adalah yang bisa memikat emosi pembaca dantenggelam ke dalam dunia fiksi yang kamu ciptakan. Jika kamu menulis ceritadengan latar belakang profesi tokohnya adalah seorang dokter, kamu harusbenar-benar tahu segala hal tentang dunia medis. Dengan begitu, pembaca bisamerasakan sesulit apa pekerjaan seorang dokter, seberat apa ketika terpaksaharus meninggalkan pasanganmu untuk keadaan darurat di rumah sakit, dansebagainya.    

Apa saja yang harus diriset? Bagaimana cara meriset yang benar agar mendapatkan detail informasi yang akurat untuk cerita? Seluruhnya di bahas buku. Yuk pesan sekarang.

***

45 Kesalahan Penulis WattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang