Kesalahan 17: More Showing, Less Telling

967 85 0
                                    

Alhamdulillah karena antusias teman-teman, preorder akan dibuka kembali. Masih edisi terbatas, ya. Buku ini hanya bisa dipesan online. TIDAK ADA di toko buku dan hanya bisa dibeli saat preorder. Jadi, buruan beli! Jangan sampai ketinggalan lagi, ya. Yang sudah membeli buku ini saat preorder pertama bilang PUAS dengan buku ini.

 Yang sudah membeli buku ini saat preorder pertama bilang PUAS dengan buku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Preorder kedua ini sampai dengan tanggal 30 November. Ditunggu pesanan kamu. Dijamin nggak akan rugi!

Oh ya, ada GIVEAWAY, loh. Cek posting-an terbaru di Instagram saya (at)just_gita. Akan ada WRITING GUIDE dan WRITING CLINIC juga (info menyusul). Follow Instagram saya untuk info-info terbaru atau sharing soal kepenulisan, ya.

***

Pernah mendengar teknik menulis klasik 'show, don't tell'? Secara harfiah, show berarti menunjukkan, sedangkan tell berarti menceritakan atau memaparkan. Dalam fiksi, 'show, don't tell' merupakan teknik menulis yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada pembaca merasakan cerita yang disampaikan melalui aksi, kata-kata, pemikiran, indra, dan perasaan para tokohnya dibandingkan dengan deskripsi atau pemaparan penulis.

Kenapa tulisanku terasa hambar, ya, Kak? Pertanyaan ini sering kali dilontarkan oleh penulis pemula Wattpad. Coba perhatikan contoh di bawah ini:

Telling

Showing

Aku bahagia mende-ngar pernyataan cintanya yang tiba-tiba. Aku tak akan ragu mengiakan la-marannya karena aku su-dah lama mencintainya.

Hatiku berdebar dengan keras seketika setelah mende-ngar pengakuannya. Jantungku seolah melompat dari rongga dada. Pernyataan cintanya me-ngejutkanku. Aku tak kuasa menahan air mata haru ketika melihat ketulusan yang terpancar di matanya. Ya Tuhan, aku mencintai pria ini. Aku tidak mau menunggu lama lagi untuk membalas cintanya. Aku tak akan membiarkan apa pun menghalangiku untuk menjadi-kannya pendamping hidupku.


Teknik untuk contoh di atas diterapkan dalam narasi. Selain narasi, teknik ini juga bisa diterapkan ke dialog dan dalam adegan apa pun. Kedua contoh tersebut memiliki makna yang sama. Namun, apakah kamu bisa merasakan perbedaannya? Mana yang lebih bisa membuat kamu ikut terbawa ke dalam cerita? Cari tahu detailnya di buku, ya.

***

45 Kesalahan Penulis WattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang