Kesalahan 22: Kesan Pesan Moral

887 63 0
                                    

Alhamdulillah karena antusias teman-teman, preorder akan dibuka kembali. Masih edisi terbatas, ya. Buku ini hanya bisa dipesan online. TIDAK ADA di toko buku dan hanya bisa dibeli saat preorder. Jadi, buruan beli! Jangan sampai ketinggalan lagi, ya. Yang sudah membeli buku ini saat preorder pertama bilang PUAS dengan buku ini.  

Preorder kedua ini sampai dengan tanggal 30 November

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Preorder kedua ini sampai dengan tanggal 30 November. Ditunggu pesanan kamu. Dijamin nggak akan rugi!

Oh ya, ada GIVEAWAY, loh. Cek posting-an terbaru di Instagram saya (at)just_gita. Akan ada WRITING GUIDE dan WRITING CLINIC juga (info menyusul). Follow Instagram saya untuk info-info terbaru atau sharing soal kepenulisan, ya.

***

Ketika seorang penulis ditanya kenapa memilih menulis fiksi, jawabnya selalu "ingin menyampaikan apa yang ada di pikiran, unek-unek, hal-hal yang mengganjal, fenomena yang sedang tren, dan segala macamnya". Namun, benarkah tujuan kamu memang itu? Karena jika benar, pasti ada pesan moral yang kamu selipkan dalam cerita, bukan?

Menurut KBBI, amanat atau pesan cerita memiliki definisi gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. Pesan moral seringkali digunakan untuk memberikan hal-hal yang bisa dipelajari oleh pembaca melalui sebuah cerita. Sangat penting cerita memiliki nilai tambah yang menginspirasi dan bermanfaat bagi pembaca. Di Wattpad, amanat biasanya diekspresikan langsung dengan sebuah kalimat secara tersurat.

Menilik di Wattpad akhir-akhir ini minim cerita berpesan moral, rasanya perlu dipertanyakan ulang apakah kamu tetap konsisten dengan alasan 'ingin menyampaikan sesuatu' itu. Namun, bukan tidak mungkin jika ada satu atau dua penulis di Wattpad yang tetap berprinsip menyampaikan amanat kepada pembacanya lewat cerita yang ditulisnya. Masalahnya, seperti apa amanat itu disampaikan?

Ada penulis yang memberikan pesan moral dengan cara yang terlalu vulgar, ada yang kasar, dan ada yang dengan gamblang tanpa disaring sedikit pun. Sadar atau tidak, hal seperti itu hanya akan masuk ke pikiran pembaca untuk dikeluarkan lagi mentah-mentah. Pembaca bukannya mengapresiasi, menyerap, dan mengaplikasikan pesan moral yang disampaikan, tetapi justru menghindari membacanya karena merasa digurui dan terhakimi. Fiksi adalah jalan terbaik untuk menyebarkan pesan moral. Namun, jika diekspresikan dengan cara yang salah, maka pesan tesebut terasa hampa atau menyinggung pembaca.

Lalu, bagaimana seharusnya menyampaikan pesanmoral yang berkesan dan selalu diingat oleh pembaca? Tentunya, kalimat yangindah dan bermakna saja tidak cukup untuk membuat pembaca terkesan. Oleh karenaitu, ada beberapa poin yang perlu dipertimbangkan. Yuk, pesan bukunya sekarang untuk tahu poin-poin tersebut.

***   

45 Kesalahan Penulis WattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang