Raisela POV
Hari ini adalah hari minggu, aku sedang bersantai di rumah. Hingga aku ingat untuk melihat sisa uang di tabunganku.
"Ya ampun, tinggal segini. Kayaknya cukup buat 1 bulan doang" ucapku setelah menghitung tabunganku
"Aku harus cari uang buat keseharian. Gak enak kalo bergantung sama Dresia dan keluarga Aston terus" timpalku
Hingga suara ketukan pintu mengalihkan perhatianku. Aku pun keluar kamar dan membukakan pintu.
"Mama, Shei!" Ucapku saat melihat mama Sunny dan Shei
"Hai, happy sunday!" ucap mama Sunny sambil memelukku
"Kak Rai kok gak pernah ke rumah. Katanya meskipun pindah kita tetap main" ucap Shei
"Maaf ya, kak Rai sibuk kuliah jadi gak bisa ke sana" ucapku sambil mengelus kepala Shei
"Gak papa mama paham kok. Maka dari itu mama hari ini ke sini" ucap mama Sunny
"Papa mana ma?" Tanyaku
"Masih pergi beli sesuatu. Bentar lagi ke sini kok" jawab mama Sunny
"Yaudah, masuk ma. Biar Rai buatin minum" ucapku
"Gak usah, kamu kayak sama siapa aja" ucap mama Sunny
"Kak Rai, main yuk!" Ajak Shei
"Tunggu Shei, biar mama sama kak Rai nya ngobrol dulu" ucap mama Sunny
"Oh ya, gimana kuliahnya?" Tanya mama Sunny
"Baik, semuanya lancar sejauh ini" jawabku
"Hubungan sama Aston?" Tanya mama Sunny
"Cukup baik, walau kemarin ada sedikit masalah. Tapi udah baikan kok" jawabku
"Ya emang gitu. Yang sabar aja" ucap mama Sunny
Suara deru mobil pun terdengar.
"Itu pasti papa" ucap mama Sunny
"Papa" ucap Shei yang langsung berlari menghampiri papa Anta
"Hei! Jangan lari!" Ucap papa Anta pada Shei
"Mana?" Tanya mama Sunny yang membuat papa Anta langsung memberikan sekantung barang belanjaan
"Ini buat kita hari ini makan siang di sini. Jadi, kita harus masak" ucap mama Sunny
"Yaudah, ayo" ucapku
Kami berdua pun berlalu menuju ke dapur.
Dapur
Kami mulai memasak, aku memotong sayuran dan mama Sunny menyiapkan penggorengan.
"Ini di potongnya gini aja" ucapku
"Iya gitu aja" ucap mama Sunny
Saat aku memotong aku jadi ingat tentang keinginanku untuk bekerja.
"Ma, Rai mau ngomong sesuatu" ucapku
"Apa ngomong aja?" Tanya mama Sunny
"Kalo Rai kerja gimana?" Tanyaku balik yang membuat dahi mama Sunny berkerut
"Buat apa Rai? Kamu butuh uang? Bilang sama kita pasti bantu" jawab mama Sunny
"Rai gak mau ngerepotin kalian terus, Rai gak mau nyusahin orang lain" ucapku
"Kamu gak nyusahin kita. Malah kita seneng kok. Bisa kuliahin kamu" ucap mama Sunny sambil menangkup wajahku
"Tapi ma, Rai malu kalo harus bergantung sama kalian" ucapku
"Kamu tau, waktu mama kamu meninggal dia titipin kamu ke keluarga ini. Dia percayain kamu buat kita. Tapi kamu gak percaya bahkan ngerasa asing sama kita" ucap mama Sunny dengan wajah sedihnya
"Enggak gitu ma. Maaf Rai salah, Rai cuma gak mau nambah beban buat kalian. Rai sayang kalian kayak Rai sayang keluarga Rai sendiri" ucapku sambil memeluk mama Sunny
"Begitu juga kami, kamu udah kami anggap keluarga. Jangan ngerasa diri kamu sendiri, jangan ngerasa kalo kamu jadi beban buat kami" ucap mama Sunny
"Rai gak yakin ma. Kalo seandainya suatu saat nanti Rai gak sama Aston lagi. Itu pasti menyakitkan buat kalian kan dan kalo itu terjadi aku akan sangat merasa bersalah" ucapku
"Hei, mama anggap kamu anak mama terlepas dari kamu sebagai pacar Aston. Jadi, mau kamu sama Aston atau gak nantinya. Kamu tetap akan jadi anggota keluarga kami" ucap mama Sunny yang membuatku langsung memeluknya
"Makasih, mama. Rai janji akan balas semua kebaikan kalian nanti" ucapku dalam pelukan mama Sunny
"Udah gak usah mikirin itu dulu, yang penting kamu harus bahagia terus" ucap mama Sunny
"Yaudah sekarang kita lanjut masak ya" timpal mama Sunny yang ku balas anggukan
Kami pun melanjutkan aktivitas memasak kami. Hingga sekitar pukul 12.03, makanan pun sudah siap di meja makan.
"Ini dia masakan chef Sunny dan Rai" ucap mama Sunny
"Mama chef hebat!" Ucap Shei
"Pasti kalo itu, yaudah sekarang kita makan ya" ucap mama Sunny
Kami pun makan bersama, lalu dering handphone ku mengalihkan perhatianku.
"Pasti Aston" ucap mama Sunny
"Rai angjat telepon dulu ya ma, pa" ucapku
"Iya, jangan lama-lama, oh ya bilang Aston. Mamanya juga di telepon dong kangen nih" ucap mama Sunny
Aku pun beranjak beberapa meter dari meja makan.
Halo!
Halo!
Kok lama angkatnya?
Ada mama sama papa kamu disini
Ngapain?
Makan siang
Ya aku pikir ngelamar kamu
Apaan sih mikirnya kejauhan
Ya kan kita emang jaraknya jauh. Jadi, mikirnya kejauhan
Ih, kamu makin gak jelas deh
Ada apa telepon?
Gak boleh nelepon pacar?
Boleh
Yaudah, aku cuma kangen kamu aja. Nanti video call ya!
Iya, pasti
Oh ya mama katanya kangen kamu tuh
Bilangin aku juga kangen
Yaudah aku mau lanjut makan dulu
Nanti aja di lanjutin
Yaudah deh, bye
Bye
Sambungan telepon pun terputus. Aku kembali ke meja makan.
"Kata Aston dia juga kangen mama" ucapku
"Alah kangen kok telepon sehari sekali" ucap mama Sunny yang ku balas senyuman
Setelah itu kami pun melanjutkan aktivitas makan kami.
Holaaa 🤗🤗🤗🤗
Don't forget to Comments and Vote💞💞💞💞💞💞💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRA 2
Ficção AdolescenteMemang benar kata orang, memperjuangkan cinta tak semudah membalik telapak tangan. Aku merasakannya, ketika cinta membuatku harus berjuang mempertahankannya. Bahkan, di saat dia ingin berhenti. °°°°°° ¤¤¤¤¤¤¤¤¤ Hubungan Aston dan Rai masih berjalan...
