😡 Him

2.8K 244 6
                                    

Rai POV

Hari ini aku akan pergi ke cafe untuk kerja kelompok dengan Bara tetapi seperti yang kalian tau. Aston akan ikut bersama denganku.

"Aston nanti tolong ya jangan buat yang macem-macem di cafe" ucapku

"Maksudnya macem-macem?" Tanya Aston dengan nada tidak suka

"Ya kayak misalnya emosi atau cemburu yang berlebih" jawabku

"Ya selama yang si Bara lakuin itu masih di batas wajar. Aku sih no problem. Lagian wajar kalo aku cemburu sayang" ucap Aston

"Hm iya sih tapi malu kalo diliat banyak orang" ucapku

"Hm okay" ucap Aston

Setelah itu beberapa menit kemudian, kami sudah sampai di cafe tujuan kami.

Cafe
Aku mencari keberadaan Bara namun tidak ada. Jadi, aku memutuskan untuk memilih tempat untuk kami.

"Mana si Bara itu? Gak ontime banget jadi orang" ucap Aston

"Sabar kali, mungkin masih macet. Mending kita pesen aja dulu" ucapku sambil membuka buku menu yang di sodorkan oleh Waiters

"Kamu mau apa?" Tanyaku pada Aston

"Choco Float aja" jawab Aston

"Saya pesen Choco Floatnya 1, Milkshake Oreonya 1 sama kentang goreng satu" ucapku pada Waiters

"Baik, mohon di tunggu sebentar ya" ucap Waiters yang kemudian berlalu pergi

Hingga datanglah Bara dengan ramahnya menyapaku dan Aston.

"Hai, sorry telat. Udah dari tadi?" ucap Bara yang kemudian duduk

"Iya gak papa kok, kita baru aja di sini. yaudah langsung di mulai aja ya" ucapku

"Hmm gue mau pesen minum dulu aja" ucap Bara

"Oh yaudah pesen aja" ucapku

Bara pun memanggil seorang waiters.

"Saya pesan cappucinno float aja satu" ucap Bara

"Baik mohon ditunggu ya" ucap Waiters yang kemudian berlalu pergi

"Ok kita mulai dari mana nih?" Tanya Bara

"Ini gue udah buat rancangannya tapi coba lo liat dulu aja takut ada yang salah" jawabku sambil menggeser laptopnya

"Iih susah mending gue duduk samping Rai aja biar enak kerjanya" ucap Bara yang membuat Aston mengernyitkan keningnya

"Gak perlu, lagian lo bisakan pindah laptopnya" ucap Aston dengan nada tidak suka

"Hm iya Bar, mending lo pindahin dulu. Nanti kalo salah kasih tau gue aja" ucapku

Bara pun mengalah dan mulai mengotak-atik laptop tersebut.

"Eh yang ini kurang deh, lo harusnya tambah ini nanti biar lebih jelas aja" ucap Bara

"Bagian yang mana?" Tanyaku yang kesusaham melihat layar laptopnya 

"Ini nih, makanya lo sini deh Rai"  Jawab Bara menyuruh Rai duduk sebelahnya

"Apaan gak usah gitu juga kali. Kan bisa tinggal puter laptopnya" ucap Aston dengan nada tidak senang

"Sini biar gue benerin deh Bar" ucapku sambil mengambil alih laptop dari Bara

Kemudian hanya keheningan yang menyelimuti.

Hingga aku memecahkan keheningan diantara mereka.

"Ini udah selesai, nanti loh cek dulu ya Bar. Kalo ada yang salah bilang aja ke gue lagi" ucapku

"Yaudah yuk Rai kita pulang, aku masih harus nemenin Shei" ucap Aston

"Eh ini belum gue liat, mending lo pulang aja dulu biar Rai nanti gue anter pulang" ucap Bara

"Gak ada acara anter pulang, ayo Rai" ucap Aston yang langsung membawaku pergi dari sana

"Aston! Tunggu" ucapku yang membuat Aston berhenti

"Kenapa kamu masih mau disini dan di anterin dia pulang nanti?!" Tanya Aston dengan sedikit emosi

"Enggak gitu, aku cuma gak mau kamu ngendarai motor dengan keadaan emosi gini" jawabku sambil menggenggam tangan Aston

Aston pun menghelakan nafasnya dan kemudian mengelus pucuk kepalaku.

"Maaf, aku ke bawa emosi" ucao Aston

"Iya aku paham kok. yaudah yuk kita pulang ya" ucapku sambil tersenyum

Mereka pun pulang bersama.

Rumah Aston
Setiba kami di rumah, aku mencegah Aston untuk tidak masuk ke dalam rumah dulu.

"Udah gak emosi lagi kan?" Tanyaku

"Hhmm udah gak kok" jawab Aston

"Lain kali jangan terlalu emosi, kalo pun emosi jangan dilampiasin ke orang lain ya" ucapku

"Siap tuan putri" ucap Aston sambil memegang tengkuk leherku

"Yaudah yuk masuk" timpal Aston

Mereka pun masuk ke dalam rumah.

Holaaa 🤗🤗🤗🤗
Aku tau ini pendek banget, Maaf banget yaa 🙏🙏🙏
Don't forget to Comments and Vote 💞💞💞💞💞💞




ASRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang