Kau berhasil membuatku bahagia hanya dengan suatu hal yang sederhana
Pagi ini Ayna begitu lemas, rasanya Ia tak mau berkutik sedikitpun dari tempat tidurnya. Maklumlah cewek kalo lagi dapat tamu bulanan ya seperti ini.
"Ay, bangun sayang! sudah jam 6.15!," ucap Reina sambil membangunkan Ayna.
"Nanti kamu telat loh!" lanjutnya.
"Iya iya ini Ayna bangun," ucap Ayna sambil membuka matanya.
Melihat anaknya sudah bangun, Reina meninggalkan kamar anak semata wayahnya itu.
****
"Eh-...Ayna! tumben lo naik bis umum! mobil lo mana?," tanya Tesya, teman sekelas Ayna.
"Lagi males aja pake mobil," jawab Ayna lalu meninggalkan Tesya begitu saja.
"Tumben banget si Ayna bete, biasanya juga selalu ceria," gerutu Tesya setengah heran.
Saat seperti ini hanyalah badmood yang dirasakan Ayna, ditambah lagi ketika Ayna mendengar bel masuk berbunyi dan Ia tak mendapati teman sebangkunya, Bella.
Itu berarti Bella tak masuk sekolah.
"Ish !kalo aja gue tau Bella nggak masuk, mendingan tadi bolos aja kali," sesal Ayna pada dirinya sendiri karena telah masuk sekolah.
Sejak 10 menit Bu Reni, selaku guru Matematika paling killer disekolah ini menerangkan didepan kelas, namun tak sedikitpun Ayna memperhatikannya, bahkan mendengarnya saja tidak.
Ayna hanya memikirkan tentang alasan dibalik bolosnya Bella, karena tidak seperti biasanya Bella tidak masuk tanpa keterangan seperti ini.
Karena penasaran dengan Bella yang bolos sekolah, Ayna pun membuka ponselnya dan menuliskan pesan untuk Bella.
to: Bella Anindya
Bell,lo kenapa nggak masuk?lo sakit?Sudah 5 menit setelah mengirim pesan, tapi tak ada balasan dari Bella.
Ayna berniat untuk memberi spam chat ke Bella, agar Bella segera membaca ponselnya dan membaca pesan Whatsapp darinya.
"AYNA!!! sekarang kamu kerjakan soal no 2 dipapan tulis!!!," perintah Bu Reni dengan nada tinggi.
"Eh...Bu Reni, Umm...sepertinya saya harus ke UK-".
"Tidak ada alasan ke UKS maupun Toilet! ayo maju ke depan sekarang!," kalimat Ayna dipotong oleh Bu Reni sebelum Ayna mengucapkan seribu alasannya.
"Aduh tamatlah riwayatku....gimana nih," ucap Ayna dalam hati sambil bangkit dari bangkunua untuk maju ke depan.
Sampainya didepan kelas,bukannya mengerjakan soal dipapan tulis Ayna malah memandangi soal soal itu dengan raut bingung.
Pasalnya Ia tak mengerti sedikitpun tentang cara mengerjakan soal itu, karena saat Bu Reni menerangkan, tak sedikitpun Ayna memperhatikannya.
"Tidak bisa mengerjakan soalnya?," tanya Bu Reni.
"Hehe tidak bisa bu,maaf," jawab Ayna sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, bak orang linglung.
"kamu saya hukum. Sekarang juga kamu ikut saya!," perintah Bu Reni.
"Kemana Bu?" tanya Ayna. Namun yang ditanya tidak menjawabnya, Ayna pun memilih untuk mengikuti gurunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Dream
Jugendliteratur"Ay,sampai kapan sih lo nungguin Raka nembak lo?sedangkan suka sama lo aja nggak!," ujar Bella, teman sebangku Ayna. Bukan jawaban dari Ayna yang Bella dapatkan, namun hanya senyum tipis dari bibir Ayna. "Bodoamat! yang penting kan guenya suka!," u...