Cewek modus itu biasa, yang nggak biasa itu cowok pake bedak!
***
Haha quotes garing, maaf ya...next!
Happy reading all:)
***Hari-hari dilewati penuh kegembiraan, begitupun dengan Ayna. Iya sih Raka belum menjadi pacarnya saat ini, tapi karena liburan ke Bali ini, Ayna jadi sedikit lebih dekat dengan Raka.
Ayna juga menemukan satu fakta unuk tentang Raka di pulau itu. Faktanya, Raka suka tantangan. Pantas saja saat itu ia hampir membuat jantung Ayna copot hanya karena Dare dari Aldi karena kalah main ABC Dare.
Sedih juga rasanya hari ini telah tiba, hari dimana mereka harus meninggalkan Pulau Dewata ini. Kelas duabelas sudah selesai Ujian Sekolah. Jadi hari senin, tepatnya lusa mereka harus kembali sekolah.
***
“Sudah selesai By?” Tanya Gilang didepan pintu kamar Ayna dan Bella. Fy ‘By’ atau ‘Baby’ adalah panggilan kesayangan Gilang untuk Bella.
Ayna yang mendengarnya seperti merasa menjadi seekor nyamuk yang tak dianggap. Gilang ngeselinnya tingkat parah, dari tadi yang diajak ngobrol hanyalah Bella. Sedangkan Ayna? Nyamuk!
“Sudah.” Jawab Bella.
“Bwahahahahaha” tawa Raka yang sudah tak bisa ditahan lagi, entah sejak kapan cowok itu sudah berada dibelakang Gilang.
“Ngapain lo ketawa?” sewot Ayna yang merasa bahwa Raka tertawa karena menertawakan dirinya.
“Lo pengen tahu?” Tanya balik Raka. Ayna mengangguk.
“Ya lo beli ke tukang tahu, jangan ke gue!” jawab Raka kembali terbahak karena melihat wajah lucu Ayna saat marah, eh- ralat! Nggak ada lucunya deeng!
“Lo kok lama_lama ngeselin sih!” protes Ayna sambil mengambil bantal disamping kopernya dan melemparkannya kea rah Raka.
“Aduh…lo gimana sih? Kenapa jadi gue yang kena?!” keluh Gilang karena bantal yang dilempar cewek itu malah mengenainya, Raka? Tentu saja Ia sembunyi dibelakang Gilang.
“Eh- Sorry Lang”
“Kalau aja gue bukan pacar orang mungkin gue udah gebukin lo sekarang. Tapi jangan deeng, kasian kalo ada hati yang terluka terbakar cemburu,” jawabnya sambil melirik kekasihnya yang sudah blushing parah.
Gilang itu orangnya romantic parah. Ia juga sangat menghargai perempuan. Andai saja para suami bisa seperti Gilang, pasti tidak akan ada film ‘Suara Hari Istri’ di Tv.
Ayna yang sudah mulai muak dengan keromantisan sepasang sejoli itu segera bangkit dari duduknya dan membawa kopernya lalu pergi meninggalkan kamr begitu saja.
Ketiganya hanya bisa terbahak melihat tingkah Ayna, namun tak lama kemudian mereka segera menyusulnya.
Di Bandara Internasional Ngurah Rai.
“Good bye Bali…” lirik Ayna sebelum menaiki pesawat yang sebentar lagi akan take off. “Jangan lebay deh Ay, kek mau mati aja pake say good bye segala” ucap Bella.
“Apaan sih”
***
Jakarta, 10:12 AM
“Huh kangen gue sama Kasur gue, sejak kemarin udah manggil gue suruh tidurin dia,” ujar Bella.
“What?ambigu By.” Sahur Gilang. Fyi Gilang punya pikiran sedikit omes.
Usai bercekcok yang menghabiskan waktu, mereka berempat segera pulang masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Dream
Teen Fiction"Ay,sampai kapan sih lo nungguin Raka nembak lo?sedangkan suka sama lo aja nggak!," ujar Bella, teman sebangku Ayna. Bukan jawaban dari Ayna yang Bella dapatkan, namun hanya senyum tipis dari bibir Ayna. "Bodoamat! yang penting kan guenya suka!," u...