Cinta tanpa lara? Hanya ada didalam dongeng
"Oh iya, Lo mau pesen apa?" ucap cowok itu.
"Samain aja," jawab cewek itu.
"Mbak, lemon tea dua kentang goreng dua ya!" ucap cowok itu pada pelayan kafe.
"Iya mas" sahut pelayan itu lalu pergi menyiapkan pesanan Raka dan Bella.
***
"Ayna, tolong belikan mama martabak deket lampu merah ya, nanti nenek mau datang" perintah Reina, mama Ayna.
Sekilas info,Nenek Ayna sangat suka martabak, grandma zaman now emang dah.
Karena Ayna anak soleh, jadi ya nurut. Sebenarnya bisa-bisa saja jika Reina menyuruh sopir/asisten rumah tangganya, tapi apakah salah seorang ibu menyuruh anaknya?
"Siap ma!" jawab Ayna lalu melenggang pergi.
***
"Bang martabaknya dua ya!"
Sambil menunggu pesanannya siap, mata Ayna melihat setiap sudut kota Jakarta yang selalu ramai ini.
Dia. Matanya menangkap kedua sosok sahabatnya. Ralat, yang satu sahabatnya dan yang lainnya pencuri hatinya yang sedang bercanda gurau di sebuah kafe disebrang sana. Kebetulan pintu cafe terbuka, jadi Ayna bisa melihatnya jelas.
Sungguh hatinya terasa sakit, matanya hampir mengeluarkan air mata, namun ayna berhasil menahan tangisnya.
"Ini mbak martabaknya," ucap pedagang martabak yang berhasil membuyarkan lamunasn Ayna.
Sesegera mungkin Ayna menyerahkan selembar uang limapuluh ribuan.
"Kembaliannya ambil aja," sahut Ayna lalu pergi begitu saja.
***
"Jadi, ultah Ayna seminggu lagi?" timpal Raka antusias.
Bella mengangguk.
Meskipun didalam hatinya masih tertulis nama Raka, namun percayalah Ia sudah berusaha agar selalu 'Happy' saat dirinya dan Raka sedang berbicara tentang Ayna.
Ya. Bella dan Raka sedang membicarakan tentang Ayna, eh- yang dimaksud membicarakan itu...membahas yang baik-baik yaaa.
Terkadang, apa yang kita lihat kadang bukan seperti apa yang sebenarnya terjadi.
Mungkin jika dilihat dari sisi pandang Ayna, Bella lah yang bahagia karena sedang bersama Raka,
Tapi jika dilihat dari sisi pandang Bella?bahagia?untuk apa bersama Raka saat ini?toh yang dibahas mereka bukan tentang mereka, melainkan Ayna.
"Ok, kita rayain berempat, kasih dia kejutan!" sahut Raka antusias.
Kalo gue yang ulang tahun?apa lo bakal lakuin hal yang sama?
***
Kamar adalah tempat terbaik Ayna berbagi suka duka, Diary adalah teman terbaiknya saat ini.
Huruf demi huruf Ia tuliskan diatas kertas putih itu.
Dear diary,
Mungkin cinta dan lara adalah pasangan.
Mungkin cinta dan cemburu adalah satu paket.
Mungkin cinta dan sakit hati sudah berjodoh
Namun, cinta dan saling mencintai?
Apakah mereka bukan pasangan? Mengapa sesulit ini?
Berusaha bahagia adalah kunci rahasia dari topeng bahagiaku
Namun sampai kapan? Bukankah sebuah topeng bisa rusak jika sering dipakai?
Hanya waktu yang bisa menjawab.
Hanya waktu yang dapat mengubahnya.
Dan hanya tuhan yang tahu segalanya....~Jika senyum adalah topengmu, bukankah sebuah topeng bisa rusak jika terlalu sering dipakai?~
***Nb : -jangan pelit vote
-jangan gengsi buat komen
-jangan keseringan pake topeng senyum :vThx udah mau baca cerita gaje milikku:*
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Dream
Teen Fiction"Ay,sampai kapan sih lo nungguin Raka nembak lo?sedangkan suka sama lo aja nggak!," ujar Bella, teman sebangku Ayna. Bukan jawaban dari Ayna yang Bella dapatkan, namun hanya senyum tipis dari bibir Ayna. "Bodoamat! yang penting kan guenya suka!," u...