17. Ayna Tunangan?!

48 18 1
                                    

Terkadang, ekspektasi lebih indah dari realita, dan disitulah orang lebih memilih untuk halu

***

"Mama senang sayang, akhirnya anak mama yang cantik ini akan menikah," ujar Reina.

"Iya ya tan, Bella kapan nyusul ya? Eh Ay, kalo lo udah nikah nanti jangan punya anak dulu ya," sahut Bella sambil memasang wajah cemberut.

"Lah emang kenapa?" Ayna penasaran.

"Ya tungguin gue dong, nanti kita punya anaknya bareng-bareng biar anak gue ada temen main," jawab Bella yang disambut gelak tawa oleh Ayna dan Reina.

"Oh kamu pengen anak kita sama anak Ayna nanti seumuran By? Yaudah kita nikahnya sekarang aja sekalian," canda Gilang yang baru saja membuka pintu menimpali ucapan Bella.

Bella yang mendengarnya dibuat malu, apa-apaan ini? Bagaimana Gilang masih bisa menggodanya didepan Ayna dan Mamanya? Sungguh memalukan.

Bella pun langsung keluar dari kamar Ayna karena saking malunya, Ia juga menarik tangan Gilang untuk keluar. Tingkah keduanya itu lagi-lagi membuat Ayna tertawa.

"Eh kalian ngapain masih disini? Ayo turun, calon tunangan laki-lakinya sudah nungguin tuh di bawah  sampai lumutan," ucap Mila, adik dari Reina. Sudah tiga puluh menit lalu Ayna selesai berias, tapi belum turun juga untuk melakukan acara pertunangannya. Ia sangat gugup.

"Tenang sayang kamu pasti bisa, tidak perlu grogi. Mama juga pernah ngalamin hal yang sama dulu kaya kamu," Reina menenangkan Ayna.

Mereka pun menuruni tangga secara perlahan. Tangan Ayna begitu dingin, dan Reina dapat merasakannya karena Ia menggenggam tangan putrinya itu. Reina memandang dan menenangkan putrinya lewat senyuman.

Usai menuruni tangga, Ayna berjalan menuju panggung dengan sedikit kesulitan karena pakaian serta high heels yang dikenakannya.

Namun saat ditengah-tengah langkahnya, tiba-tiba Ia tersandung jatuh dan alhasil semua tamu undangan bahkan keluarganya sendiri menertawakannya.

Raka yang menjadi calon tunangan laki-lakinya merasa sangat malu. Raka berjalan menuju arah Ayna, Ayna senang karena Raka pasti akan membantunya berdiri, namun sayang ekspektasinya salah, Raka berlalu begitu saja setelah mengucapkan satu kalimat tepat di depan telinga Ayna.

"Kita putus!"

Ayna masih sangat mencintai Raka, maka dari itu Ia tak terima jika putus dengan Raka begitu saja. Ayna segera berdiri dan berniat untuk mengejar calon tunangannya itu.

Namun baru beberapa langkah, Ia kembali terjatuh.

"TIDAKKKKK!!!!"

"Aduh," keluh Ayna sambil memegangi punggungnya yang sedikit sakit karena terjatuh dari tempat tidurnya.

Tapi Ayna sangat bingung, kenapa ia jadi memakai piyama tidur sekarang? Bukannya tadi ia memakai gaun yang indah nan super ribet itu?

"WTF...jadi semua ini cuma mimpi?"
"Gue sama Raka tunangan itu cuma mimpi?"  batin Ayna.

Disatu sisi ia sedih karena peristiwa indah beberapa menit lalu hanya mimpi, tapi disisi lain Ia juga bersyukur bahwa Ia tidak mempermalukan Raka dan keluarganya di acara pertunangannya seperti dalam mimpinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang